Share

Penenang

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-19 23:14:28

Shanie melangkah gontai dengan suara isak tangisnya yang tidak dapat hentikan, Shanie butuh udara segar agar bisa terlepas dari sakit dan kegilaan yang tengah terjadi dalam hidupnya saat ini.

Tapi, kemana kini Shanie harus melangkah? Dia malu pergi keluar hotel dan bertemu banyak orang dalam keadaan berantakan seperti ini.

“Eleanor,” panggil Hardy yang tidak sengaja berpapasan dengannya.

Melihat putrinya yang kedapatan sedang menangis, Hardy mendekat dengan langkah tergesa dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata. “Ada apa Nak? Apa Killian sudah berbuat buruk padamu?” tanya Hardy penuh kekhawatiran.

Shanie yang kini terjebak dalam tubuh Eleanor hanya bisa menggeleng tidak membenarkan, dia segera memeluk Hardy untuk mencari sebuah sandaran dari sosok orang tua yang begitu Shanie butuhkan agar bisa tetap kuat menghadapi cobaan yang sedang terjadi dalam hidupnya.

“Nak, kenapa kau menangis? Tolong beritahu ayah, siapa yang telah menyakitimu?” bisik Hardy mengusap lembut bahu putrinya yang gemetar hebat.

“Tidak ada, Ayah. Tiba-tiba aku mimpi buruk dan mencari Ayah,” dusta Shanie agar tidak membuat Hardy khawatir.

Hardy tersenyum sendu, teringat dengan kejadian malam sebelum hari pernikahan berlangsung. Eleanor menangis persis seperti ini didalam pelukannya tanpa memberikan banyak penjelasan.

Putrinya hanya mengucapkan kata maaf dan mengucapkan salam perpisahan seolah dia akan pergi selamanya dari pandangan Hardy.

Hardy begitu khawatir jika Eleanor akan kabur dihari pernikahannya, namun ternyata tidak.

Lalu apa yang sudah membuat Eleanor menangis seperti ini selama dua malam berturut-turut? Mungkin Hardy harus mengerti, Eleanor masih kesulitan menerima status barunya yang kini telah menikah.

Sejak kecil Hardy selalu memanjakan Eleanor dan memperlakukannya seperti seorang tuan putri.

Meski sangat dingin kepada orang lain, Eleanor selalu manja dan bersikap manis kepadanya. Berapapun usia Eleanor sekarang, jiwanya tetaplah seorang anak yang sedang belajar menerima perpisahan dengan orang tuanya.

Pernikahan bukan hanya sekadar status baru, ini juga tentang kehidupan baru dan berbagai tanggung jawab lainnya yang harus ditanggung.

Hardy menepuk-nepuk bahu Eleanor, menunggunya untuk kembali tenang sebelum membawanya pergi agar tidak menjadi bahan tontonan.

Hardy membawa Eleanor ke keluar dari hotel, mencari tempat yang tepat untuknya bisa bicara berdua.

“Kau sudah tenang Nak?” tanya Hardy dengan lembut.

Shanie mengangguk dengan sisa-sisa segukannya, perasaannya terasa sedikit lebih ringan setelah menumpahkan sakitnya dengan menangis dan duduk diluar ditemani dinginnya angin tengah malam.

“Pasti berat untukmu harus menikah dengan lelaki yang tidak kau cintai,” ucap Hardy memulai percakapan yang mau tidak mau harus Shanie dengar untuk menghormatinya.

“Bukannya ayah tidak peduli dengan perasaanmu, Sayang. Justru karena ayah tahu siapa dirimu, sejak kecil ayah selalu memanjakanmu dan memberikan yang terbaik untukmu, kau selalu terbiasa mendapatkan apapun yang kau mau tanpa banyak berusaha. Ayah tidak ingin kau kesulitan karena mendapatkan orang yang salah.”

“Edward dan Jenifer selalu bisa memahami dirimu, mereka sudah memperlakukanmu seperti putri mereka sendiri sejak kau masih kecil. Hanya mereka yang ayah percaya untuk menjagamu, karena itu ayah menikahkanmu dengan Killian.”

"Cinta akan tumbuh karena terbiasa dan belajar saling menerima, ayah yakin hal itu juga akan terjadi pada pernikahanmu dan Killian. Kalian akan saling mencintai setelah belajar menerima," ucap Hardy dengan ringisan yang berusaha untuk dia tahan.

Melalui ekor matanya, Shanie diam-diam memperhatikan wajah Hardy yang tengah menahan sakit sampai terengah untuk bisa menyelesaikan kata yang ingin dia sampaikan.

"Ayah baik-baik saja?" tanya Shanie terdengar canggung, masih belum terbiasa memanggil orang asing dengan sebutan 'ayah'.

Hardy mengusap dadanya dengan tekanan, pria paruh baya itu tersenyum sedih menatap lekat wajah Eleanor. "Ayah bisa merasakan, kematian semakin dekat. Jantung ini semakin melemah seiring dengan sakit yang semakin kuat," ceritanya dengan mata berkaca-kaca.

Hardy menarik napasnya dalam-dalam, meraih tangan Eleanor yang kini berjiwa Shanie. "Meski begitu, ayah sangat bahagia karena hari ini sudah diberi kesempatan untuk bisa menjadi pendampingmu dihari pernikahan dan melihatmu mengenakan gaun pengantin, terima kasih, Eleanor."

Bibir Shanie terkatup rapat, merasakan sakit yang mencubit hatinya, seolah ikut merasakan kesedihan yang Eleanor Roven rasakan selama ini.

Shanie tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada ayah Eleanor, namun Shanie sadar bahwa ini bukan suatu perkara yang sederhana.

Hardy adalah seorang ayah yang penuh kasih sayang, namun karena sakit dia memiliki banyak ketakutan. Hardy ingin sebelum kematiannya datang, dia telah memberikan yang terbaik untuk putrinya, menyaksikan putrinya telah berada ditangan yang tepat.

"Dua bulan lagi pertunjukanmu akan diselenggarakan. Itu adalah pertunjukan terbesarmu Eleanor, mimpimu sejak kecil," ucap Hardy dengan senyuman bangganya membayangkan Eleanor di atas panggung megah, "ayah berharap, ayah masih memiliki kesempatan untuk menyaksikannya."

Shanie terdiam dengan ketidak mengertiannya, tidak tahu pertunjukan apa yang sebenarnya dimaksud Hardy.

Hardy menyerahkan sebuah tas kecil kepada Shanie. "Ini tasmu, pagi ini kau meninggalkannya di kamar Yanjing. Sekarang kau kembalilah ke kamarmu dan beristirahat."

Shanie mengangguk dengan senyuman, akhirnya barang pribadi Eleanor yang sejak tadi berusaha dia cari, kini berada ditangan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Sebuah Kabar

    Suara desahan halus terdengar bersahutan, Eleanor berpegangan pada belakang kursi ditengah guncangan tubuhnya yang berada dalam pelukan dan saling menyatu. “Cukup.. Killian...” rintih Eleanor putus asa tidak diberi jeda sedikitpun untuk beristirahat.Tempat sempit itu semakin menguarkan panas dari pergumulan yang terus berlanjut.Dibawah kegelapan, wajah Killian memerah masih berselimut gairah, dia meraih wajah Eleanor dan menggigit tengkuknya, sementara tangan satunya lagi memberikan stimulasi pada daging kecil milik Eleanor yang kini telah basah.Kaki Eleanor bereaksi mengejang, suara rengekan halusnya ikut terdengar kala menerima cubitan halus dari jari Killian."Kau yakin ingin berhenti?" tanya Killian menggesek milik Eleanor ditengah hentakannya yang keluar masuk dengan kuat, pria itu menggigit daun telinga Eleanor dan mengulumnya.Eleanor mengerang pelan, tubuhnya menegang dibawah godaan yang membuat seluruh syarafnya menari dalam gelombang hasrat.Tatapan Killian membara, sema

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Badai Hasrat

    “Lantas, apa hubungannya perempuan itu denganku sekarang?” tanya Eleanor, menguji akan sampai sejauh mana Killian berani bicara jujur tentang Shanie, perempuan yang Killian ceritakan tanpa ia sebutkan namnya.Dan, tanpa Killian tahu, perempuan itu kini berada di hadapannya…Killian menelan salivanya dengan kesulitan, pria itu bergerak tidak nyaman, tampak ragu untuk berbicara lebih jauh karena kemungkinan akan menimbulkan boomerang dalam hubungan mereka.Disisi lain, Killian tersadar bahwa dia sudah terlanjur bercerita tentang masa lalunya, rasanya sudah tidak perlu lagi untuk berbohong.Killian tidak ingin terjatuh ditempat yang sama, lebih baik dia berbicara jujur dan menerima sakitnya sekarang dibandingkan hancur diakhir.Killian menarik napasnya dalam-dalam, sampai akhirnya dia pun berkata, “Aku melihat, ada dirinya didalam dirimu Eleanor. Aku tidak bermaksud menganggapmu seperti mantan kekasihku, semuanya terjadi diluar rencanaku karena sebelumnya aku tidak melihatmu dengan car

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Kejujuran

    Hujan turun kian deras, angin kencang menggerakan pepohonan. Musim panas telah berakhir menuju musim gugur.Diruangan yang sempit itu Eleanor dan Killian terjebak tidak memiliki tempat untuk bergerak kemanapun, hanya ada suara hujan yang berjatuhan ditemeni cahaya lampu dari handpone yang menerangi kegelapan pekat.Hembusan angin kencang dari luar menggigilkan tubuh Killin yang kini bertelanjang dada. Killian berdeham memecah keheningan, diam-diam melirik Eleanor, pria itu masih sempat-sempatnya tersenyum malu dan jantungnya berdebar menikmati kekacauan yang tiba-tiba terjadi.Rencananya untuk pergi berlayar harus berakhir terjebak ditengah kebun.Anehnya, Killian merasa jika moment ini cukup menyenangkan untuknya.Disisi lain, Eleanor yang telah diuji kesabarannya berkali-kali merutuki dirinya sendiri, menyesal telah berucap janji, tidak akan bercerai dengan Killian Morgan.Sia-sia Eleanor berjanji dan menanggapi kekonyolan Killian jika pada akhirnya dia akan tetap terjebak ditengah

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Kekalahan

    Eleanor menggeram kesal, batinnya memaki frustasi. Sekian lama dia berpisah dengan Killian, sifatnya yang kekanakan dan suka merajuk sampai keinginannya terpenuhi ternyata tidak pernah mati termakan usia.Di bawah langit yang semakin gelap itu, intensitas ketegangan semakin bertambah menjadi saksi perdebatan dari pasangan yang memiliki keinginan saling bertolak belakang.Killian jelas tidak ingin ada perpisahan apapun suatu hari nanti setelah dia menyadari bahwa dia telah mencintai Eleanor.Killian tidak sanggup lagi kehilangan seseorang yang diam-diam telah mengisi kekosongan jiwanya. Belasan tahun ia mencari dan kini, dia tak rela kehilangannya untuk kedua kalinya.Sementara Eleanor, dia menganggap pernikahan mereka tidak semudah yang terlihat. Jiwa Shanie yang ada didalamnya masih terluka, benci, marah dan kecewa pada sosok Killian yang telah menorehkan luka begitu besar dalam kehidupan dia sebelumnya.Shanie ragu, sulit untuknya berdamai, terlebih Killian dan Javier adalah kakak b

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Ancaman Killian

    Suara burung hantu terdengar malam yang mulai larut, semerbak harum aroma mawar kian terasa dibawah langit yang semakin gelap gulita bersama hembusan angin kencang.Sudah lebih dari lima belas menit Eleanor duduk menunggu, namun Killian masih betah berdiam diri ditempatnya tidak menunjukan tanda-tanda dia akan segera kembali.Posisi mereka saat ini berada ditengah-tengah kebun dan dikelilingi hutan, jauh kemanapun.Eleanor melihat kepenjuru arah yang hanya menyuguhkan kegelapan bersama beberapa buah lampu menerangi jalan disetiap jarak seratus meter.Tampaknya perjalanan untuk pergi ke tempat berlayar masih sangat jauh menuju dermaga kapal yang akan membawa mereka pergi berlayar.Eleanor menarik napasnya dalam-dalam, merasakan detak jantung yang berdebar kencang.Jiwa Shanie tidak takut dengan kegelapan yang sunyi, namun terkhusus malam ini, entah mengapa hatinya sangat gelisah dan lebih sensitif.Dengan tidak sabaran dan tidak mau menungu lebih lama lagi, Eleanor akhirnya menurunkan

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Mengusir

    “Ayah memanggilku?” tanya Thomas berdiri diambang pintu.“Duduklah Thomas,” perintah Hardy.Thomas akhirnya masuk ke dalam ruangan dan menutup rapat pintu untuk menghalangi usaha ibunya yang tengah berdiri dibalik dinding berusaha untuk mendengarkan pembicaraan.“Ayah ingin berbicara apa?” tanya Thomas setelah duduk.“Bagaimana pekerjaanmu?” tanya Hardy masih berdiri di depan jendela dan membelakangi Thomas.Thomas terdiam sejenak, mencoba memahami situasi yang saat ini sedang terjadi. “Semuanya berjalan baik, Yanjing pasti sudah memberitahu Ayah jika ada beberapa aturan yang aku ubah untuk penerimaan mahasiswa baru.”Hardy perlahan membalikan badannya dan melihat Thomas dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Thomas menarik napasnya dalam-dalam merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan sikap Hardy.Beberapa tahun setelah Hardy menjadi ayah tirinya, Thomas sudah cukup mengenal baik buruknya sifat Hardy Roven, meski cukup keras kepala, harus Thomas akui Hardy adalah sosok ayah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status