Share

Kebenaran

Author: Asayake
last update Last Updated: 2025-05-20 10:08:17

Duduk bersembunyi di tangga darurat, Shanie membuka tas yang telah Hardy bawakan untuk Elenaor Roven.

Shanie harus memeriksanya terlebih dahulu sebelum kembali ke kamar, mungkin saja dari dalam tas itu dia akan menemukan sebuah jawaban penting mengapa jiwanya bisa terjebak dalam tubuh Eleanor.

Dari dalam tas itu, Shanie hanya menemukan dompet yang berisi identitas dan kartu lainnya, alat make up dan dan sebuah handpone.

Cukup dengan sidik jari, handpone yang sempat terkunci akhirnya terbuka, mempermudah Shanie untuk menemukan banyak informasi didalamnya.

Melalui gallery handpone, Shanie menemukan ratusan photo milik Eleanor sejak dia masih kecil hingga dewasa. Menariknya, semua photo didalam gallery itu, Eleanor tengah mengenakana pakaian ballet dengan beberapa potong cuplikan video pertunjukan gemilangnya di atas panggung.

Tampaknya, Eleanor sangat mencintai ballet. Pantas saja Hardy sempat membicarakan sebuah pertunjukan pada Shanie, ternyata inilah jawabannya.

Tidak menemukan titik terang dari dalam gallery photo, Shanie berpindah pencarian pada kotak pesan, mencari-cari tahu hal lain tentang Eleanor yang mungkin akan menemukan sebuah jalan pada Shanie.

Satu persatu pesan telah Shanie buka, dimulai dari beberapa ucapan selamat pernikahan hingga pesan dari dua nomer asing yang tidak bernama.

Shanie membuka nomer asing teratas itu dan membaca pesan singkat yang diterima.

9:49 PM

xxxx

‘Satu butir obat itu murni dari racum hemlock, Anda hanya perlu melarutkannya dalam sedikit air sebelum ditenggak. Anda tidak perlu lebih banyak obat untuk menyebabkan kematian karena obat itu akan langsung menyerang system syaraf pusat dan menyebabkan kejang-kejang. Racun itu akan memberikan kematian tersenyum pada korbannya, Nona Eleanor'

'Berapa persen kemungkinan akan terjadi kematian setelah meneguknya?'

'Racun hemlock pernah menjadi hukuman mati Socrates dalam penjara. Jika Anda bertanya tentang kemungkinannya, 100% saya menjamin kematian'

Pesan singkat berbahaya itu berhasil membuat Shanie merinding hingga bertanya-tanya, untuk apa Eleanor memesan sebuah racun yang mematikan dimalam sebelum hari pernikahannya?

Rasa penasaran yang kian membesar membuat Shanie menggulir layar kekebawah, membuka pesan lain dari sebuah nomer tidak bernama. Saat Shanie membukanya, hanya ada rekaman audio yang sempat Eleanor kirimkan ditengah malam, namun tidak mendapatkan balasan apapun meski pesan itu telah dibuka.

Ragu-ragu Shanie membuka rekaman audio itu dan mendengarkannya dengan seksama.

02:14 AM

xxxx

“Bertahun-tahun aku bersabar, menunggumu untuk berani berbicara dan menghadap ayahku. Sudah empat tahun aku menanti, akan sampai kapan aku digantung dengan penantian seperti ini? Berapa puluh kali lagi aku harus meyakinkanmu bahwa aku siap menghadapi konsekuensiku! Mengapa begitu sulit untukmu datang pada ayahku hanya dan mengatakan bahwa kau mencintaiku dan kau ingin menikahiku? Sekarang ayahku sakit keras dan hidupnya tidak akan lama lagi, kau baru akan bicara setelah ayahku meninggal?!”

“Besok aku akan menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai, dan setelah aku menikah ayahku akan pergi selama-lamanya. Lalu apa yang kau lakukan disana? Jika kau memang mencintaiku, waktumu hanya tinggal lima jam lagi.”

05.30 AM

xxxx

“Sepanjang malam aku menunggumu hingga kulihat pajar kini telah datang. Sepertinya kau memang akan selamanya bersembunyi meski kau tahu bahwa aku tidak bisa hidup tanpamu dan ayahku. Jika pada akhirnya aku tidak akan menjadi milikmu, dan aku akan kehilanganmu, lebih baik aku mati sebelum merasakan bagaimana rasanya kehilangan ayahku maupun dirimu untuk selamanya.”

“Jika ditengah upacara nanti aku meninggal dengan senyuman dalam balutan gaun pengantin. Percayalah itu adalah senyuman terakhirku untuk ayahku, cinta pertamaku dan satu-satunya pria yang benar-benar tulus mencintaiku, bukan pecundang sepertimu.”

Shanie membekap mulutnya dengan kuat, berkali-kali dia mendengarkan ulang isi suara Eleanor Roven yang menangis putus asa menyampaikan kerapuhan hatinya pada seseorang yang tidak tersebutkan namanya.

Seorang pria yang benar-benar Eleanor cintai, namun cintanya tidak disambut dengan baik dan hanya digantung tanpa ada kepastian maupun perjuangan.

Pesan suara itu adalah sebuah jawaban yang Shanie cari dan menjadi alasan kuat mengapa hari ini terjadi sebuah keajaiban.

Shanie berusaha menyimpulkan yang akhirnya berakhir pada satu titik jawaban. Eleanor Roven telah mempersiapkan diri untuk mengakhiri hidupnya dihari pernikahan yang tidak dia inginkan dengan meminum racun.

Racun hemlock yang akan membuatnya mati tersenyum akan membuat semua orang berpikir bahwa dia hanya perempuan malang yang meninggal dihari pernikahan.

Eleanor melakukannya karena dia kecewa dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa kekasihnya tidak memperjuangkannya hubungan mereka meski tahu Eleanor akan menikah dengan lelaki lain.

Eleanor Roven tidak siap menerima kenyataan jika setelah nanti dia menikah, Hardy tetap meninggal dan dia juga kehilangan kekasihnya.

Jika pada akhirnya Eleanor akan kehilangan keduanya, dia memutuskan untuk menghilangkan diri sendiri sebelum tahu bagaimana rasanya ditinggalkan.

Sejatinya, Eleanor sudah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena ia menyerah, berbeda dengan Shanie yang kehidupannya berakhir karena dia diserang peluru dan artileri.

Tuhan memberinya kesempatan kedua karena Shanie tidak menginginkan kematian.

Sekarang, Shanie bisa bernapas dengan lega dan tidak digelayuti rasa bersalah lagi, kesempatan kedua ini terjadi bukan karena Shanie merebut jiwa Eleanor, tetapi Eleanor memberikan tubuhnya untuk Shanie ambil alih.

Tapi, siapa sebenarnya lelaki pecundang yang sudah membuat Eleanor Roven sampai nekat mengakhiri hidupnya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Falea
ada saatnya laki² itu muncul
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Mengusir

    “Ayah memanggilku?” tanya Thomas berdiri diambang pintu.“Duduklah Thomas,” perintah Hardy.Thomas akhirnya masuk ke dalam ruangan dan menutup rapat pintu untuk menghalangi usaha ibunya yang tengah berdiri dibalik dinding berusaha untuk mendengarkan pembicaraan.“Ayah ingin berbicara apa?” tanya Thomas setelah duduk.“Bagaimana pekerjaanmu?” tanya Hardy masih berdiri di depan jendela dan membelakangi Thomas.Thomas terdiam sejenak, mencoba memahami situasi yang saat ini sedang terjadi. “Semuanya berjalan baik, Yanjing pasti sudah memberitahu Ayah jika ada beberapa aturan yang aku ubah untuk penerimaan mahasiswa baru.”Hardy perlahan membalikan badannya dan melihat Thomas dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Thomas menarik napasnya dalam-dalam merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan sikap Hardy.Beberapa tahun setelah Hardy menjadi ayah tirinya, Thomas sudah cukup mengenal baik buruknya sifat Hardy Roven, meski cukup keras kepala, harus Thomas akui Hardy adalah sosok ayah

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Pesan Hardy

    “Kita sudah sampai Pak,” ucap sopir menyadarkan Hardy bahwa mereka telah sampai dengan rumah.“Kau boleh keluar, aku mau duduk disini sebentar,” jawab Hardy.Sopir itu mengangguk samar sebelum akhirnya meninggalkan Hardy seorang diri di dalam mobil itu.Hardy memandangi layar handponenya dalam waktu lama, memperhatikan photo terakhirnya bersama Eleanor dihari pernikahannya. Hari yang paling begitu penting untuk hidupnya.Dulu Hardy berpikir bahwa dia akan merasa tenang setelah berhasil menyaksikan Eleanor menikah dan berada ditangan orang-orang yang paling dia percaya. Namun, entah mengapa kali ini hatinya gelisah seolah masih ada suatu perkara yang harus dia selesaikan.Perkara apalagi yang harus Hardy selesaikan?Hardy mengusap layar handphonenya, membuka daftar nomer telepon untuk mencari nama Killian untuk menghubunginya.Sesungguhnya, Hardy tidak begitu yakin apa yang akan dia bicarakan dengan Killian, namun hatinya terdorong untuk tetap melakukannya seakan ini bukanlah sesuatu y

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Tertolak

    “Sepertinya teman-temanku akan datang terlambat, apa aku boleh duduk bergabung disini bersama kalian?” Eleanor menggenggam erat alat makannya dengan jantung berdebar kencang, menanti jawaban apa yang akan Killian berikan pada mantan kekasihnya yang hampir dia nikahi.Secara tidak terduga, tanpa repot-repot melihat ke arah Miranda, Killian menjawab, “Tidak bisa, duduk di tempat lain,” tolak Killian begitu cepat dan berhasil membuat Eleanor tercekat kaget.Senyuman dibibir merah Miranda berubah kaku. "A-a apa aku mengganggu kalian?" tanya Miranda gelagapan.“Jika sudah tahu akan menjadi pengganggu, ngapain berdiri lebih lama disitu?” jawab Killian dengan nada tidak bersahabat dan secara tidak langsung menegaskan bahwa Killian tidak bersedia membagi ruang dengan Miranda.Miranda tersenyum kaku, berusaha tetap anggun meski jelas wajahnya memucat malu.“Oh.. baiklah, maaf mengganggu waktu kalian,” ucap Miranda perlahan bergerak menjauh dan duduk di kursi yang jauh dari posisi Eleanor bers

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Tamu tidak Diundang

    Sonya berdiri di pinggiran pagar tangga, melihat kedatangan Thomas yang terlihat kusut. Sudah lama Sonya menunggunya pulang karena tidak seperti biasanya Thomas mendadak tidak dapat dihubungi.“Kenapa kau tidak bisa ibu hubungi?” tanya Sonya tidak menahan rasa penasaranya labih lama. Sonya sedang berusaha keras mendekat para pemegang saham agar mereka mendukung Thomas menjadi peminpin yang sebenarnya setelah Hardy pensiun sepenuhnya. Eleanor tidak memiliki banyak pengalaman, berbeda dengan Thomas yang telah bertahun-tahun mengabdikan diri di sekolah seni.“Thomas, ada apa?” tanya Sonya sekali lagi.Thomas membuang napasnya dengan kasar, pria itu melangkah lebar menuju kamarnya diikuti oleh Sonya. “Eleanor mencuri handponeku, dia mengambil alih semuanya, mengambil semua data penting yang masuk melalui em*ail.”Sonya terbelalak “Apa? Bagaimana mana bisa?”Thomas menarik lepas dasi yang terpasang dilehernya, pria itu tidak berbicara sepatah katapun meski tahu ibunya berdiri menunggu jaw

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Firasat

    Hardy yang berdiri di pinggiran halaman dengan bantuan tongkat yang menopang tubuh lemahnya, diam termenung menghabiskan waktu beberapa menitnya dengan memandangi langit, larut dalam kegelisahan yang sulit untuk dia mengerti.Setelah pagi tadi bertemu Eleanor, Hardy tidak bisa menghapus sosok putrinya dari benaknya. Rindu menekan dada Hardy.. Hardy masih teramat merindukan pelukan hangat Eleanor, meski Hardy mendekap putrinya dengan sangat erat, entah mengapa Hardy tetap merasakan Eleanor begitu jauh dari dirinya, seperti mereka telah terpisah waktu yang sangat panjang.Hardy mengusap dadanya yang berdebar kencang, merasakan suatu kesedihan dan kekosongan yang semakin hari semakin kuat.Disetiap malamnya, Hardy terus bermimpi didatangi Eleanor yang menangis dengan mengatakan satu yang sama, ‘Ayah, aku menyesal’.Hardy tidak tahu, kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh seperti ini.Apa ini pertanda?Dalam satu gerakan kecilnya Hardy berbalik, memutuskan duduk dikursi yang telah dia t

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Bimbang

    Sambungan telepon akhirnya terputus, menyisakan kesunyian dan penjelasan yang tengah dinantikan Killian melalui tatapannya yang tersirat.Eleanor sedikit membuang muka, menolak untuk bersentuhan. “Aku ingin, besok setelah pesta temanmu selesai, kita langsung pulang.”“Apa terjadi sesuatu?” tanya Killian masih menunggu kejujuran Eleanor untuk berbicara."Kenapa kau ingin tahu?" tanya balik Eleanor.Dagu Killian sedikit terangkat, pria itu berdeham pelan menyembunyikan kepeduliannya yang harus dia sembunyikan. "Sekarang aku ini suamimu, sangat memalukan jika suatu hari nanti aku justru tahu masalahmu dari orang lain."Eleanor menarik napasnya dalam-dalam, melihat bayangan mereka yang terlihat di permukaan jendela. “Aku akan memenjarakan Sonya juga Thomas atas pembunuhan berencana.”Killian terdiam tidak merespon, ekspresi diwajahnya tetap tenang namun sorot matanya terlihat tajam. “Pembunuhan berencana terhadap siapa?”Eleanor menghela napasnya dengan berat, sangat berat untuknya bercer

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status