Share

Bab 14. Tertangkap Basah

Bab 14. Tertangkap Basah

"Te-teman yang mana, Ma?"

Suara Diqi terdengar gugup. Ah, kami salah karena tidak memikirkan hal ini tadi. Bu Ruqayyah tentu saja bertanya karena kami tiba-tiba hilang sementara dirinya bilang ingin menyiapkan minuman. Semua karena tanpa rencana yang matang dan semoga saja Diqi mampu memberi alasan logis.

Pasalnya, Nizar bukan lelaki bodoh. Dia bisa saja membaca raut wajah Diqi jika mencoba berbohong. Bingung, aku dan Ainun hanya bisa terpaku menunggu jawaban Diqi.

"Oh, Rania? Dia sudah pulang, Ma, sejak tadi."

"Rania? Emang tadi itu Rania? Mama kira–"

"Mama ini kan nggak sering ketemu teman aku, pasti lupa-lupa ingat lah sama wajah mereka. Udah, Mama jangan mikirin si Rania itu. Sini minumannya biar buat aku sama Nizar saja."

Setelahnya, tidak terdengar suara Bu Ruqayyah lagi membuatku bernapas lega. Mungkin mereka sedang minum, padahal kami juga kehausan di sini.

"Kok, ada tiga gelas? Emang Rani

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status