Share

Mengandung Benih Mafia Posesif
Mengandung Benih Mafia Posesif
Penulis: A-Cantika

Prolog

Senjani Rakhesa Aulia menatap tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini. 

Kekasihnya yang hilang tanpa kabar kini tengah bermesraan dengan wanita lain?

Tanpa pikir panjang, Senjani menghampiri kekasihnya yang tengah berselingkuh itu.

Byur!

Disiramnya muka sang pengkhianat.

"Anj--Senjani?!" paniknya, "Sayang ini nggak seperti yang kamu lihat, aku dan dia hanyalah teman saja." Gibran mencoba menjelaskan. Raut wajahnya terlihat panik.

Sayangnya, Anjani tak peduli.

"Jelaskan? Kamu pikir aku bodoh Gibran? Aku memintamu untuk menjemput-ku dan kamu malah menolak dengan alasan sedang sibuk, tapi sekarang apa yang ku lihat ini? Yah kamu benar, kamu sibuk. Sibuk berselingkuh dengan wanita itu benarkan?"

Dengan tatapan sinis Senjani menunjuk wanita yang berdiri di belakang Gibran yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.

Luar biasa!

Kekasihnya itu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri yang sudah Senjani anggap seperti seorang saudari. 

"Senjani! Jaga bicaramu! Dia ini sahabatmu sendiri, kenapa kamu dengan tega berkata kasar seperti itu pada Sonia!" sentak Gibran yang terlihat tidak terima.

Senjani sontak tertawa sinis mendengar itu, "Kamu tidak ada hak untuk mengatur mulutku ini berbicara apa pada gadis ular itu brengsek! Mulai saat ini hubungan kita selesai! Urus saja wanita menyedihkan itu." ujar Senjani.

Untuk meluapkan kekesalannya gadis itu memberikan beberapa tinjuan dan juga tamparan di wajah tampan Gibran, membuat pekikan terkejut dari Sonia terdengar. Namun Senjani tidak perduli, gadis itu pergi begitu saja tanpa merasa bersalah. Justru sebaliknya rasa lega tercetak jelas dari wajahnya begitu ia berhasil meluapkan emosi dan sakit hatinya dengan meninju wajah Gibran.

Biar ku perkenalkan sekali lagi pada kalian, gadis itu adalah Senjani Rakhesa Aulia, cantik dan mempesona dengan tubuh yang bagus karena dia sering berolah raga dan juga mantan atlet Taekwondo. Dia memiliki kekasih yang seharusnya sebentar lagi menjadi tunangannya, kalian sudah tahu siapa lelaki brengsek yang sangat beruntung mendapatkan Senjani itu, ya-- dia adalah Gibran Alfareksa.

Namun bagai orang tidak tahu diuntung, Gibran justru malah mengkhianati cinta Senjani yang tulus dengan berselingkuh bersama sahabat dari Senjani sendiri.

"Kamu tidak bisa memutuskannya secara sepihak begitu Senjani! Aku juga ada hak untuk hubungan kita!" ujar Gibran tidak terima.

"Hak mu sudah hilang sejak aku melihatmu berselingkuh dengan gadis munafik itu. Mulai sekarang jangan pernah ganggu kehidupanku lagi. Dan kita sudah tidak ada hubungan apapun, pertunangan kita batal!" ujar Senjani dengan tajam.

Namun tidak hanya itu saja, gadis cantik itu melempar cincin yang tersimpan cantik di kotak berwarna merah itu dan meremparnya tepat di depan wajah Gibran.

Itu adalah cincin pertunangan mereka Minggu depan namun Senjani melemparnya dengan kesal ke arah lelaki itu, sebagai tanda hubungan mereka juga yang ikut selesai.

•••

Mobil yang dikendarai Senjani melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Gadis itu meluapkan emosinya dengan menangis sambil menyetir. Sebenarnya ini tidak boleh karena akan membahayakan nyawanya dan juga pengendara lain jika ia menyetir dengan cepat seperti itu, tapi apalah peduli Senjani. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah melampiaskan semuanya.

Dan tanpa dia sadari jika ia membawa mobilnya pada sebuah tempat yang tidak pernah terpikir kan sebelumnya akan di datangi olehnya. Club malam dengan tulisan 'Ocean Club' itu terpampang jelas di depan sana. Jika Senjani dalam keadaan waras dan baik baik saja, mungkin gadis itu tidak akan memilih untuk tetap melanjutkan langkahnya masuk ke dalam tempat haram itu lebih lanjut.

Tapi karena hati dan pikirannya yang sedang ruyam dia pun akhirnya memilih masuk saja tanpa berpikir kedepannya akan bagaimana jika dia masuk ke dalam tempat yang selalu dilarang kedua orang tuanya.

Akhirnya Senjani masuk ke dalam sana. Di sana dia langsung memesan sebuah minuman beralkohol tapi tidak terlalu tinggi karena ia akan pulang seorang diri dan juga menyetir pula. Penampilannya yang terlihat agak tertutup saat memasuki club membuatnya menjadi pusat perhatian beberapa pasang mata, meskipun tidak dapat dielakkan jika Senjani tetap terlihat menawan dan seksi meskipun dengan baju yang agak tertutup.

Tidak terkecuali sosok lelaki tampan yang duduk di ujung--tempat VVIP Club.

Dia terus memperhatikan Senjani. Dari mulai gadis itu memesan minuman sampai ia melihat gadis itu yang menangis tersedu dengan menyebut nama lelaki yang juga di selingi dengan umpatan.

Travis Watanabe yang menjadi incaran para wanita malah penasaran padanya.

Penasaran membuat pria itu pun berdiri dan menghampirinya.

Hal itu berhasil membuat Senjani terusik.  "Jangan ganggu aku dan pergilah sana. Aku sedang tidak mau membuat lelaki lain babak belur selain si brengsek Gibran itu!" ujar Senjani yang tanpa sadar malah terdengar bercerita daripada mengancam.

Bukannya marah, lelaki itu malah semakin tertarik. "Kalau begitu, temani saya dulu malam ini. Saya akan memberikan bayaran mahal."

Brak!

Senjani tiba-tiba menaruh gelasnya kasar.

"Aku bukan jalang sialan!" bentarknya, "cari saja wanita lain untukmu!"

Setelah mengatakannya, Sanjani langsung pergi. Dia tidak menyadari jika diam-diam lelaki yang baru di tampar olehnya itu menyeringai seraya menatap punggungnya yang mulai menjauh dari tempat club itu.

"Gadis menarik. Siapapun kamu, akan ku buat kamu menjadi milikku."

Diberikannya kode pada sang bawahan untuk mencari identitas gadis yang telah menarik hatinya.

Untungnya, tak butuh waktu lama, Sekretaris Travis datang dan menghampirinya.

"Namanya adalah Senjani Rakhesa Aulia. Dia berprofesi sebagai seorang dokter dan anak dari pasangan Winarya."

"Siapa Winarya? Apakah aku mengenalnya?" tanya Travis.

"Dia bukanlah siapa-siapa tuan. Anda tidak mengenalnya karena dia hanyalah klien dari perusahaan kecil yang kita miliki di Indonesia," lapor sekretaris Travis itu kembali.

"Bagus, cari informasi lebih lagi tentang gadis itu. Aku tertarik padanya dan ingin membuatnya menjadi milikku!"

"Baik tuan," ujar Dion dan berniat beranjak dari pergi dari tempatnya tadi namun belum beberapa langkah Travis sudah menginterupsinya.

"Dion, buat keluarga Winarya meminjam uang pada perusahaan kita untuk kelancaran bisnisnya, Aku akan buat mereka meminjam sebanyak mungkin dan tidak bisa membayar uang itu hingga anak gadisnya bisa ku miliki sebagai gadisku,"

Travis menyeringai.

Rencananya akan berjalan lancar jika begini, lebih mudah mendapatkan Senjani karena dia memiliki ayah dari gadis itu sebagai kliennya!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status