Share

Chapter 13.

Author: Razi Maulidi
last update Last Updated: 2025-06-16 00:25:52

keterkejutan

" Akhirnya kamu pulang juga, kamu tau juragan itu masih menunggu mu, walupun dia banyak istri sepertinya dia menyukai mu." Ucap ibu Salma begitu melihat putrinya pulang.

Ibu Salma menjadi antusias dan segera menekan nomor untuk panggilan di ponselnya.

"Aku kesini bukan sendiri dan juga bukan untuk juragan itu." Ucap Tina sebelum panggilan telepon itu tersambung.

Ibu Salma membelalak sesaat dan kemudian dia tertawa sinis.

"Benarkah ? Bersama siapa kau kesini? Kamu sudah dijodohkan dengan juragan itu, jadi jangan macam-macam."

" Aku kesini bersama mereka." Tina menunjukkan jarinya ke arah Nathan dan juga ibunya yang berdiri di belakang nya.

Melihat orang-orang di belakang Tina, ibu Salma tiba-tiba tersenyum ramah. Dirinya memeriksa orang itu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Matanya menalisik penampilan mereka dengan seksama.

"Kalian pasti tamu Herlina. Kenapa berdiri saja, ayo, silahkan masuk."

"Kamu ini.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mengandung Benih Majikan Arogan   Chapter 39.

    Chapter 39. "Kenapa kamu menjauhi ku, Tina?" Tanya Nathan dengan mata memerah. "Karma berlaku untuk mu, Nathan. Lihat saja karma pasti datang dan melilitmu." Jawab Tina dengan tegas. "Karma apa yang datang untukku? Tidak ada karma apapun. Kamu mengerti! Kamu milikku. Dan pria tua bangka itu sama sekali tidak berguna." "Cuih! Kau menyebutnya tua bangka? Bagus. Jadi apa yang kau lakukan pada tua bangka itu?" Dengan kesel Tina meludahi Nathan. Namun, pria itu hanya tersenyum menikmati kemarahan istrinya. Baginya ini adalah permainan nya. Semakin Tina marah maka semakin membuat Nathan bergairah. Tina sempat kebingungan. Namun, dirinya berhasil membuat Nathan marah. Nathan mendekat dengannya, dengan nafsu yang tinggi. Seolah Nathan ingin pelepasan segera. Namun, Tina menolak untuk di sentuh. "Kenapa kamu menghindar? Selama kamu jadi milikku kamu tidak bisa menghindar." "Aku tidak sudi." Jawab Tina datar. "Tidak sudi katamu? Dulu kamu paling bersemangat d

  • Mengandung Benih Majikan Arogan   Chapter 38.

    Chapter 38. "Sekarang aku sudah di sini, kembali ke rumah mu. Sekarang kamu lepaskan ayahku. Kan kamu berjanji akan melepaskan ayahku." Ucap Tina dengan penuh harap. Namun, pria itu hanya tersenyum penuh kemenangan yang membuat Tina kebingungan. "Aku hanya mengatakan nya bukan berjanji." Jawabnya tegas. "Kau! Kau bajingan Nathan!" Namun, Nathan tidak peduli akan umpatan Tina terhadapnya. Dirinya tetap terkekeh. Tina berbalik dan menghadap balkon kamar dengan air mata yang tumpah sedikit demi sedikit. Tanpa suara, hanya air mata yang mengalir deras. Dalam hati ia berkata akan membalas dendam atas semua yang terjadi. Seminggu kemudian... "Bunuh pria bangka itu! Tidak ada gunanya juga dia hidup. Dia tetap tidak akan buka mulut." Titah Nathan tegas. Mereka pun segera mengeksekusi ayah Tina dengan kejam tepat di hadapannya. Tina menyaksikan semua itu. Ternyata hari itu Tina pergi sendiri ke tempat itu dan ingin membebaskan ayah nya. Tapi ia terlambat. Hat

  • Mengandung Benih Majikan Arogan   Chapter 37

    Chapter 37.Jauh dari kota, Riko menyewa rumah kecil untuk mereka tinggal sementara. Rumah kecil itu juga agak dekat dengan markas itu. Markas tempat ayahnya di tahan dan di sembunyikan mereka. Padahal Tina kan udah tau tempat itu, tapi kenapa dia tidak tegur kakaknya ya? Karena malam sudah larut, mereka semua jadi kelelahan dan langsung ketiduran. Mereka tidak menyadari tempat itu. Keesokan paginya, begitu Tina terbangun, kebiasaan dia langsung menuju keluar rumah. Tina begitu kaget melihat di sekeliling. Tubuhnya kembali bergetar melihat markas itu. Dalam sekejap dia langsung berlari ke dalam lagi. "Kak, kau yakin mau tinggal di sini?" Tanya Tina dengan tubuh yang masih gemetar. "Kenapa?" "Tempat ini begitu dekat dengan markas. Hanya ini satu satu nya rumah lusuh tanpa penghuni." "Aku tau. Tapi tenang. Rumah ini sudah aku suruh sedikit renovasi. Dari luar rumah ini akan tetap terlihat seperti itu. Dan di dalamnya, iya seperti ini. Rumah ini juga di b

  • Mengandung Benih Majikan Arogan   Chapter 36.

    Chapter 36.Tina merasa tertekan sekaligus bingung. Ia harus bagaimana? Apakah ia harus melawannya? Di sisi kiri dan kanannya selalu ada dua kakaknya yang menyemangatinya. Tina mulai merasa lega, ternyata dia tidak sendiri. Kakaknya yang dulu pernah membencinya, yang pernah memperebutkan Nathan dengannya. Tapi, kakak itulah yang berdiri di sisinya. Entah mengapa, dulu Herlina merasa aneh jika dia mendekati Nathan. Dan ada sesuatu yang sulit untuk Herlina bicarakan. Dan ternyata semua itu terungkap sekarang dan lebih menyakitkan. Setelah seharian Tina menghilang dari rumah, setelah Nathan terbangun dengan wajah linglung. Akhirnya dia angkat bicara. "Cari Tina di manapun dia berada. Ingat! Jangan menyakitinya. Paham!" Suara Nathan mengguncang istananya. Semua bawahannya langsung bubar dan mulai mencari nya di semua tempat. Dari tempat Herlina bekerja, rumor mulai terdengar. Pemburuan istri CEO Nathan yang terkenal telah melarikan diri. Mengikuti arahan dari s

  • Mengandung Benih Majikan Arogan   Chapter 35.

    Chapter 35.Seolah tidak terjadi apapun. "Hmm.. Aku bahkan sampai lupa menawarkan kamu minum. Padahal kamu baru saja pulang. Ini minumlah. Aku membuatkan jus ini tadi untukmu." Terpaksa Tina bicara lembut dan seolah tidak terjadi apapun. Namun, sayangnya tanpa pikir panjang Nathan langsung meminum jus itu hingga tandas. Setelah minum jus itu Nathan terasa begitu panas. Nathan segera melepaskan pakaiannya. "Kenapa begitu panas sayang? Apa yang kamu lakukan di minuman itu?" Tanya Nathan parau. "Ahh tidak ada apa-apa. Hanya sedikit saja." "Kenapa kamu harus dengan itu? Kan kamu bisa minta sayang. Aku selalu melayanimu. Aku selalu mau dengan tubuhmu yang indah ini." "Sengaja saja. Tapi lagi ingin. Tapi dengan khas yang berbeda. Boleh kan?" "Ehh,, kamu duduklah dulu. Aku belum membersihkan diri. Tunggu sebentar saja." Tina langsung beranjak ke kamar mandi dengan cepat. Hatinya berdegup kencang. Baru pertama kalinya ia berbuat curang. Dirinya b

  • Mengandung Benih Majikan Arogan   Chapter 34.

    Chapter. 34 "Ada apa dengannya? Tidak biasanya dia seperti ini." Gumamnya pelan. Nathan melangkah cepat menuju rumah. Ingin sekali ia tanyakan tentang kegelisahan hatinya pada istrinya. Namun, langkahnya tiba-tiba melambat ketika masuk ke kamar dan melihat gambar yang di pasang Tina. "Ehh kamu pulang. Cepat sekali." Cecar Tina tanpa menoleh. "Memangnya tidak boleh aku pulang cepat? Kenapa kamu pasang gambar ini di kamar?" "Ini? Tidak bagus jika aku pasang di luar. Jadi aku pasang disini. Tidak boleh ya, maaf." "Memangnya kenapa kamu pasang gambar orang ini?" "Dia ayahku. Ayah yang sudah meninggalkanku dari sejak kecil. Tanpa jelas alasannya. Dia di nyatakan meninggal, tapi jasadnya tidak ada. Jadi menurutku, dia masih ada." Deghh... Matanya membulat. Nafasnya tercekat. Seolah ia berhenti bernafas sesaat. Keringat dingin mulai membasahi wajahnya. "Ada apa? Kenapa kamu jadi diam?" Tanya Tina penuh penekanan. Tidak ada jawaban. "A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status