*****
Tezza berhasil mengantarkan Xavera sampai ke lobi apartemen wanita itu. Benar saja apa yang dikatakan wanita yang sedang berusaha untuk turun dari motornya, jika apartemen mereka berdekatan. Ini adalah murni sebuah kebetulan, tidak mungkin wanita itu menyewa apartemen di sana hanya untuk mengelabuhinya. Xavera memegang lengan Tezza erat dan berusaha untuk turun dari jok motor yang cukup tinggi itu. Wanita itu khawatir, ia akan jatuh saat menjulurkan kakinya ke tanah. Pinggangnya cukup terasa panas dan pegal karena duduk miring di atas motor sport itu karena ia tidak terbiasa, bahkan itu adalah pertama kalinya Xavera menumpang di kendaraan roda dua yang mirip seperti yang dikendarai oleh Valentino Rossi.
Xavera sibuk mengobrak abrik isi tasnya lalu menatap Tezza dengan ekspresi wajah cemas membuat Tezza mengerutkan kening.
"Sayang, pinjem ponsel kamu dong. Ponsel aku ke mana yah? Kok gak ada di tas aku," ucap Xavera terlihat panik dan denga
Please banget, jangan lupa buat kasih komentar dan juga review bintang 5 buat cerita ini yah.Kalo baik hati boleh juga kirimin GEM tiap hari tanpa batas ^^Tengcuu muaaah*****Masuk ke dalam apartemennya, Xavera berjingkrak-jingkrak kegirangan. Wanita itu berputar-putar sambil memeluk erat helm pemberian Tezza ke dalam pelukannya, bahkan ia menciumi helm itu tanpa sadar."Anjrit! Lupa—ini helm penuh polusi malah gue ciam cium." Xavera bermonolog sambil mencoba membersihkan bibirnya."Icikiwirr! Gue ngerasa jadi ABG lagi kalo kayak gini tiap hari. Ngegebet cowok yang dingin-dingin empuk yang mulutnya pedes nampol kayak cabe setan, tapi bikin gue makin ketagihan dan bersemangat buat ngejadiinnya jodoh,""Tuhan—kalo boleh milih, kayaknya gue dinikahi aja sama Tezza. Gak apa-apa deh beda sebelas tahun, asal bikin bahagia terus." Doa Xavera sambil tersenyum lebar.Bagi wanita itu, tindakan T
Jangan lupa komentar dan reviewnya ya Ebebkuuuu*****Kedua bola mata Xavera membulat sempurna, rasa kantuknya hilang begitu saja saat membaca nama yang meneleponnya malam-malam begini.Mantanku Dajal šæ is calling ....Xavera mengembuskan napas beratnya sebelum mengangkat panggilan itu. Wanita itu harus menahan diri untuk tidak terpancing emosi karena sikap bebal pria itu pada ucapannya."Baby, I miss you so bad!" "Baby bala-bala, please, jangan marah lagi. Ayo, kita sudahi perang dingin ini. Aku gak bisa diginiin sama kamu,""Aku gak kuat, aku gak mau, please, ayo kita balikan!" “Kamu mau apa? Nanti aku turuti, asal kamu gak ngambek-ngambek begini lagi.”Gejolak di dalam perut Xavera seakan ingin meledak saat mendengar ucapan lembut terkesan berlebihan keluar dari mulut seorang pria berbadan kekar dan bertampang g
HALLO! PLEASE JANGAN LUPA TINGGALIN KOMENTAR KALIAN DAN JUGA REVIEW BUAT CERITA INI YAH. HAPPY READING ^^*****"Dia bukan gebetan gue---" Xavera menggantung kalimatnya lalu menghadap Lea sepenuhnya dengan mata berbinar dan senyum lebar."Jadi?""Dia itu jodoh gue," kata Xavera antusias berbarengan dengan siraman jus jeruk ke wajahnya secara tiba-tiba.Tidak hanya Xavera dan Lea yang terkejut, tapi semua orang yang ada di restoran itu ikut terkejut dan menoleh, memperhatikan keributan yang tiba-tiba terjadi.Belum sempat Xavera membersihkan wajah dan bajunya yang basah akibat siraman jus jeruk tiba-tiba itu, kini pipinya kembali mendapatkan serangan dari sebuah telapak tangan. Seketika pipi Xavera terasa kebas dan memerah.Xavera memegangi pipi bekas tamparan, ia memilih diam dan menatap nyalang ke arah wanita memakai dress mini yang sama sekali
Hallo, jangan lupa tinggalin komentar, kasih ulasan buat cerita ini dan juga GEM yah. Thank you semuanya muaaah****Tezza menyampirkan jaket miliknya untuk menutupi bagian tubuh atas Xavera yang tercetak jelas pakaian dalamnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Xavera menoleh dan membelalakkan kedua bola matanya, tidak hanya wanita itu yang terkejut, tapi Lea, Kellan, Sarah dan semua orang di sana ikut terpana akan tindakan Tezza itu.Tezza menatap balik Xavera dan menaikkan sebelah alisnya.“Silakan lanjutkan pertengkarannya,” ucap Tezza santai.‘Dasar mulut cabe setan! Bisa-bisanya dia bicara kayak gitu di situasi kayak gini,’ rutuk Xavera dalam batinnya.Tidak bisa semudah itu Tezza pergi. Xavera dengan cekatan menahan lengan pria itu agar tetap berdiri di sampingnya. Kellan menatap tangan Xavera pada pria muda asing itu seketika tidak kuasa ingin mengamuk lagi."Kita b
Lea ternyata sudah sampai lebih dahulu dibanding Xavera atau Kellan, si empunya masalah. Ia mendesah lega karena masih memiliki waktu luang untuk melakukan video call dengan suaminya dan menceritakan secara singkat serta padat pada belahan jiwanya yang sedang berada di belahan benua lain. Menunggu sekitar dua menit lima belas detik, akhirnya wajah suami Lea muncul di layar ponselnya."Kakanda, kamu tau gak? Hari ini tuh, bener-bener kayak nano-nano," ujar Lea pada suaminya yang sedang bergelung di dalam selimut tanpa basa-basi."Hmm ... kenawhy, Adinda? Ada yang cipokan lagi di kafe? Apa mesum?" ceplos Aldebaran dengan suara serak setengah sadar.
*****Pembicaraan mereka seketika berhenti saat pegawai Lea mengantarkan minuman dan juga makanan kecil untuk mereka semua.Meskipun Sarah terdiam dengan hardikan Xavera, tetapi wanita itu tetap saja berani menatap Xavera dengan pandangan meremehkan. Akan tetapi, Xavera sendiri menatap Sarah seolah ingin mengunyah wanita itu karena terlalu kesal. Lagi pula, di ruangan tertutup itu, ia tidak perlu menjaga imagenya agar terlihat baik-baik saja. Jika saja, Sarah berani melakukan tindakan seperti di restoran tadi, Xavera tidak akan tinggal diam untuk memberikan balasan yang lebih parah.Ucapan berondong mulut cabe setan tadi cukup membuat Xavera sadar, jika dirinya tidak boleh tinggal diam. Xavera harus menjadi dirinya sendiri tanpa perlu anggapan dari orang lain. Bahkan di mata Tezza, Xavera adalah ratu iblis. Julukan yang mengerikan dan memang sebenarnya cocok dengan diri Xavera yang sebenarnya."Baby, kita datang ke sini buat ngomong dengan kepala
JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR + REVIEW BUAT CERITA INI YAH!tengcuu semuanya :*******Kelakuan Tezza menutup mulut Xavera menjadi sorotan para pengunjung kafe Lea. Tidak cuma pengunjung, melainkan pegawai kafe pun ikut berbisik-bisik melihat tingkah pasangan itu.“Gue berasa lagi nonton drama Korea,”“Cowoknya ganteng banget, anjir!”“Gue mau juga, dong, digituin sama cowoknya,”“Cowok gue mana, wei! Aduh, lupa gue gak punya cowok!”“Beruntung banget jadi ceweknya,”“The real keuwuan ala drakor, dong. Envy gue!”Masih banyak lagi bisikan kekaguman dan pujian untuk Xavera dan Tezza. Jika tidak sedang dibekap mulut Xavera, wanita itu akan segera melancarkan aksi pamer dengan orang-orang di dalam kafe. Akan tetapi, kini pergerakannya dikendalikan Tezza sehingga wanita itu hanya bisa pasrah dan diam. Tezza tidak memed
HAYO HAYO JANGAN KENDOR DONG KOMENTARNYA APALAGI KASIH REVIEW BUAT CERITA INI. KUY! RAMEIN YAAAAAH, JAN SEPI-SEPI AJAHAPPY READING!!*****Lea melangkah penuh percaya diri menuju salah satu unit apartemen. Wanita bersuami itu sengaja datang ke rumah sahabatnya karena ingin mengembalikan mobil Xavera dan juga melanjutkan pergibahan mereka yang belum usai. Lea masih penasaran dengan apa yang terjadi antara Xavera - Kellan dan kehadiran pria muda tampan yang menimbulkan banyak pertanyaan.Xavera dengan piyama dan juga masker di wajahnya membuka pintu, menyambut kedatangan Lea yang menenteng plastik putih yang bisa Xavera tebak dengan muda berisi Sate Taichan dan Boba Milk Shake kesukaan mereka berdua."Gue nginep, yah." Tanpa menunggu sapaan Xavera.Sudah tidak aneh lagi, jika Lea akan menganggap apartemen Xavera sebagai rumahnya sendiri. Sebab keduanya memang sering kali menghabiskan waktu berdua, apalagi jika L