共有

Mengejar Cinta Mantan Istriku
Mengejar Cinta Mantan Istriku
作者: Mariahlia

bab 1

作者: Mariahlia
last update 最終更新日: 2025-03-14 16:10:04

“Sesuai bukti yang kuat, saudara pak Adriel Nayaka Wijaya ternyata bersalah, pak Nayaka terbukti berselingkuh, sesuai rekaman yang di tunjukkan oleh pihak pengaju. Dan karena mereka belum memiliki keturunan, jadi tidak ada hak asuh yang mesti di rebutkan. Kalau harta, pihak Bu Anandita juga tidak mempermasalahkannya. Mereka tak meminta sepeserpun dari harta milik pak Nayaka." Hakim itu menghela nafasnya kasar.

"Dan Bu Anandita sudah memberikan kekuasaan penuh pada kuasa hukumnya, dan sudah tidak ingin lagi bersama dengan pak Nayaka, maka oleh itu, mulai hari ini status pernikahan kalian sudah resmi bercerai. Bu Anandita dan pak Nayaka sudah bukan suami istri lagi."

Tuk tuk tuk

Palu sudah di ketuk tiga kali, dan itu sudah menandakan keputusan hakim yang mutlak. Setelah urusan selesai, hakim bahkan langsung pergi meninggalkan meja persidangan itu.

Nayaka, pria berahang tegas dengan sorot mata tajam itu menggeram, tangannya terkepal sangat kencang. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun, matanya menoleh ke arah pria paruh baya yang juga menoleh ke arahnya, dia – Arthur ayah Anandita, istrinya, eh ralat, mantan istrinya. Pria paruh baya itu tersenyum miring, membuat Nayaka ingin maju dan menimpuk kepala pria itu. Namun, dirinya masih menahannya, karena tak ingin membuat keributan di depan mamanya yang saat itu sedang menangis.

Ya menangis, Della–mamanya Nayaka menangis, tak percaya jika pernikahan anaknya yang baru terbilang satu tahun itu kandas. Apa lagi dirinya harus kehilangan sosok menantu cantik dan baik hatinya itu. Rasanya Della sungguh marah sekali dengan anaknya karena telah membuat ulah seperti ini. Kenapa Nayaka tega menyelingkuhi Anandita yang cantik dan baik hati itu? Bukankah mereka menikah juga karena sama-sama saling mencintai?

"Ma, sudah. Jangan menangis lagi, mama harus tenang." Alam menepuk pelan pundak istrinya yang menangis itu.

"Gimana mama bisa tenang, pa? Kalau sekarang Dita udah nggak jadi menantu mana lagi."

Alam menghela nafasnya kasar. "Mama tau sendiri kan? Yang salah di sini Nayaka, jadi kita nggak bisa memohon pihak mas Arthur untuk melakukan banding lagi. Kamu juga sudah tau beberapa kali banding, dan jatuhnya tetap keputusan hakim mengakhiri hubungan mereka." Kata Alam.

Dengan berderai air mata, Della menatap suaminya. "Emangnya nggak ada cara lain, mas? Kita bisa memohon dengan mas Arthur."

Alam menghela nafasnya kasar, lalu menarik lengan sang istri dan membawanya pergi dari sana. "Sudah ma, kalau memang mereka berjodoh, suatu saat nanti mereka akan di satukan kembali, itu juga kalau Dita mau memaafkan kesalahan fatal yang telah di buat oleh anak kita." Kata Alam sambil merangkulnya.

Della sesenggukan, hanya menganggukkan kepalanya, dan berharap apa yang di ucapkan oleh suaminya bisa terkabul. Dirinya sangat berharap besar Dita menantunya mau memaafkannya.

Nayaka yang menyaksikan betapa hancurnya kedua orangtuanya hanya bisa mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kencang, sungguh emosi sekali dirinya. Apalagi saat mengingat senyum dari pria paruh baya tadi. Rasanya Nayaka ingin menghajae saja.

Sedangkan Arthur senang luar biasa, akhirnya anaknya bisa berpisah juga dari Nayaka.

Arthur melangkah pelan ke arah kursi Nayaka yang masih saja terdiam dan tidak bergeming di tempatnya.

Arthur mencondongkan tubuhnya ke arah Nayaka.

"Selamat atas status barunya. Dan sekarang setelah ini, tak akan ada lagi yang bisa menggangumu. Mau sebebas apa kamu, anakku tak akan lagi mengusikmu." Bisik Arthur.

"Kau, pasti ini ulahmu."

Arthur menegakkan tubuhnya kembali. Menepuk pelan pundak mantan menantunya itu. "Sopan sedikit dengan mantan mertuamu, Nayaka.... Bahkan dulu kamu selalu panggil saya dengan sebutan ayah."

Nayaka berdecih. "Saya tidak akan sopan dengan orang sepertimu. Saya tau akal bulusmu, kau yang telah merencanakan semua ini, sampai membuat saya harus berpisah dengan Dita."

Arthur terkekeh pelan, namun saat seseorang datang menghampiri mereka berdua, Arthur memasang wajah sendunya, dan itu semakin membuat Nayaka muak sekali.

“Jangan seperti itu, Nayaka. Ayah telah memaafkan kamu, walaupun kamu sudah membuat hancur hidup anak ayah. Kamu tetap anak ayah” ucap Arthur.

Nayaka berdecih, membuang mukanya kesal. Pandai sekali pria itu berakting.

“Ayah! Jangan merendahkan diri ayah seperti ini. Semuanya bukan salah Dita.” Sergah Daniel– abang Anandita.

“Tapi–”

Daniel menatap tajam ke arah Nayaka. “Urusan kita belum selesai, dan gue pastikan elo bakalan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan yang lo lakuin sama adek gue” ancam Daniel dan langsung berlalu pergi bersama dengan Arthur.

Arthur menaik-turunkan alisnya, lalu tersenyum tipis saat menyaksikan wajah kalah Nayaka.

Sedangkan Nayaka menatap benci Arthur. “Kita lihat saja, tuan Arthur. Anandita milik saya, dan selamanya akan menjadi milik saya...”

*

Di rumah, Anandita menatap nanar apa yang baru saja di sodorkan oleh sang ayah. Sebuah selembar kertas yang berisi status dirinya sekarang yang telah resmi bercerai dengan Nayaka, pria yang sangat di cintainya namun juga yang telah menorehkan luka yang sangat dalam padanya. Anandita bahkan tidak datang pada persidangan itu, dirinya menyerahkan semua kekuasaan penuh pada pengacara dan ayahnya.

"Kamu yang simpan, atau ayah yang simpan?"

Anandita merengut, tak tertarik sedikitpun dengan kertas itu. "Buang aja."

Arthur mendelik. "Hei, jangan sembarangan berbicara, kalau ini di buang, kalau kamu mau menikah lagi bagaimana?"

Anandita berdecak. "Aku nggak niat nikah lagi, ayah. Udahlah, terserah ayah mau apakan kertas itu.” sahut Anandita, lalu kembali menidurkan dirinya kembali di atas ranjang empuknya sana sambil memeluk boneka panda berukuran besar miliknya.

Arthur mendengus, tau kalau anaknya itu pasti sedang galau akibat perceraian ini. “Ayah tau kamu galau, tapi nggak seperti ini juga, Dita. Dia pria yang buruk, buktinya dia tidak bisa menepati janjinya menjadikan kamu wanita satu-satunya. Ayah saja menyesal karena telah memberikan restu pada dia dulu.”

Anandita memejamkan kedua matanya, bayang-bayang kejadian penghianatan itu kembali berputar di dalam kepalanya. Rasanya sangat menyakitkan, sampai Anandita tak kuasa menahan rasa sakit itu.

Nayaka, pria yang di cintai olehnya, nyatanya dengan kejam mengkhianatinya. Nayaka tega melakukan ini padanya.

Janji-janji  manis yang di ucapkan dari bibir Nayaka dulu seolah lenyap dan hilang entah kemana, kenyataannya seseorang yang tampak selalu mencintai belum tentu setia dan puas dengan satu wanita saja.

Anandita benar-benar terluka, bahkan tidak tau entah sampai kapan luka yang basah ini mengering.

“Jangan terlalu larut dalam kesedihan yang kamu rasakan. Ada waktunya kamu harus bangkit, nak. Cari pasangan yang lain, tunjukkan pada Nayaka jika kamu hebat dan bisa move on dari dia. Jika kamu terpuruk seperti ini terus menerus, Nayaka pasti tertawa puas karena dia telah berhasil membuat kamu seperti ini.”

Kata-kata ayahnya terekam jelas di dalam kepala Anandita, dan apa yang di katakan oleh sang ayah benar adanya, dirinya harus bangkit dari keterpurukan ini.

Arthur menepuk pelan pundak anak gadisnya. “Ayah yakin kamu bisa bangkit. Jadi lebih baik lagi, dan tunjukkan pada dunia jika kamu wanita hebat, termasuk pada mantan suami kamu” ucap Arthur.

Anandita membuka kedua matanya, lalu menganggukkan kepalanya.

Arthur tersenyum melihat itu...

*

*

Sedangkan di rumah, Nayaka habis-habisan di diamkan oleh papa dan mamanya. Bahkan mamanya tidak mau berbicara sama sekali dengannya. Setiap Nayaka bertanya dan berbicara, Della selalu menghindar, bahkan Nayaka sudah kesal sendiri di perlakukan seperti ini.

Tamparan? Sudah di lakukan oleh Alam sebelumnya, bahkan Nayaka telah mendapatkan beberapa tamparan oleh papanya itu.

Nayaka meremas rambutnya dengan kencang. “Aku salah apa? Kenapa mama sama papa seperti ini?!” Pekik Nayaka frustasi, dirinya sedang dalam keadaan tak baik-baik saja, hatinya hancur karena pernikahannya yang di pertahankannya selama ini hancur. Terlebih semua orang menyudutkan dirinya. Seolah Nayaka yang bersalah di sini.

"Kamu bilang salah apa?" Della berdecih, dan baru ini menyahuti kata-kata anak semata wayangnya itu. "Nggak sadar kamu? Apa yang sudah kamu lakukan ha?!" Pekik Della murka. Walaupun Nayaka anak satu-satunya tapi tidak ada toleransi jika Nayaka bersalah. Della tetap marah, dan tidak akan membela anaknya itu.

Nayaka menghela nafasnya kasar. "Ma, mama sama papa harus percaya, Nay harus berapa kali lagi menjelaskannya sama kalian, bahkan Dita saja tidak percaya dengan Nay, ma, pa..." Nayaka berseru pelan.

Della melengos menyembunyikan wajah kesalnya. Sedangkan Alam menghela nafasnya kasar, kasihan juga dengan anaknya itu. Nayaka tak pernah memohon seperti ini.

"Nay akan cari bukti, dan selama itu, jangan musuhi Nay, cukup Dita saja..”

“Bukti apa lagi?! Bahkan mama yang lihat sendiri pakai mata mama kamu tidur sama perempuan.”

“Ma... Itu nggak seperti yang mama–”

“Sudahlah Nay.. mama masih kecewa sama kamu. Jangan paksa mama untuk memaafkan kelakuan kamu sekarang. Mama juga perempuan, mama tau seperti apa sakitnya jadi Dita.” ucap Della sambil menangis.

Nayaka tak sanggup melihat orang yang di sayanginya itu menangis seperti ini. Dirinya ingin menjelaskan lagi, tapi urung, dan memilih pergi dari sana...

Tapi, Nayaka bertekad akan membuktikan pada semuanya bahwa dirinya tidak bersalah...

....

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 48

    Siang itu terasa teduh, dengan angin yang berhembus lembut, menggerakkan dedaunan yang menaungi jalan setapak di taman kota. Langit tampak cerah dengan beberapa awan putih yang berarak perlahan. Matahari yang tak terlalu terik, memberikan sinar hangat yang nyaman. Di sisi jalan, beberapa bangku taman kosong menawarkan tempat istirahat bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan hari itu. Burung-burung berkicau riang, menambah suasana santai dan damai. Seorang pria tua duduk di salah satu bangku, membaca koran dengan kacamata yang terletak tepat di ujung hidungnya.Bukan hanya Arthur, tapi Anandita juga terkejut dengan apa yang baru saja di katakan oleh Nayaka, ia tidak tau jika ada sebuah rahasia yang di ketahui oleh mantan suaminya itu. "Nay! Rahasia apa?" Tanya Anandita penasaran, Sedangkan Rara dan Lupus, keduanya lebih memilih duduk di mobil saja, keduanya lebih memilih tidak untuk ikut campur masalah rumah tangga keduanya. "Nay!" Seru Anandita saat melihat Nayaka hanya d

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 47

    "Nay, ini ayah udah hubungi aku terus, katanya aku di suruh pulang hari ini juga." Anandita mengerucutkan ujung bibirnya kesal. Terlebih ayahnya bahkan sudah menghubungi Rara, dan meminta gadis itu untuk memesan tiket agar Anandita dan Rara segera kembali ke Jakarta. "Kayaknya ayah marah banget deh, gimana Nay? Aku nggak mau pisah sama kamu" Anandita bahkan sudah memeluk erat lengan Nayaka, rasanya begitu berat sekali jika harus berpisah lagi dengan mantan suaminya itu."Kamu tenang saja sayang, sampai kapanpun kita tidak akan pernah berpisah lagi.. Dan secepatnya setelah kita sampai di Jakarta, aku akan datangin kamu, dan kita akan rujuk. Masalah pulang, kita akan pulang hari ini juga. Nggak apa-apa kok.""Tapi Nay? Kata kamu ada orang jahat, lalu bagaimana kalau dia sampai tau kamu sudah baik-baik saja, pasti dia akan membuat rencana yang lain lagi yang buat kamu celaka. Aku nggak mau Nay." Ia teramat takut dengan orang jahat yang meneror mereka itu. "Kamu tenang saja sayang, ak

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 46

    "Daniel!" Ucap Arthur dari seberang telpon. Setelah menghubungi Anandita, ia kembali menghubungi Daniel. "Ya, ayah? Ada apa?" Tanya Daniel. Ia baru saja selesai menyelesaikan semua pekerjaannya. Ia baru saja menutup laptopnya. Tapi, suara dering ponsel miliknya menyita perhatian Daniel. Dan siapa sangka, ayahnya yang menghubunginya. "Ayah ada perlu sesuatu? Ingin berbicara apa sama Daniel? Daniel belum bisa pulang ke rumah. Kemungkinan seminggu lagi. Ini kerjaan juga banyak banget, numpuk." Ujar Daniel, ia pikir ayahnya akan meminta ia pulang ke rumah. Toh, adiknya juga tidak ada di rumah. Arthur menghela nafasnya kasar. "Ayah tidak minta kamu pulang, tapi ayah minta kamu ke Bali segera." Ucap Arthur dengan nada datarnya. Rasanya masih kesal dan marah sekali saat tau anak perempuannya di Bali bersama dengan mantannya. "Loh? Kenapa? Biarin aja lah, Yah, dia juga lagi kerja di sana." Sahut Daniel santai.. Pria tampan itu bahkan menyenderkan tubuhnya di kursi kebesarannya itu. Rasan

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 45

    "Kenapa hmm?" Nayaka memeluk tubuh Anandita, bahkan ponselnya sudah di lempar ke atas ranjang rumah sakit sana. Bibir hangat pria itu menyapu leher jenjang milik Anandita, membuat wanita itu melenguh pelan. "Nay, ah, jangan di gigit." Ucap Anandita, berusaha keras mendorong tubuh mantan suaminya itu. Nayaka terkekeh kecil, ia menggigit gemas pipi chubby milik Anandita. "Ih, kok di gigit sih" Anandita mengerucutkan ujung bibirnya, ia tampak sangat kesal dengan apa yang di lakukan oleh nayaka itu. Mantan suaminya itu memang benar-benar mesum sekali. "Habisnya kamu gemesin banget." Ucap Nayaka sambil mengedipkan sebelah matanya, membuat Anandita mendecih pelan. "Aku emang udah gemesin udah dari lahir. Kamu aja yang nggak tau.""Iya iya, sayang aku memang gemesin banget." Kembali Nayaka menggigit pipi milik Anandita membuat wanita itu memekik. Anandita menabok lengan Nayaka yang terkekeh pelan. "Kamu itu masih sakit ya! Nggak usah rese' deh. Nanti aku pukul kamu!" Ucap Anandita kesa

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 44

    "Ayah..." "Ayah tidak mau dengar apapun lagi! Ayah suruh Dita ke Bali itu karena pekerjaan, bukan suruh balikan lagi sama mantan kamu itu!" Pekik Arthur, bahkan Anandita sampai menjauhkan ponselnya dari telinganya karena tidak sanggup mendengar suara sang ayah yang seperti toa itu. Anandita meringis, ia tidak tau kalau ayahnya akan secepat ini tau hubungan dirinya dengan Nayaka, padahal ia belum siap memberitahukan semuanya pada sang ayah. Pasti ayahnya masih marah dengan pemuda itu. Ia memang sengaja memberitahukannya nanti saja setelah pulang dari Bali, dan Anandita akan memberikan semua bukti yang pernah Nayaka perlihatkan padanya beberapa hari yang lalu. Namun, semuanya tidak sejalan dengan apa yang di inginkan olehnya, ia harus mengatakan semuanya sekarang, karena ayahnya sudah lebih dulu tau. "Kenapa diam! Sudah tau kamu salah mangkanya kamu diam, iya!!! Astaga Dita, ayah bahkan kasih kuliah kamu di universitas yang paling bagus di negeri ini, agar kamu menjadi anak ya

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 43

    Keduanya terkesiap mendengar suara dari seberang telpon sana.Dan tidak lama, suara Nayaka terdengar di ujung sana dan Nayaka langsung menjelaskan semuanya. Mereka langsung paham, dan mereka mengucapkan syukur karena akhirnya anak mereka kembali lagi pada pasangannya. "Kalian kapan kembali ke Jakarta?" Tanya Della."Rencananya besok. Dan hari ini papa sama mama, jangan kemana-mana, harus di rumah saja. Karena ada musuh Anandita yang berkeliaran."DegBukan hanya Della dan Alam yang terkejut, Anandita juga terkejut mendengar itu. Matanya langsung menatap pada Nayaka. Nayaka menempelkan jarinya di depan telunjuk meminta Anandita untuk diam sebentar.Setelah Nayaka selesai berbicara dengan keluarganya, pria tampan itu menatap lekat Anandita yang tampak memucat. "Kamu masih ingat mobil kamu yang di bawa sama pencuri waktu itu?" Tanya Nayaka. Anandita menganggukkan kepalanya, dirinya ingat sekali, waktu itu mobilnya di ambil pencuri, dan dirinya yang bersekolah waktu itu harus pulang n

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 42

    "Bagaimana?""Sesuai rencana tuan, target sudah tepat sasaran. Ini foto mobilnya." Ajudannya memberikan beberapa lembar foto sebuah mobil yang sudah ringsek parah. Bahkan, sudah tak berbentuk lagi. Sungguh pemandangan yang sangat mengerikan bagi siapa yang melihat, jika mereka melihatnya, pasti sudah menduga bagaimana bentuk orang yang ada di dalamnya."Bagaimana dengan kondisinya?""Ini berita sosial media yang memberitakan tentang keadaan Nayaka. Dia koma, ada luka berat di bagian kepalanya akibat terbentur pembatas jalan raya. Dan ini di konfirmasi dari pihak salah satu ajudannya." Ajudannya itu memberikan lagi iPad -nya, meletakkannya di depan meja pria itu.Pria itu menyeringai, matanya menatap berbinar apa yang di lihat olehnya, sungguh sebuah kepuasan terdalam baginya, saat melihat apa yang di harapkannya terjadi."Bagus, saya akan kasih kamu bonus." Kata pria itu, membuat ajudannya tersenyum lebar."Saya permisi tuan, saya akan kabarin jika ada kabar lanjutan lagi."Pria itu

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 41

    Malam itu, kabar tentang kecelakaan hebat yang menimpa Nayaka menyebar seperti api di musim kemarau. Nayaka, seorang pengusaha terkenal, mengalami kecelakaan saat berkendara di kota Bali. Mobil mewahnya terlihat ringsek total di tepi jalan, puing-puing berserakan di sekitar area kecelakaan, menarik perhatian publik dan media yang berdatangan yang ada di kota Bali. Wartawan dan paparazzi berlomba-lomba mendapatkan gambar dan informasi terbaru dari lokasi kejadian. Bahkan berita itu sudah terdengar sampai Jakarta karena begitu cepat tersebar di media sosial. Di media sosial, tagar #PrayForNayaka menjadi trending topik. Unggahan demi unggahan berisi doa dan dukungan untuk kesembuhan Nayaka memenuhi lini masa, menunjukkan betapa banyaknya orang yang terpukul dan berharap Nayaka baik-baik saja. Mereka juga mendapatkan kabar bahwa Nayaka tak sadarkan diri, dan kemungkinan besar Nayaka koma mengingat mobilnya saja hancur seperti itu. Sementara itu, Nayaka yang ada di salah satu rumah saki

  • Mengejar Cinta Mantan Istriku   bab 40

    Rara melangkah gontai keluar dari bandara, tas ranselnya bergeser ke salah satu bahu sementara pikirannya melayang pada pertemuan yang akan segera terjadi. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Lupus, pria yang sudah menunggunya selama tiga tahun lamanya. Saat tiba di depan apartemen Lupus, jantung Rara berdebar kencang. Ia menekan bel dan menunggu dengan gelisah. Lupus membuka pintu, matanya bersinar gembira melihat Rara yang sudah lama tidak dilihatnya. Namun, Rara tidak bisa membalas kegembiraan itu. "Lupus, kita perlu bicara," ujarnya dengan suara yang sedikit bergetar. Lupus memandangi Rara dengan datar. "Mau bicara apa? Semuanya sudah jelas." Sahut Lupus, membuat Rara langsung terkesiap. "Lupus, semuanya tidak seperti yang kamu pikirkan." Rara mencengkram erat kedua tangannya itu, melampiaskan rasa sesak yang ada di dalam dadanya sana. Lupus menghela nafasnya kasar, di tatapnya wanita yang di cintainya itu, lalu membuka lebar pintu

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status