Share

BAB II

Author: FIDÉLITÉ
last update Huling Na-update: 2022-09-22 18:11:48

‘..karena aku menyukaimu..’

Kata-kata yang keluar dari mulut Linda terus terngiang di kepala Andre saat ini.

“Hei?”

“Hmm?”

“Apa ngak kepanjangan itu huruf i nya pak?”

“Hah?”

Saat menengok ke layar komputer, dia baru tersadar kalau jarinya sedari tadi menekan tombol i secara terus menerus hingga satu halaman di penuhi dengan huruf i.   

“Lagi banyak pikiran ya?” tanya Karto, salah satu pegawai yang bekerja di timnya. Sedikit lebih tua darinya, namun sangat dekat dengannya.

“Ya lumayan lah, ada cicilan ini itu, dan masalah-masalah kehidupan lainnya,” 

“Pak, bukannya bapak hari ini harus menggantikan Pak Direktur untuk interview pelamat ya?” tanya salah satu bawahan Andre lagi, Gideon.

Andre menepuk jidatnya. Dia langsung berdiri dari kursinya, mengambil pulpen dan sebuah map dari atas tumpukan dokumen di atas mejanya.

“Thanks ya,” ucapnya sebelum meninggalkan timnya.

Harinya betul-betul menjadi kacau hari ini gara-gara ucapan Linda tersebut.

“Andre!! Dari mana saja lu? Hampir saja di mulai tanpa lu,” sapa Dodit, salah satu teman seangkatannya semasa kuliah. Yang kini sudah menjadi seorang Wakil Direktur.

“Berisik. Lu kenapa ada di sini?” dia menjawab dengan nada jutek.

“C’mon, gua di sini karena terpaksa. You know, jarang ada yang mau duduk di kursi panas penginterview ini,”

Andre mendengus, karena fakta yang diucapkan oleh Dodit juga sedang dia alami saat ini.

“Oke, bisa kita mulai?” tanya salah satu pewawancara yang lainnya. Semuanya mengangguk, termasuk Andre dan Dodit.

“Kali ini tampaknya masih sama seperti yang terakhir kemarin ya kandidatnya kalau di lihat-lihat?” ujar Dodit saat mereka menunggu antrian peserta berikutnya masuk.

“Yah begitulah resikonya kalau freshgraduate, ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Yang betul-betul mengesankan sangat jarang. Paling 1 atau 2 dari 100 yang lolos penyaringan berkas,”  salah satu pewawancara menanggapi perkataan Dodit.

“Silahkan,” ucap asisten yang bertugas menghandle peserta di luar.

Andre yang sedang melihat nama-nama pelamar selanjutnya, agak terkjut saat melihat nama 'Yunita' bertengger di dalam daftar itu. 

“Oke, mulai dari paling ujung kanan. Mbak Yunita ya?”

Begitu dia mengangkat kepalanya, Andre tidak bisa berkata apa-apa. 

"I.. iya," Yunita menjawab dengan gugup, dia menghindari tatapan mata Andre.

"Oke, silahkan, mulai dengan alasan kenapa anda melamar di perusahaan kami," 

"Kendalikan dirimu Andre," Andre bergumam dalam hatinya saat Yunita sedang menjawab pertanyaan pewawancara lainnya.

Dan begitu tiba gilirannya untuk bertanya, dia terdiam sejenak sebelum mulai membuka mulutnya,

“Apa tujuan anda kembali ke indonesia? Saya lihat dari resume anda, tampaknya anda cukup betah di London, bukan begitu?”

“Gua harus memastikan sesuatu dengan dia,” dia bergumam dalam hati sambil menunggu jawaban Yunita.

Dodit yang duduk agak jauh dari Andre, berusaha untuk mencegah dengan mengirimkan pesan. Namun tidak di hiraukan oleh Andre sama sama sekali.

“Karena saya ingin mencari pengalaman baru,” dia mulai menjawab setelah berpikir sejenak, “Dan saya berharap, apa yang pelajari di London, bisa saya bawa ke sini dan bermanfaat bagi perusahaan ini,”

Andre sempat mendengus dan tersenyum sinis, dia lalu mengangguk pelan. "Terima kasih," 

Di luar, di ruangan tunggu, Yunita tertunduk lemas. 

“Sudahlah,” ucapnya dalam hati saat memikirkan kemungkinan dirinya tidak di terima karena penilaian buruk dari Andre.

“...205, 217, 280, 296, 305,...” setelah beberapa jam, mendengar nomornya kembali di panggil, dia menjadi sangat gugup.

Namun rasa gugupnya kian bertambah saat melihat kursi yang tadinya di duduki Andre, sekarang kosong. Hingga akhirnya tiba gilirannya untuk mengetahui dirinya lolos atau tidak, perasaannya semakin menjadi tidak karuan.

“Kamu yakin, kalau kami terima, bisa terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini?”

“Saya akan mengusahakan yang terbaik pak, bu,” Yunita menjawab dengan senyuman yang agak di paksakan. 

“Baik kalau begitu, anda lolos. Dan akan di tempatkan di bagian Marketing and Expansion, Tim 8,”

Walau di terima, Yunita tetap merasa agak was-was. Apalagi saat melihat Dodit yang mengedipkan mata ke arahnya sekali.

***

“Lama juga ya ngak ketemu,” Dodit menyapa Yunita yang sedang berdiri di depan lift.

“Kenapa? Lu mau godain gua lagi? Ngak mempan,” ujar Yunita, sedikit membangkitkan nostalgia masa lalu di mana Dodit pernah merayunya sebelum dia berpacaran dengan Andre.

“Sorry ya,” Dodit kemudian sengaja mengangkat tangan kanannya, berpura-pura meluruskan rambutnya.

“What?”

“Gua sudah married oneng,” ucap Dodit dengan perasaan yang sedikit kesal, dia sampai harus menunjuk cincin di jari manisnya.

"Ah," Yunita tersenyum meledek, “Congratslah kalau begitu,” ucapnya dengan ogah-ogahan.

“Wah, lu sama Andre memang masih sama saja ya. Sama-sama meremehkan gua dari dulu,” 

Mendengar nama Andre di sebutkan, Yunita terdiam. Raut wajahnya nampak berubah, 

"Jangan-jangan.." sebuah dugaan muncul dalam pikirannya.

“Andre jabatannya apa?” dia mencoba bertanya kepada Dodit untuk memastikan dugaannya.

“Marketing and Expansion, Tim 8. Tim yang lu bakal masuki,”

“WHAT?!!” Yunita langsung menjerit begitu mendengar jawaban Dodit.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB VIII

    “Jangan salah paham. Aku hanya ngak mau orang-orang menganggap kejadian tadi adalah pertengkaran sepasang kekasih,” Andre langsung menjelaskan alasannya, mumpung hanya ada mereka berdua saja dalam lift saat ini.“Kenapa kamu tidak pernah memberikan aku kesempatan?”“Masih harus ku jelaskan berulang kali? Cinta itu tidak bisa di paksa, Linda. Kamu memang mungkin menyukaiku, tapi aku tidak pernah menganggap kamu lebih dari seorang teman dan tetangga. Mau sampai kapanpun kamu memaksakan perasaanmu padaku, aku tidak akan bisa menerima perasaanmu.Malah aku akan menjadi ornag brengsek kalau menerima perasaanmu meski aku tidak menyukaimu sedikit pun,” Andre menjelaskan.“Lalu kenapa harus dengan Yunita, walau dia sudah menyakitimu seperti itu, kenapa kamu malah memilih dia?” Linda kembali bertanya ketika mereka berdua keluar dari dalam lift.Andre menghela nafas saat akan membuka pintu apartemennya, “Kami memang mempunyai masa lalu yang pahit. Tapi semua itu hanya salah paham. Kamu tidak ta

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB VII

    Melihat Roland dan Linda turun dari mobil yang sama, Andre berjalan kembali ke dalam restoran, ke ruangan tadi. Kali ini, dia sudah tidak bisa lagi untuk bersikap ramah dan lebih memilih memasang wajah ketus setiap kali menatap Pak Martaka.“Kenapa wajahmu begitu?” Yunita mendekatkan diri dan berbisik di dekat Andre,“Kamu lihat saja sendiri nanti,” jawab Andre, dia kembali meneguk segelas Sprite tanpa jeda sedikit pun. Matanya sekarang menatap Pak Martaka dengan sorotan tajam.Sementara Yunita yang heran dengan sikap Andre sekarang ini, hanya diam saja sambil sesekali melirik ke mana Andre menatap. Namun begitu pintu terbuka, dia bisa langsung mengerti apa penyebab perubahan mood pada diri Andre saat ini.Dia mendengus tersenyum begitu melihat Roland dan juga Linda saling melingkarkan tangannya satu sama lain layaknya sepasang kekasih.“Y.. Yunita?” Roland melepaskan lengannya dari Linda, wajahnya terlihat seperti seorang suami yang sedang ketahuan berselingkuh.“Kalian saling kenal?

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB VI

    “Tim dari Departemen Drama dan Web Series sudah berusaha bernegosiasi dengan dia, sudah 10 kali bahkan. Tapi orang ini selalu menolak dengan alasan yang terbilang agak sulit. Dia ingin jaminan royalti 10% setelah acaranya selesai, gaji pokok di naikkan 20%, dan cast harus patuh penuh terhadap aturannya. Tapi..”“Tidak banyak aktor ataupun aktris yang menyukai dia,” dia menyela Yunita yang sedang menjelaskan secara singkat progress negosiasi dengan Martaka,“Kamu tahu?”“Sudah jelas,” dia menjawab dengan nada jutek. Sebab dia pernah bekerja sama satu kali dengan orang itu. Dan jujur saja, dirinya sendiri memang sangat muak dengan cara kerja Martaka yang terbilang ‘over perfeksionis’.Walau begitu, memang sih semua project yang di pegang oleh orang itu selalu saja berhasil menjadi hits di dunia hiburan. Dan sangat kebetulan, penulis untuk proyek kali ini termasuk orang besar dan juga sama menyebalkan dengan Martaka, hanya ingin bekerja dengan orang-orang paling top di bidangnya.“Tapi k

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB V

    Seperti yang di ucapkan Yunita, Ayah Ibunya menerima Andre dengan senyum ramah. Bahkan Ayahnya memeluk erat Andre dan menyebutnya sebagai ‘calon menantu kesayangan’. Sama seperti ayahnya, ibunya memeluk Andre sambil mengucapkan ‘terima kasih’—yang baginya, seperti permintaan maaf yang tulus jika dia harus menerjemahkannya.“Akhirnya datang juga orang yang paling di bicarakan di rumah ini seminggu terakhir,”Semua orang tiba-tiba menoleh ketika Angelica yang baru saja datang berbicara.“Kakak,” Yunita langsung menimpali, sebab kakaknya ini sangat suka sekali bercanda dengan memasang wajah serius seperti yang sedang terjadi sekarang.“What? Kakak cuma menyambut calon suami kesayanganmu kok. Tahu ngak..”Mendengar kakaknya berbicara seperti itu, dia sudah bisa langsung tahu apa yang akan kakaknya katakan berikutnya. Dengan buru-buru dia berlari ke arah kakaknya dan berusaha menutup mulu

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB IV

    Besoknya, sesuai dengan perjanjiannya dengan Yunita kemarin di kantor, Andre dan Nia menunggu Yunita di Plaza Senayan, tepatnya di salah satu outlet brand mewah yang menjadi simbol orang kaya, G***i. “Memangnya kakak punya duit apa?” Merasa dirinya terlalu di rendahkan oleh adiknya satu ini, dia kemudian mengeluarkan dompetnya dan memamerkan beberapa kartu kredit black card dari beberapa bank ternama. “Masih mau ngomong?” ucapnya sambil tersenyum sinis. “Kakak ikutan investasi bodong ya?” “What the.., kagak lah. Kakak itu kalo setiap gajian, setengahnya kakak invest ke dalam berbagai hal,” Setelah selesai menjawab, dia tersadar akan satu kesalahan fatal yang baru saja di perbuat, yaitu menjelaskan soal keuangan pribadinya kepada Nia. Dan ketika dia melirik ke sampingnya, betul saja, Nia kini menatapnya dengan tatapan tajam. “Begitu ya, giliran aku minta sesuatu pasti dibilang nanti-nanti. Kalau Kak Yunita, kakak langsung gercep

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB III

    “Ngak mungkin,” ibunya tampak syok dan menggelengkan kepala, “Dia tidak mungkin akan melakukan seperti itu, mama tidak percaya. Kamu pasti mengatakan itu untuk membuat mama benci dengan dia kan? Supaya mama merestui kamu dan Yunita, wanita licik itu,”“Nak, tuduhanmu itu cukup berbahaya? Kamu punya buktinya?”“Iya kak. Meski aku juga ngak suka dengan Kak Linda, tapi tuduhan kakak itu terlalu berbahaya,”“Kenapa? Aku mendengarnya sendiri kok, saat di Italia,” dia sengaja tidak melibatkan Yunita dalam hal ini, karena ibunya pasti akan mengarahkan semua tuduhan ke Yunita lagi, “Dan dia bahkan datang bersama dengan Roland, CEO baru dari saingan kita,”“Tunggu dulu, Roland dari JC Group? Yang baru saja mengakuisisi D&D Media tahun lalu?”“Yup, siapa lagi memang saingan terkuat kita saat ini selain mereka,”Melihat ayahnya yang menghela nafas, dia menduga kalau ayahnya sudah tahu soal Roland. Dan menurutnya, Ayahnya pasti menyembunyikan sesuatu darinya.“Jadi rumor itu benar ternyata,”“Rum

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB II

    ’Kanker otak stadium 2’4 kata itu membuat harapan yang ada dalam dirinya menjadi hancur seketika, dia tidak bisa menerima kenyataan kalau dirinya harus di diagnosis menderita penyakit mematikan itu.Dia bingung harus mengatakan apa ke keluarganya, melihat wajah kesedihan mereka saja dia tidak sanggup. Dan Yunita, yang sudah dia janji akan menikah tahun ini, dia tidak tega harus merusak momen-momen bahagia yang tengah mereka rasakan sekarang ini.Dia lalu duduk di bangku taman di taman yang ada di rumah sakit, “Kenapa kau memberikan cobaan yang berat seperti ini?” dia bergumam dalam hatinya, mengeluh pada yang maha kuasa. Sejujurnya, dia tidak mengerti di mana letak kesalahannya sehingga di pantas menerima cobaan yang begitu berat seperti ini. “Apa karena aku melawan kehendak mama soal pacaran selama ini?” dia kembali bergumam memikirkan semua alasan yang mungkin saja menjadi penyebab dia menerima cobaan seberat ini. Saat kembali ke mobilnya,

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK III : BAB I

    “Kamu kenapa sih sayang? Dari tadi kaya kurang fokus begitu,” Yunita bertanya dengan menyipitkan mata saat mereka berdua sedang menunggu pesanan mereka di sebuah restoran tidak jauh dari hotel, karena sebentar lagi mereka sudah harus kembali ke hotel. Andre menatap mata Yunita sejenak. Dia lalu tersenyum dan memilih untuk berbohong, “Ngak kok, aku sedang mikirin soal Roland dan Linda saja. Bagaimana kita harus bersikap ke mereka kalo berpapasan secara tidak sengaja,” “Kamu masih mikirin itu? Ngak usah terlalu di pikirkan lah. Ingat kan? Sepandai-pandainya tupai meloncat, suatu saat pasti akan jatuh juga. Sama kaya mereka, sepandai apapun mereka merencanakan dan menyembunyikan niat mereka, pasti akan ketahuan juga suatu saat. Yang penting, kita menghindari mereka saja untuk saat ini. Oke?” “Baik kalau begitu, untuk urusan mereka berdua, aku serahkan semua ke kamu,” “Duh, seharusnya sebagai calon kepala keluarga, kamu itu..” “Wait,” perkataan Yunita—khusu

  • Mengejar Cinta Mantan   ARK II : BAB XXI

    Setelah mendengar cerita Yunita, Andre cukup syok. Dia tidak menyangka kalau Linda akan berbuat sejauh itu. Di kuasai oleh perasaan amarah, dia mengambil teleponnya dan hendak menelepon Karto.“Kamu mau apa?” Yunita bertanya,“Apalagi? Tentu saja akan aku masukkan dia ke penjara,”Yunita secara tiba-tiba mengambil telepon miliknya dan menutup teleponnya. Hal itu membuatnya terkejut. “Dan kamu punya bukti kalau dia yang melakukan itu?” “Pasti akan ada sendiri nanti, yang penting sekarang kita harus melaporkannya lebih dahulu. Kamu mau membiarkan orang yang sudah hampir membunuh kita berkeliaran bebas seperti itu?”“Coba kamu pikirkan, kalau kamu melapor ke polisi sekarang. Bisa saja Roland dan Linda langsung mengambil tindakan pencegahan dengan menyingkirkan semua bukti yang ada. Dan ujung-ujungnya? Bisa kamu yang kena laporan balik atau pencemaran nama baik,” Merasa perkataan Yunita ada benarnya, dia berdiri dari kursinya dan berjalan menuju balkon untuk menghilangkan penat de

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status