Share

Rasa dalam Bimbang

Dua pasang mata itu masih menatapku tanpa berkedip. Namun, sejurus kemudian, Mas Narendra menyunggingkan senyum dan mendekat kepadaku sambil membawa makanan yang sudah memenuhi piringnya. Aku melihat ada yang aneh di antara keduanya. Meskipun hanya beberapa kalimat kudengar, sepertinya mereka mempunyai masalah.

"Ran, kenapa menyusul ke sini? Ayo, kita makan dulu," ajak Mas Narendra sembari menggandeng tanganku.

Akan tetapi, baru selangkah kami meninggalkan tempat, seorang anak kecil sudah memeluk kaki suamiku sambil menyebutnya papa. Dia, Febi.

Aku berjongkok, lalu mengelus kepalanya dengan lembut. "Sayang, ini bukan papa Febi. Kata mama Febi tadi, papa Febi nggak ikut."

"Ini papa Pebi! Papa Nalen!" teriaknya tanpa melepas pelukan di kaki Mas Narendra.

Dada ini tiba-tiba seperti berhenti berdetak mendengarnya. Sejak tadi, aku berusaha berpikir positif karena kemiripan mata Febi dengan suamiku. Namun, kini semua sudah jelas.

Aku mendongak, lalu perlahan berdiri. Wajah Mas Narendra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status