Share

Part 44

Berbagai hidangan lezat telah tersaji di meja. Bi Mirna sengaja memasak makanan spesial untuk mereka. Alina dan kedua anaknya yang melihat meja makan hampir penuh dengan makanan menjadi bingung.

“Ayo, Bu silakan,” ucap Bi Mirna dengan wajah berseri. Semenjak kedatangan Alina dan kedua anaknya, senyum wanita itu kembali. Bahkan, Bi Mirna tak sabar ingin memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. “Zyan sama Zea harus makan yang banyak, biar tambah gede.”

“Terima kasih, Bi,” jawab Alina sambil menggeser kursi, kemudian duduk di sana. “Nanti enggak perlu menghidangkan makanan sebanyak ini. Mubazir jika enggak habis.”

“Ini perintah Bapak, Bu, agar Ibu dan anak-anak makan enak.”

Alina hanya tersenyum. Pandu pasti mengira kalau selama ini mereka tak bisa makan enak. Padahal, Zyan sering membelikan mereka makanan lezat setiap kali gajian, walaupun tidak banyak ragamnya.

***

Pandu masuk ke kamar Rosa yang tak terkunci. Matahari mulai meninggi, tetapi wanita itu belum juga bangun. Pria itu meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status