Share

14. Berat Hati

Maura bergegas menuju kamarnya. Dalam hati Maura bersyukur karena lingkungan asrama sedang sepi. Sesampainya di dalam kamar, Maura menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Ditatapnya langit-langit kamar selama beberapa saat. Maura mengubah posisi tidurnya, menelungkup dengan membenamkan wajah ke dalam bantal miliknya. Sejurus kemudian, tangisnya pun pecah lagi. Maura menumpahkan semua perasaannya melalui tangisan. Ia teringat ibunya. Membayangkan ibunya ada di sampingnya. Menyuruhnya merebahkan kepala di pangkuan lalu dengan pelan dan penuh sayang, ibunya akan membelai rambutnya. Sambil sesekali mengatakan hal-hal yang bisa menenangkan hatinya. Tapi di sini, di negeri yang sangat jauh dari rumahnya, Maura harus berjuang sendiri. Mengatasi kesedihan sendiri.

Entah sudah berapa lama Maura menangis, tapi ia tidak peduli. Tadi ia sempat tertidur karena kelelahan. Begitu bangun, ia menangis lagi, meskipun k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kinaonak putri Tabunigwe
novel ini koin nya terlalu mahal sekali.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status