Share

48. Foto Jenni

Author: pramudining
last update Last Updated: 2025-10-09 10:25:38

happy Reading

*****

Elang tertawa mendengar pertanyaan dua orang di depannya kini. "Saya nggak tahu kenapa memilih dia. Tapi, insting saya mengatakan jika Bu Ardha mampu menjalankan tugas yang saya berikan ini," jelasnya.

Harsa terdiam. Sepertinya, Elang memiliki insting yang kuat sama seperti dirinya yang bisa melihat beberapa potensi terpendam pada Ardha.

"Pak Elang bisa saja. Saya bukanlah siapa-siapa dan nggak punya bakat apa pun apalagi di bidang fashion. Nggak mungkin saya bisa menjalankan tugas sebagai brand ambassador produk pakaian yang Bapak produksi."

"Jangan merendah, Bu. Semua bisa dipelajari asal ada kemauan," sahut Elang cepat.

Harsa menatap lelaki di sebelahnya, lekat. Entah mengapa, perasaan aneh itu muncul. Perasaan yang mengatakan jika Elang akan merebut Ardha dari sisinya. Harsa menggelengkan kepala ketika kesadarannya mengatakan jika Ardha bukanlah siapa-siapa baginya.

Setelah Elang menyelesaikan perkataannya, Ardha menatap sang majikan. Isyarat mata sang pemb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menggoda Suami Majikanku   96. Adu Domba

    Happy Reading*****Soraya tersenyum mendengar pertanyaan Thalia. Tidak menyangka, wanita yang dekat dengan suaminya tidak mengetahui kebencian di balik persahabatan dua orang itu. "Kamu beneran nggak tahu atau sengaja pura-pura nggak tahu?" tanya istri sah Yandra. Thalia menggelengkan kepala. "Aku nggak pernah tahu jika Yandra memiliki niat seperti itu pada sahabatnya. Tapi, kenapa dia begitu? Bukankah Harsa adalah sahabat karib sekaligus penasihat hukumnya?""Karena, Yandra sangat membenci Harsa dan ingin menghancurkan sahabat karibnya itu," terang Soraya dengan mata berapi-api. "Hah? Yandra benci Harsa?" tanya Thalia mengulang perkataan Soraya.Perempuan berkulit seputih salju itu mengangguk cepat. "Yandra sangat membenci Harsa.""Tapi, kenapa?" kejar Thalia karena rasa penasaran yang cukup tinggi. "Jangan bahas mereka lagi. Sebaiknya, kita makan dulu aja. Aku belum sarapannya soalnya." Soraya mulai memasukkan makanan ke mulutnya. Thalia cuma bisa tersenyum, padahal dia masi

  • Menggoda Suami Majikanku   95. Saling Berkhianat

    Happy Reading*****Melirik arlojinya, Thalia bangkit dari singgasananya. Sudah saatnya dia bertemu dengan istri sah Yandra. Sebelum benar-benar keluar dari kantor, perempuan itu menyempatkan diri ke ruangan Elang. "Aku ijin keluar dulu," ucap Thalia. Mendengar suara sang asisten yang masuk tanpa mengetuk pintu di ruangannya, si bos mendongak. "Mau ke mana? Baru juga masuk kantor." Mata si bos menyipit. "Nggak sedang janjian ketemu sama pengacara sontoloyo itu, kan?""Nggak, sembarangan aja kalau ngomong." Thalia merogoh tas, mengeluarkan benda pipih pintar miliknya. "Lihat ini. Aku ada janji sama dia."Membenarkan letak kacamatanya, Elang membulatkan mata. "Kamu nggak takut ketemuan sama dia?" "Ngapain takut. Aku nggak ngerebut suaminya, ya," kata Thalia enteng. "Tapi, kamu sudah jadi kekasih gelapnya Yandra selama lebih dua tahun. Sudah bisa dikatakan sebagai pelakor." Elang tertawa keras setelah mengatakannya. "Enak aja ngatain aku pelakor." Melempar kertas ke hadapan si bos,

  • Menggoda Suami Majikanku   94. Chat Pengubah Fokus

    Happy Reading***"Yan, lepas," pinta Thalia terbata, tetapi sang pengacara malah mengetatkan tangannya. Sang asisten hampir kehabisan napas. Air matanya sudah mengajak sungai, isakan pun mulai terdengar. Yandra menatap sang kekasih, raut wajahnya berubah sedih dan perlahan tangannya mengendur."Maafkan aku, Honey. Aku nggak bermaksud menyakitimu." Kedua tangan sang pengacara menangkup pipi Thalia. Bergerak perlahan mengusap air mata yang berjatuhan. Lalu, lelaki itu menyatukan kening mereka. Ada banyak kesedihan di mata sang pengacara melihat kekasihnya kesakitan."Kamu gila, Yan. Kenapa ada pengacara yang memiliki sifat sepertimu," bentak Thalia sambil berusaha melepaskan diri. "Honey, jangan katakan itu. Aku cuma terlalu mencintaimu, aku sangat takut kamu pergi. Meninggalkan aku dengan sejuta harapan dan rencana masa depan kita," ucap sang pengacara begitu memilukan.Andai Thalia benar-benar jatuh cinta pada Yandra, mungkin kalimat yang dikeluarkan tadi sangat menyentuh hati sehi

  • Menggoda Suami Majikanku   93. Yandra Menggila

    Happy Reading*****Jenni diam, tetapi tatapannya berpindah-pindah antara Elang dan Harsa. Sepertinya, perempuan itu sedang mencari dukungan dari salah satu lelaki di hadapannya. "Apakah benar bukti yang kamu katakan itu adalah hasil tes DNA janinmu?" tanya Harsa mengulang pertanyaan Elang sebelumnya.Elang tersenyum. "Bagus jika kamu melakukannya. Jadi, nggak akan ada nama pria lain yang tercemar karena ulah pengacara itu," ucapnya. "Aku cuma belajar darimu, Lang," ucap Jenni. Tak ada lagi panggilan manja pada lelaki yang pernah berhubungan dekat dengannya. Elang mendengkus, lalu tertawa lirih. "Jadi, kamu sudah menduga jika hal-hal seperti ini akan terjadi?""Pastinya. Hubungan kami tidak terjalin dalam satu atau dua bulan dan kami sering melakukan hubungan intim. Yandra tidak pernah mau memakai pengaman saat kami melakukannya." Cukup lantang, Jenni membeberkan hubungan intimnya bersama Yandra tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun. Perempuan itu bahkan seolah mengabaikan kehadira

  • Menggoda Suami Majikanku   92. DNA

    Happy Reading*****"Mas Harsa?" kata Jenni terkejut. Tak menyangka Harsa masuk tanpa diketahui siapa pun.Elang tersenyum tipis. Jemarinya bergerak di dalam saku. Mematikan alat perekam yang dihidupkan tadi. Bukti itu sudah kuat. "Kenapa kamu merusak nama baik sahabat karibku?" bentak Harsa, tak terima ketika sang istri menyebut nama Yandra.Sebenarnya, sudah agak lama Harsa berdiri di depan pintu sambil menguping pembicaraan keduanya. Ingin juga mengetahui siapa ayah janin di rahim sang istri. Namun, pengakuan Jenni menjadi tamparan baginya. Harsa tak terima jika sahabat karibnya dijadikan kambing hitam oleh perempuan yang gemar berselingkuh itu. Jenni melirik Elang, berusaha mencari dukungan. Lelaki berkemeja hitam itupun menoleh ke arah Harsa. "Tenang, Sa. Nggak perlu kamu membela sahabat karibmu secara brutal. Kita ini cuma manusia biasa, tempat salah dan khilaf. Mungkin, Yandra saat ini sedang khilaf. Jadi, dia nggak peduli jika Jenni adalah istrimu sehingga menyebabkan masal

  • Menggoda Suami Majikanku   91. Yandra

    Happy Reading*****Ardha dan Thalia memukul keras lengan Elang. Lalu, ketiganya pun tertawa."Apa pun yang kamu lakukan, aku percaya semua akan berakhir baik," kata Thalia. "Pokoknya, Mas Awan nggak boleh membahayakan diri sendiri demi mendapat kebenaran dari Jenni," tambah Ardha. Masih ada sisa-sisa kekhawatiran pada perempuan yang telah melahirkan Zanitha itu. "Tenang saja, Dek. Nggak usah khawatir berlebihan sama Mas," sahut Elang. Mengusap lembut kepala perempuan yang sangat disayanginya itu. "Ya, sudah. Adek percaya sama rencana, Mas Awan." Ardha berusaha menenangkan hatinya bahwa Elang pasti bisa mengatasi semua permasalahan tersebut dan mendapat bukti kuat tentang Yandra dan Jenni. "Jadi, setelah kita mendapatkan bukti-bukti kuat itu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Elang pada dua perempuan di depannya. "Menurutmu, Mas?" tanya Ardha membalik pertanyaan Elang. "Kamu ini sengaja ngetes kita apa gimana, sih, Lang?" sindir Thalia, "jelas-jelas kalau kita dapa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status