Share

BAB 27 "RENCANA KAMI"

Ini orang tampan apa-apaan? Kenapa dia mau pakai acara balas dendam? Gila aja sampai hilang dari peredaran.

“Apaan, sih, Mas? Hilang dari peredaran kok seram amat?” keluhku takut sendiri.

Ardio tergagap. Menyadari kalau telah bereaksi secara berlebihan. “Aku … terlalu emosi,” lirihnya kemudian menghela napas kasar.

Iyalah, siapa yang tidak akan emosi kalau jadi aku dan dia.

“Kamu kenapa nggak cerai? Kan udah lahir anakmu?” Dia menatap heran.

“Masih hitung-hitungan. Mikir mau ke mana juga. Rumit!” dengkusku membuang pandang ke arah jalan raya.

Café dengan lambang wanita berlatar belakang hijau di teras sebuah mall besar ini terasa sesak. Perasaan sakit ini yang membuatnya sesak.

“Apanya yang dihitung?” Mata Ardio memandangku lekat.

“Gajiku sebulan, Mas. Aku cuma sales counter mobil Korea. UMR. Apa cukup kalau hidup sendiri? Apalagi ada anak. Kalau aku kerja, siapa yang jaga bayiku? Harus pakai baby sitter. Mana cukup?” Aku mencurahkan isi hati yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status