Share

Kebencian Lusy kepada Nindi

 Para tamu disana melihat kearah meja itu dengan pembicaraan gosip yang berbisik-bisik.

 "Lusy!" Ucap Saskia dengan nada kesal.

 "Kenapa kak?" Ketus Lusy.

 Ibunya Jhon merasa malu lalu menghampiri Lusy dan menarik Lusy pergi, "ayo ikut Mamah!"

 "Agh ... Tapi Mah ..."

 Saskia menatap Jhon dengan berkata, "maafin Lusy Mas, nanti aku bilang ke dia agar sopan sama kamu."

 Jhon membalas tatapan Saskia, dia ingin sekali memarahi Saskia, tapi dia sadar bahwa dirinya sedang dilihat oleh banyak orang, maka dia berkata, "gapapa Saskia, mungkin dia peduli sama kamu ... Apa lagi kamu kakaknya," agar dirinya dinilai baik oleh tamu dengan memegang pundak Saskia.

 Saskia merasa bingung dengan Jhon, namun dia lega tenyata Jhon dia marah kepadanya, lalu Saskia duduk kembali ke kursi.

 Sedangkan Jhon membalikan badannya kearah Nindi dengan berkata, "kamu bersihkan bajumu di toilet yah?"

 Nindi mengangukan kepala dan berkata, "aku permisi dulu yah?" Kepada yang lain dan pergi dari hadapan mereka menuju toilet.

 "Semuanya ... Udah ... Kalian boleh melanjutkan makan hidangan yang ada," teriak Jhon kepada para tamu.

 Rion, Jhon dan Peby kembali duduk, keadaan menjadi canggung, tetapi Peby malah memiliki ide kepada Saskia, "eh ... Adik kamu posesif banget yah? Apa lagi dia sampai cemburu kaya gitu, apa jangan-jangan adik kamu suka sama Jhon?"

 Ucapan Peby membuat Saskia sangat tersinggung begitu juga Jhon, "apa maksud kamu Peby?" Ketus Jhon.

 Peby langsung mendekatkan wajahnya kepada Jhon dengan berkata, "yah ... Hati-hati aja, aku takutnya ... Ada persaingan adik antar kakak!"

 Saskia langsung menjawab, "cukup Peby!" Dengan nada membentak.

 Peby senang melihat Saskia merasa tersinggung, dia langsung mengembalikan posisi duduknya.

 Di sebuah ruangan seperti kamar ibunya Jhon melepaskan pegangan tangannya kepada Nindi.

 "Kamu benar-benar membuat suasana keruh aja! Inget yah, sekali lagi kamu mengangu acara pernikahan Jhon, maka lebih baik kamu pulang aja kerumah!"

 Lusy merasa kesal dan panas, "Mah ... Lusy yang harusnya marah sama Mamah ..." Lusy menarik napas, "sekarang Lusy tanya ke Mamah, apa Mamah tau, hubungan Jhon dan Nindi di masa lalu?"

 Pertanyaan Lusy membuat Bu Eka gugup, dia berkata, 'Yaampun ... Oh iyah, tadi aku lihat Nindi ada disini, itu berarti Jhon mengundangnya, aku gak mungkin kan bilang ke Lusy kalau Nindi adalah wanita yang dikagumi oleh Jhon.'

 Bu Eka mengoyangkan pelan kepalanya dan menjawab, "Eh, Nindi ... Nindi itu teman lama Jhon, Iyah, jadi yah ... Wajar kalau Jhon dan Nindi terlihat akrab, hehe!" Dengan gugup.

 'Kenapa Mamah gugup gitu yah? Aku yakin Mamah pasti bohong.'

 Lusy langsung berkata, "hemmm ... Kalau gitu Lusy permisi Mah, sekali lagi Lusy minta maaf."

 Bu Eka menganggukan kepala dan Lusy pergi dari sana menuju toilet karena kebelet pipis.

 Namun di toilet Nindi benar-benar sibuk dengan baju yang kotor.

 "Yaampun, bajunya kotor banget lagi ..." Ucapnya sambil membersihkan bajunya.

 Namun Lusy datang ke toilet membuat Nindi terdiam, namun Lusy sengaja diam disamping Nindi untuk menekannya.

 "Enak banget yah jadi teman dekat suami orang, jadi bisa seenaknya dekat-dekat temennya didepan suaminya!" Ejek Lusy.

 Nindi tersenyum manis dengan menjawab, "maksud kamu apa yah? Lagian yah, aku sama Jhon itu tidak ada apa-apa ... Kita cuma teman doang!"

 Lusy langsung tegak dan berkata, "oh yah? Kok aku gak percaya yah, dan lagian gak mungkin ada pelakor mau disebut pelakor!" Lepas itu pergi masuk ketoilet.

 Nindi benar-benar kesal dan bingung dengan sifat Lusy kepadanya.

 Lalu Nindi pergi dan bertemu dengan Jhon diruang tamu dekat pintu keluar.

 "Eh? Nindi?" Ucap Jhon menghentikan langkah Nindi yang langsung melihat kearah Jhon.

"Iyah Jhon?" Jawab Nindi.

 "Kamu mau pulang? Eh, mau aku antar?" Pertanyaan dan sifat Jhon dilihat oleh Saskia.

 'Jhon kelihatanya peduli banget sama cewek itu, aku harus cari tau tentang cewek itu,' ucap Saskia dalam hati.

 Sedangkan Peby malah berkata, 'Sepertinya Jhon suka sama cewek itu, aku akan buat cewek itu menjadi bonekaku untuk lebih menyakiti Saskia dan melemparkan Saskia jauh-jauh dari Jhon.'

 Nindi melihat sebentar kearah Saskia dan merasa tidak enak lalu menjawab, "aku bisa pulang sendiri aja kok."

 "Serius?" Usai Jhon

 Nindi menganggukan kepala.

 "Yaudah kalau begitu, hati-hati dijalan ya?"

 Saskia terpukul mendengar ucapan itu, namun dia menutupinya.

 "Eh Jhon ... Aku juga harus pulang nih sekarang, aku pulang duluan yah?" Usai Peby.

 Rion menepuk kaki dan mengatakan, "kalau begitu, aku juga deh Jhon."

 Jhon hanya menganggukkan kepala lalu Rion menghampirinya dan menepuk pundak Jhon setelah itu pergi.

 Pesta sudah selesai, semua para tamu satu demi satu menghilang, Saskia duduk diranjang tidurnya yang dihias oleh para pehias.

 Jhon datang dan masuk ke kamar mencuri perhatian Saskia, Saskia langsung berdiri dan memegang tangannya sendiri menunduk tanpa melihat kearah Jhon walaupun sedang berhadapan.

 Jhon menghampirinya, dia menatap keheranan Saskia, "kau kenapa?" Ketusnya.

 "E-enggak!" Jawab Saskia gugup.

 Brukkk

 Saskia didorong oleh Jhon dengan mendadak membuat Saskia sangat terkejut.

 Lalu Jhon melangkah menghampiri Saskia dan menidurkan dirinya kedepan Saskia dengan jarak tubuh Jhon dari Saskia, dia mendekatkan wajahnya kepada Saskia.

 Detak jantung Saskia sangat berdetak kencang, dia tidak ingin merasakannya, tetapi Jhon malah mengarahkan wajahnya kearah samping, dan dia ternyata berbisik, "Dengar yah baik-baik ... Jangan pernah berpikir kalau aku akan melakukan hal itu denganmu, atau malah mulai hari ini, aku tidak akan menyentuh tubuhmu ... Atau pun hanya seujung jarimu!"

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status