Share

Kejahatan Jhon

 Saskia terkejut Jhon berkata seperti itu kepadanya, Jhon langsung membangunkan badannya dari Saskia dan melihat dingin Saskia.

 Saskia sangat takut dan membangunkan dirinya dengan menunduk, Jhon langsung membalikan badan menghadap Saskia dan menarik Saskia keluar kamar, "aghhh, Mas sakit ..."

 "Mas bentar ..."

 Teriakan Saskia terdengar oleh Lusy dan Bu Eka yang langsung menghampiri Saskia dan Jhon.

 Jhon berhenti menarik Saskia diruang tamu begitupun Lusy dan Bu Eka yang menghampirinya diruang tamu, terlihat semua petugas-petugas sudah pergi dan tidak ada siapapun dirumah itu selain mereka.

 "Jhon ... Ada apa ini?" Tanya ibunya.

 Jhon membuang muka, dia langsung menatap Saskia dan berkata, "dengar baik-baik ... Saskia tidur dikamar pembantu!" Ucapan itu sangat menusuk telinga semuanya.

 "Apa maksud kamu Mas?" Tanya terkejut Saskia.

 Lusy dengan kesal dan marah langsung membalasnya, "Kak Jhon jangan gitu dong! Kalau Kak Jhon gak berniat nikah sama Kak Saskia gak usah menganggap Kak Saskia babu disini!"

 "Kalau kamu gak suka, kamu bisa keluar dari rumah ini!" Teriak Jhon.

 Semuanya kaget, namun Lusy benar-benar marah, "oke!" Lusy menghampiri Saskia dengan berkata, "ayo Kak! Kita pergi dari rumah ini!"

 Namun Jhon menepis tangan Lusy dari Saskia, "kamu saja yang pergi!"

 "Aku pergi! Kak Saskia pergi Kak!" Bentak Lusy.

 "Lusy ... Kakak gak mungkin pergi dari sini."

 Lusy tersinggung dan salah paham maksud Saskia, "oke Kak! Kalau begitu aku pergi dari sini."

 Lusy langsung pergi menuju kamarnya.

 Dengan teriak, "Lusy bukan gitu maksud Kakak ..." Saskia sambil pergi menyusul Lusy.

 Lusy dengan langsung mencari kopernya yang belum dia beresin, Saskia datang ke kamarnya dengan berkata, "Lusy ... Dengarin Kakak dulu, Kakak gaada maksud untuk merasa kalau Kakak mau kamu pergi dan tinggal sendirian."

 Saskia memegang tangan Lusy agar Lusy berhenti mencari kopernya, namun Lusy menepisnya, "enggak Kak! Lusy bisa hidup sendiri tanpa Kakak!"

 "Tapi Lusy," namun Lusy pergi mencari di lemari dan ternyata ada, Lusy langsung menarik dan mengeluarkannya.

 "Lusy ... Dengarin Kakak dulu."

 Lusy menarik kopernya keluar dari kamar tanpa mendengar Saskia.

 "Lusy ... Lusy tunggu," Saskia mengejar Lusy sampai didekat pintu keluar.

 Jhon dan ibunya ikut menghampiri Saskia dan Lusy.

 "Udahlah Saskia ... Lagian Adik kamu tidak ada gunanya dirumah ini."

 Lusy malah makin marah mendengar ucapan itu, "aku pergi sekarang!" Lusy mendorong Saskia hingga Saskia jatuh.

 "AW!" Sakitnya.

 "Saskia?" Kaget Bu Eka, dengan cepat Bu Eka menolong Saskia berdiri, meskipun tau Saskia jatuh didorongnya, namun Lusy seperti tidak peduli akan hal itu.

 "Lusy ..." Saskia ingin mengejar Lusy, namun dihentikan oleh Bu Eka.

 "Udah yah sayang? Biarkan Lusy pergi, dia pasti tidak akan kenapa-kenapa ..."

 Saskia menganggukan kepala dengan pelan sambil menatap kepergian Lusy.

 Bu Eka menatap Jhon dengan berkata, "kamu benar-benar gak punya hati Jhon ... Mamah gak pernah mengajarkan kamu untuk menjadikan istri kamu pembantu dinanti hari, tapi kamu malah melakukan itu?" Kepada Jhon dengan nada kecewa.

 "Bukan begitu Mah ... Tapi Mamah tidak tau apa-apa, hanya Jhon yang tau!" Ucapan Jhon membuat Saskia pusing maksudnya.

 "Mamah gak peduli Mamah tau atau tidak, atau bahkan Mamah tidak peduli mau Saskia dari anak susah atau tidak, atau Saskia pekerjaannya apa, bagi Mamah pekerjaan dan latar belakang orang tidak penting, yang penting apa yang akan Saskia lakukan kalau dia memiliki suami seperti kamu yang menjadikanya pembantu!" Bentak dan jawaban Bu Eka membuat Jhon terpukul.

 "Ayo sayang?" Bu Eka memegang kedua pundak Saskia dan menuntun Saskia pergi.

Lusy benar-benar terpukul, dia duduk sebentar di halte bus sendirian.

 Tiba-tiba ada preman lelaki yang melihat Lusy sendirian di halte bus.

 Dia tersenyum tipis dan melangkah pelan menghampiri Lusy.

 "Hiks ..."

 Preman itu langsung membekap mulut Lusy hingga Lusy terkejut.

 Lusy memukul-mukul preman itu dengan lemas mengunakan tanganya, dan kakinya yang bergerak-gerak.

 Preman itu terus saja membekap mulutnya tanpa melepaskannya hingga tidak lama dari itu Lusy pingsan.

 Preman yang umurnya masih 19/23 tahun yang berarti masih muda itu membawa Lusy dari sana.

 Saskia duduk diranjang tempat tidur Bu Eka, dia menatap lembut Saskia seolah-olah Saskia adalah anaknya, "kamu yang sabar yah, kalau kamu mau ... Kamu bisa tidur bersama Mamah disini."

 Saskia membalas senyuman Bu Eka, namun Saskia menjawab, "gak usah Mah ... Saskia tidak mau menganggu Mamah dan malah merepotkan Mamah lagi."

 "Yaampun Saskia, gapapa lah ... Lagian sekarangkan kamu sudah resmi jadi anak Mamah, masa Mamah gak mau sekali-kali tidur bareng menantu Mamah."

 Senyuman Bu Eka sangat manis, namun Saskia tetap saja tidak enak hati kalau hal ini malah membawa Bu Eka, "gak usah yah mah, Saskia biar tidur dikamar pembantu aja."

 "Enggak! Masa tamu tidur di kamar pembantu."

 "Gapapa lah mah ..."

 "Yaudah gini aja, Mamah bakal tegas bilang ke Jhon untuk kamu tidur dikamarnya yah? Lagian kalian kan suami istri yang baru nikah."

 Saskia langsung berkata, "gak usah Mah!"

 "Gapapa, udah!"

 Bu Eka langsung keluar dari kamar dan pergi menemui Jhon.

 Bu Eka menghentikan Jhon saat Jhon baru mau masuk ke kamarnya, "Jhon ..."

 Jhon dengan lemas membalikan badannya menghadap ke Bu Eka dengan berkata, "ada apa lagi si Mah?"

 "Maksud kamu apa-apaan sih ... Memperlakukan istri kamu kaya gitu, denger yah Jhon, Mamah gak pernah mengajarkan kamu seperti itu!"

 Jhon tidak mendengarkan ucapan ibunya.

 Bu Eka menunjuk ke depan wajah Jhon, "biarkan Saskia tidur sama kamu ... Atau Mamah ambil semua yang kamu punya!" Ancamnya.

 Jhon langsung takut, dia berubah pikiran dan mengatakan, "terserah Mamah deh!"

 Bu Eka langsung tersenyum, Jhon masuk kekamar meninggalkan Mamahnya.

 Bu Eka kembali ke kamarnya menemui Saskia.

 "Saskia ..." Bu Eka duduk disamping Saskia.

 "Iyah Mah?"

 "Jhon udah mau ..." Usai Bu Eka dengan senyuman senangnya.

 "Loh? Kenapa bisa Mah?"

 "Mamah gitu loh ..." Candanya.

 "Itu berarti Saskia tidur di kamar Jhon yah Mah?"

 "Iyah dong ..."

 Saskia menganggukan kepala dan berdiri dengan berkata, "kalau begitu Saskia pergi dulu yah?"

 "Iyah sayang ..." Jawab Bu Eka.

 "Assalamualaikum."

 "Walaikumsalam."

 Saskia pergi dari kamarnya menuju kamar Jhon.

 Sesampainya dikamar Jhon ... Saskia berkata, "assalamualaikum."

 Jhon yang tadi sedang duduk diranjangnya langsung berdiri dan membuang muka dihadapan Saskia, karena salamnya belum dijawab, Saskia berkata, "Salam itu wajib dijawab sekalipun dari binatang."

 "Walaikumsalam," ketusnya memotong ucapan Saskia.

 Lalu Jhon melangkah kesamping ranjang, Saskia melangkah ke samping kiri dengan polos saat Jhon sudah posisi tidur Saskia ikut disampingnya.

 Jhon langsung berkata, "ngapain?" Dengan duduk dari posisi tidurnya.

 Saskia ikut duduk dan menjawab, "tidur Mas ..."

 Jhon kesal, dia langsung bangun kesampingnya dan mengambil bantal yang tadi Saskia pake lalu melemparkannya kelantai didepan ranjang.

 "Tidur dilantai!" Ketusnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status