Share

 Menikah Dengan Kakak Ipar
Menikah Dengan Kakak Ipar
Author: daisy54

ke satu

Dinar dan Diana mengalami kecelakaan 6 th lalu yang menyebabkan mata Dinar tidak berfungsi dengan baik bahkan buta. Dia sempat depresi dan menjadi murung, beruntung sang nenek membawa Dinar ke Kota Batu merawat dan membesarkan Dinar remaja hingga sekarang.

Dinar melanjutkan sekolah dengan home schooling. setelah itu dia tidak melanjutkan kuliah, Dinar memilih membantu nenek Sarah di kios bunganya. selama 6 tahun kedua orang tuanya sering datang bersama Diana, dan sering membujuknya untuk kembali ke Jakarta, tapi Dinar tak pernah mau. dia sudah merasa nyaman dengan suasana pegunungan yang sejuk dan menenangkan.

Sejujurnya Dinar merasa minder setelah kedua matanya tak bisa lagi melihat dunia. Dia sempat merasa iri dengan Diana yang tak mengalami efek apapun setelah kecelakaan yang menimpa keduanya 6 tahun lalu. Dinar tidak tahu bahwa ternyata Diana juga mengalami efek bahkan lebih buruk.

Dengan perasaan yang berdebar, Dinar membuka mata untuk pertama kalinya pasca operasi donor matanya berhasil.

"Bagaimana Dinar, perlahan saja, jangan terlalu dipaksakan", dokter Bayu berkata dengan lembut .

" I.. iya dokter.. agak silau... " Dinar mengeryit membiasakan cahaya masuk ke matanya, dia merasakan agak ngilu di kedua pelupuk matanya.

Devan dan Diandra, kedua orang tua Dinar berdebar, harap harap cemas dengan keadaan Dinar.

"Apakah kamu bisa melihat kami nak? ". Diandra mengelus pelan punggung Dinar yang duduk kaku diatas bed rumah sakit.

" I.. iya Ma, alhamdulillah, akhirnya Dinar bisa melihat mama dan papa lagi", tak kuasa Dinar menangis bersyukur dan memeluk mamanya.

" Alhamdulillah, berarti pernikahannya jadi diadakan minggu depan ya karena kondisi Dinar sudah membaik". perkataan Devan membuat Dinar menghentikan tangisnya dan terdiam.

"Pihak Keluarga Bagas sudah mengatur semuanya, semua akan diadakan dengan sederhana. mengingat kita masih berkabung. tapi demi sikembar yang selalu mencari mamanya, pernikahan ini harus segera dilakukan".

" Tapi ma, apakah ini juga keinginan mas Bagas? bukankah beliau sangat mencintai kak Diana?" Dinar bertanya dengan hati-hati kepada kedua orang tuanya. Yang dia takutkan selama di Jakarta, hal ini yang selalu menyita pikirannya. Setelah Diana meninggal, Dinar langsung dijadwalkan ke rumah sakit dan menjalani proses pendonoran mata, bersyukur tidak terjadi komplikasi dan dinyatakan berhasil. Selama itu pula, Dinar belum bertemu dengan mas Bagas, kakak ipar yang akan menjadi calon suaminya.

"Bagas akan menerima pernikahan ini demi si kembar, dan juga seluruh keluarga. Seiring berjalan waktu kalian pasti akan cocok dan saling mengenal nak".

" Baiklah Ma, demi ponakan yang lucu itu, aku akan berusaha meluluhkan makhluk dingin itu" Dinar tersenyum memeluk mamanya.

"Bismillah ya Nak, semua akan baik-baik saja". Diandra menenangkan.

*****

Bagas Pov

Pernikahan diadakan dengan sangat sederhana, aku memang sengaja memintanya. selain masih teringat dengan Diana, aku hanya mau secepatnya kembali kerumah dan mengejar pekerjaan yang sudah beberapa hari ini ditinggalkan demi keinginan mama.

Akhirnya setelah mengucapkan akad nikah aku akan menjadi suami Dinar kembaran mantan istriku yang baru sebulan meninggal karena sakit. aku sempat menolak keinginan kedua keluarga yang menginginkan pernikahan ini terjadi, tapi karena demi masa depan si kembar aku pun mengalah.

"Maaf Diana, walaupun ini juga wasiat mu sebelum meninggal, aku sangat mencintaimu. aku tidak yakin bisa mencintai Dinar juga". semua ini demi si kembar Batin Bagas sambil memegang dada nya.

Suasana canggung menyelimuti keduanya, baik Dinar dan Bagas keduanya merasa berdebar. terutama Dinar, karena ini pengalaman pertamanya. dia tidak pernah merasakan jatuh cinta. apalagi pacaran. Bagas melakukan ritual mencium kening mempelai wanita didepan keluarga inti dan sedikit tamu undangan.

Dinar berdebar merasakan bibir kenyal dan lembut menyentuh keningnya. perasaan hangat langsung menyergap hatinya. Dinar pun mencium punggung tangan suaminya. kedua mata saling bertatap.

Deg.... Bagas berdenyut nyeri, mata itu mengingatkan dirinya dengan Diana, yaa itu mata Diana yang sekarang menjadi milik Dinar, saudari kembarnya. Bagas reflek langsung memalingkan wajah kearah lain. dan menetralkan wajahnya yang terkejut menjadi datar dan dingin.

"Maaf, ini semua demi anak-anak, jika tidak ada keperluan lebih baik kamu menjauh dari saya" dingin suara berat itu berbisik di telinga Dinar. "aku masih belum bisa melupakan Diana.

Mata indah itu berembun...

"Diana, mata ini membuat Bagas menjauhiku", lirih Dinar merasakan denyut nyeri di dadanya.

Para tamu dan keluarga inti bergantian memberi selamat kepada kedua mempelai. acara akad nikah itu berlangsung sederhana hanya dihadiri keluarga inti dan sahabat dekat.

*****

Dinar pov

Tubuhnya menggeliat sesaat setelah memasuki kamar pengantin. badannya sangat lelah seharian sibuk dengan acara pernikahan merepotkan menurutnya.

"Apa yang harus aku lakukan setelah ini?" setelah mencopot segala pernak pernik dan riasan nya, Dinar berusaha melepas baju kebaya dan jarik yang melilit tubuhnya. dia agak kesulitan melepaskan peniti yang ada di jarik kebaya nya. periasnya tadi tidak ikut masuk kamar untuk membantunya.

"Aduh gimana ini, susah ternyata..." Dinar terlalu sibuk dengan kerempongan bajunya sehingga tidak menyadari kalo Bagas juga memasuki kamar itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status