Share

33. Untung Ada Alea

Aeris mengerjapkan kedua matanya perlahan. Awalnya penglihatannya terlihat samar, tapi lama-kelamaan berubah lebih jelas saat cahaya putih menerobos masuk ke dalam matanya.

Helaan napas panjang sontak keluar dari bibirnya melihat ruangan serba putih dan selang infus yang terpasang di pergelangan tangan kanannya. Aroma obat-obatan pun menyeruak di indra penciumannya. Aeris yakin sekali jika dirinya sekarang sedang berada di rumah sakit.

"Kamu sudah sadar?"

Aeris mengerutkan dahi, menatap lelaki berkulit tan yang duduk di kursi yang berada tepat di sebelah tempat tidurnya.

"Kai?!"

Kai mengembuskan napas lega. "Syukurlah kamu sudah sadar."

Lipatan di kening Aeris semakin bertambah. "Memangnya aku tidak sadarkan diri berapa lama?"

Kai melihat jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kirinya. "Kurang lebih enam jam."

Kedua mata Aeris sontak membulat. "Apa? Enam jam?" tanyanya tidak percaya.

"Iya."

"Apa kamu terus menungguku selama tidak sadar?"

Kai kembali mengangguk.

Aeris menghela na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status