Share

Part : 15.

Baru kali ini sudah sekali membangunkan Arkan untuk shalat subuh. Berulang kali aku menarik dan menggoyang-goyangkan tubuhnya tapi Arkan enggan bangun. Padahal dia biasanya bisa bangun tanpa harus aku bangunkan.

"Arkan bentar lagi subuh. Ayo bangun! Nanti lo telat shalat subuhnya, Arkam."  Aku terus menarik selimut yang digulung Arkan pada tubuhnya. Dia seperti kepompong sekarang. Lucu sekali sebenarnya. Kalau bukan karena sebentar lagi waktu shalat subuh. Aku juga tidak tega untuk membangunkan Arkan.

"Bentar lagi aja. Lima menit lagi aja. Please," katanya serak khas bangun tidur. 

"Arkan jangan tidur lagi ih ...," kataku kesal padanya.

"Iya ... Iya ...." Arkan membuka matanya dan bangkit lalu memelukku dan merebahkan diri lagi ke atas ranjang empuknya.&nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status