Share

Mencari Senyum Si Manis

"Minta didoakan bisa sama siapa saja. Siapa tahu doa dari orang yang enggak kita kira, yang justru dikabulkan?" —Guru ngaji setempat.

"Terserah Mas aja," jawab Binar ketus, bola matanya masih mengarah ke kendaraan di samping jendela.

"Jangan terserah, dong, jawabnya," balas Banyu tenang. Duh, Binar kalau bicara yang jelas, apa susahnya? Memangnya Banyu ini cenayang? Bahkan Banyu sendiri tidak yakin soal cenayang yang katanya benar-benar bisa membaca pikiran orang.

"Ya, aku enggak tahu. Terserah Mas aja," Binar masih menghadap ke jendela di sampingnya.

Banyu mencoba memancing jawaban Binar dengan pilihan ganda, "Mau langsung pulang? Atau ke tempat lain dulu?"

"Ke tempat lain dulu," akhirnya Binar menjawab.

Benar saja, memang yang seperti ini kudu dipancing dulu, pikir Banyu.

"Ya, sudah. Kalau begitu maunya ke mana?" Banyu mengeluarkan pertanyaan selanjutnya.

"Terserah Mas aja," ujar Binar untuk yang ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status