Home / Romansa / Menikah Karena Visa / BAB 27 : Usaha keluarga Harper

Share

BAB 27 : Usaha keluarga Harper

Author: Kim Hwang Ra
last update Huling Na-update: 2025-07-12 18:06:35

Setelah tawa kecil mereda di meja makan dan semua kembali sibuk dengan sarapan masing-masing, Tom meletakkan korannya, menatap Daniel dan Elena dengan ekspresi lebih serius.

“Ngomong-ngomong soal cocok-mencocokkan,” ucapnya, menoleh ke Elena. “Aku ada tugas untuk kalian berdua hari ini.”

Elena mengangkat wajahnya, Daniel menoleh dengan dahi sedikit berkerut.

“Hari ini kalian berdua pergi ke kebun bibit. Aku ingin kalian lihat langsung kondisi lahan, aktivitas penanaman, dan sistem distribusi terakhir. Biar Elena bisa tahu lebih rinci sebelum kita ajukan dokumen ke kantor pusat.”

“Sekarang,?” tanya Daniel.

“Iya, setelah sarapan. Kalian bawa kendaraan sendiri. Pakai mobil kebun. Kunci dan dokumen awal ada di meja kerja saya. Foto segala aktivitas yang bisa menunjang klaim kepemilikan—karyawan, pengiriman, bahkan jadwal penyiraman. Kita butuh bukti nyata bahwa tanah itu aktif dikelola.”

Elena mengangguk, mengatur nada bicara seprofesional mungkin.

“Baik, Pak Tom. Nanti akan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menikah Karena Visa   BAB 38 : Adi, Elena, dan Daniel

    Keesokan harinya, Elena dan Daniel tiba di kantor pusat perusahaan di Molgrad. Beberapa staf menyambut mereka dengan kehangatan yang mengejutkan. “Selamat, Elena! Kami melihat beritanya.” “Ternyata benar ya, kamu menikah dengan Tuan Harper!” “Wah, kapan traktirannya?” Elena hanya tertawa kecil, merasa canggung namun juga terharu. Daniel berjalan di sebelahnya, memberi anggukan ramah pada setiap orang yang menyapanya. Di ruang rapat, Elena dan Daniel akhirnya bertemu dengan atasan mereka. Setelah mendengarkan penjelasan lengkap, sang atasan mengangguk pelan. “Selama kalian bisa membuktikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum, dan ini adalah keputusan dewasa dari kalian berdua, perusahaan tidak akan mempermasalahkannya. Tapi kami akan tetap pantau situasinya.” Setelah menyelesaikan dokumen klarifikasi dan memastikan semuanya beres, Elena dan Daniel memutuskan untuk kembali ke Maple Hollow sore itu juga. Elena dan Daniel berjalan berdampingan di area keberangkatan, masing-ma

  • Menikah Karena Visa   BAB 37 : Konferensi Pers

    Cahaya meja kerja menyala redup. Kertas-kertas berserakan di depan Elena. Di tangannya, sebuah naskah pernyataan yang sudah direvisi berkali-kali. Ia membaca ulang kalimat-kalimatnya dalam hati, mencoba memastikan bahwa tiap kata keluar dari kejujuran, bukan sekadar pembelaan diri. Di luar, terdengar suara obrolan Daniel dan Eva mempersiapkan kursi dan peralatan sederhana untuk konferensi pers esok sore. Lily sempat masuk ke kamar Elena sebentar, tapi hanya memandang diam dan keluar lagi tanpa berkata apa-apa. Elena menatap dirinya di cermin. Matanya sembab, tapi ada sorot keberanian di sana. "Ini bukan untuk disukai... ini untuk menyembuhkan," gumamnya lirih, sebelum menunduk dan menutup naskah itu. Keesokan Harinya di halaman belakang rumah Harper, beberapa kursi sudah tertata. Sebuah spanduk kecil tergantung sederhana bertuliskan: "Konferensi Terbuka – Elena Santoso & Keluarga Harper" Beberapa jurnalis dari media lokal berdatangan dengan perlengkapan kamera dan catatan. Beber

  • Menikah Karena Visa   BAB 36 : Semua belum Berakhir

    Mata Elena bengkak setelah malam penuh tangis. Ia duduk di tepi ranjang sambil menatap ponselnya yang kini menampilkan satu e-mail penting dari perusahaan tempat ia bekerja. Subject: Surat Peringatan Resmi Kepada Elena Ardhani, Sehubungan dengan pemberitaan publik yang melibatkan nama Anda dan telah mencemari reputasi perusahaan, kami memanggil Anda untuk menghadap langsung pada tanggal 21 bulan ini. Kehadiran Anda wajib dan bersifat mendesak. Elena menggenggam ponselnya erat, lalu menunduk. Nafasnya berat. Semua sedang sarapan dalam diam. Elena turun membawa koper kecil. Nenek Rose menyambut dengan lembut, sementara Lily dan Maura hanya melirik sekilas. “Aku harus ke Molgrad. Kantor memanggilku.” Ujarnya pelan, tanpa banyak penjelasan. Daniel meletakkan gelas susunya. “Aku ikut. Aku juga masih punya hak bicara di perusahaan itu.” Elena menggeleng cepat. “Jangan, aku harus hadapi ini sendiri.” Daniel menatapnya dalam. “Tapi kamu nggak harus sendirian.” “Tolong, cukup.”

  • Menikah Karena Visa   BAB 35 : Kembalinya Mr. Callahan dan Masalah baru

    “Lalu... sekarang kamu merasa bersalah karena semua ini ketahuan?” Elena mengangguk, pelan. “Bukan karena aku jatuh cinta, bukan karena ingin meninggalkanmu. Tapi karena semua sudah berjalan terlalu jauh, dan aku tidak sempat menarik remnya. Aku tahu ini salah, dan aku siap menanggung akibatnya.” Sebelum Adi bisa berkata apa-apa lagi, pintu rumah terbuka keras. Daniel berdiri di ambang pintu bersama Tom dan Maura. “Elena,kamu harus masuk sekarang.” “Ms. Callahan sedang dalam perjalanan ke sini. Dia sudah tahu soal pernikahan kalian.” Adi menoleh, matanya menyipit. “Ms. Callahan? Siapa dia?” Daniel menjawab singkat: “Petugas imigrasi.”Ms. Callahan duduk tegak di depan meja dengan ekspresi tanpa kompromi. Di hadapannya, Elena duduk dengan tangan di pangkuan, mencoba tenang. Daniel berdiri bersandar di dinding, diam tapi penuh tekanan.Ms. Callahan membuka mapnya, menatap Elena lurus.“Nona Elena Santoso ,Anda saat ini tercatat sebagai pemegang visa kerja sementara yang akan b

  • Menikah Karena Visa   BAB 34: Dunia Elena yang hampir hancur

    Suasana berubah tegang. Semua tamu kini berdiri, sebagian mulai berbisik dengan nada tak nyaman. Beberapa bahkan mulai beranjak dari kursi karena merasa ini bukan lagi pernikahan, tapi pertunjukan menyakitkan. Di depan altar, Elena masih berdiri terpaku, tangan gemetar, bibirnya tak bisa membentuk satu kata pun. Adi terus menatapnya, mata merah, dada naik-turun menahan emosi. “Jawab, Elena.” “Kamu bohongi aku, kamu sembunyikan ini… selama ini.” Daniel yang masih berdiri di samping Elena, tak langsung bicara. Tapi sorot matanya berubah—bukan lagi bingung, melainkan lebih dingin. Luka pelan-pelan terbaca dari raut wajahnya. “Elena,” ujar Daniel pelan namun tegas. “Apa benar?” Suara Daniel lebih menyakitkan dari teriakan mana pun. Elena memejamkan matanya sejenak, lalu membuka mulut dengan suara yang lirih namun jelas: “Ya… ini semua… awalnya hanya kontrak.” Tamu-tamu mulai saling berpandangan. Suara mengejutkan terdengar dari Lily, “Apa maksudnya kontrak?” Elena men

  • Menikah Karena Visa   BAB 33 : Hari H

    Mentari baru saja muncul di balik perbukitan Maple Hollow saat rumah keluarga Harper mulai dipenuhi suara langkah, tawa, dan perintah. Pagi itu tidak seperti biasanya—hari ini adalah hari yang semua orang nanti-nantikan: hari pernikahan Daniel dan Elena.Karyawan dekorasi mulai berdatangan lebih dulu, mengatur meja, panggung kecil, bunga segar yang datang dari kebun, dan kursi-kursi tamu. Nenek Rose sudah duduk manis di teras, mengenakan syal halus berwarna lembut, matanya berbinar menatap keramaian.“Ini akan jadi hari yang indah,” gumamnya penuh harap.Di dalam rumah, Maura sibuk membagi tugas kepada staf katering, sementara Lily berlarian kecil sambil membawa berkas daftar tamu.Sementara itu, di dapur yang belum terlalu ramai, Daniel baru saja turun dengan kaos putih dan celana kain gelap. Rambutnya masih agak acak-acakan, matanya mengantuk. Ia mengambil teko air dan menuang teh hangat ke dalam gelas tinggi.Saat ia hendak memutar badan, Elena muncul dari arah belakang—mengenakan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status