Share

Bab 17

Aku diam kembali. Jadi, kedatangan kedua Mas Raffi ke restoran waktu itu, memang sengaja untuk meminta nomor ponselku? Dan dia tidak pernah patah hati oleh wanita lain?

Pria berkemeja biru dongker itu terkikik melihatku yang bengong dengan ekspresi tidak percaya. Sepertinya, aku memang dibohongi. Eh, bukan dibohongi, lebih tepatnya Mas Raffi yang beralibi.

"Ra, pulang, yuk!" Suara Mas Raffi membuatku menoleh. Pria dengan kaus panjang warna hitam itu tersenyum manis padaku.

Aku mengangguk. Setelah berpamitan pada Mas Bayu, aku pun masuk ke dalam mobil bersama suamiku.

"Ciee ... yang bohong, cieee ...!"

"Mas Raffi melihatku yang menunjuk dirinya seraya meledek.

"Bohong? Siapa?" tanyanya mengerutkan kening.

"Tadi itu, ada yang laporan tahu. Katanya, ada seorang pria yang jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi malah beralibi sedang patah hati. Sok-sokan minta nomor telepon buat curhat, padahal mah buat pendekatan. Ck ck ck."

Kulihat sebelah wajah Mas Raffi mulai memerah. Hidungnya ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Raya kmu hati2 sama syahida kaya nys dia iri sama kmu .klo ada apa2 kmu bilang k Raffi atau k Cindy ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status