Share

Bab 32b

“Hah? Makan lagi? Emang perut karet?” sahut Sekar. Seumur-umur, aturan di rumahnya, ya kalau sudah makan bakso, siomay, mie ayam, atau apalah ya artinya sudah makan. Bukan sudah jajan, masih makan lagi.

“Sudahlah. Aku sudah mau pingsan!” ujar Gilang sambil menghentikan motornya depan warung warung itu. Lalu ia memarkirnya berjajar dengan motor lainnya.

Terpaksa Sekar pun harus turun.

“Bakso sama es teh dua, Mas!” pesan Gilang. Pria itu lalu duduk di kursi plastik berhadapan dengan Sekar.

“Ngapain, sih, Faras pake nelpon Mas Gilang? Aku nggak suka kalian masih membicarakan Sakina,” protes Sekar. Malas sebenarnya ia membahas itu. Tapi, dia ingin meyakinkan suaminya kalau dia tidak suka apa pun yang berhubungan dengan Sakina. Gilang harus move on.

Sementara bagi Gilang, dia sudah lama merasa move on. Meski kadang kepikiran juga. Bukan kepikiran karena masih suka dengan Sakina, tapi penasaran dengan nasibnya. Bagaimanapun Sakina adalah teman SMAnya. Tidak salah bukan, jika hanya seke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
cerita yg rumit , udh menikah tpi msih ngurusin hati yg blm move on, sekar lagi trkdg sifatnya membosankan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status