Share

35. Menentukan Pilihan

“Apa yang kaupikirkan, Dan? Kau pucat sekali, tekanan darahnya cukup tinggi dan detak jantung bayimu lemah. Apa kauyakin baik-baik saja tinggal di sini?” tanya Richard penuh kekhawatiran. Ia sudah menduga keaadan Dania akan seperti ini.

Dania menggeleng lemah. “Selera makan Dan berkurang dan setiap menelan apa pun selalu keluar. Lebih banyak yang Dan muntahkan daripada yang bisa Dan telan.”

“Apa Dewa membuatmu tertekan?”

Dania tersenyum tipis. “Ya, sedikit. Tapi akhirnya dia mengalah dan membawa kakak kemari.”

Richard hanya diam. Ia cukup terkejut ketika pagi-pagi Dewa menelpon dan menyuruhnya memeriksa keadaan Dania. Bahkan ia masih tak memercayainya hingga ia benar-benar diarahkan ke kamar Dewa dan melihat adiknya itu dengan mata kepalanya sendiri. “Kakak akan memberimu infus.”

Dania memperhatikan kakaknya yang mulai membongkar isi tas. Mengeluarkan selang, cairan, dan entah peralatan lainnya lagi. Lalu mulai mengikat lengan bagian atasnya dengan sesuatu berwarna orange.

“Bahkan Zaf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status