Share

7. Malam Pertama

Penulis: ArenLucu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-02 12:01:59

Hari ini, Alena memasak begitu banyak sajian makanan. Meski dia seorang Putri Raja, keahlian memasaknya tidak ketinggalan. Alena suka belajar beberapa masakan di dapur istana ketika dulu dia bosan. Yah, akhirnya, dia lumayan suka dengan kegiatan masak-memasak.

Apalagi, setelah dua hari ditinggal pergi di istana sebesar ini sendirian, Alena juga sangat bingung saking tidak punya teman.

Ibu mertuanya juga sudah pulang ke Dunia Iblis.

Ngomong-ngomong ibu mertua, Alena jadi teringat lagi tentang kisah hidup Arthur yang panjang dan sangat rumit itu. Membuat dia bergidik.

"Ya namanya ibu, pasti menceritakan sisi baik anaknya. Tetapi, aku sebagai wanita yang bersandingan dengan iblis keturunan surgawi sepertinya tidak boleh terlena dengan cerita-cerita sedih itu," ucapnya seorang diri.

Alena memang jadi tahu bagaimana cerita hidup pria yang dijuluki Dewa Iblis itu. Tetapi, cerita hanyalah cerita. Fakta yang bisa dia terima tentang kebenaran Arthur sebagai putra kandung Raja Bertodo dan Putri Kailash itu tidak ada keraguan di dalamnya.

Namun, tentang tindakan membuat kekacauan dengan tujuan membalas dendam kepada peraturan semesta, ya tidak bisa ditoleransi.

Alena tahu jelas itu salah. Dan dia tidak akan sepenuhnya menerima cerita sedih mertuanya dengan seketika.

Sampai Alena tahu sendiri sebenarnya apa yang benar-benar terjadi.

Ditambah, Alena harus cari tahu tentang kebenaran perasaan Arthur.

Tertarik? Kagum? Cinta? Ambisi? Atau permainan politik?

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Pria yang sedari tadi dia renungkan di otaknya, tetiba saja muncul dari lorong meja makan.

"Siapa yang memasak?"

Itulah kalimat tanya yang terucap begitu pria itu duduk di meja makan.

"Aku sendiri," jawab Alena atas pertanyaan suaminya.

"Halo, tuan Putri. Hamba membawakan oleh-oleh untuk tuan Putri," Alan muncul juga sambil meneteng kantong kepada Alena.

"Oleh-oleh?"

"Betul. Ini ada beberapa serbuk perhiasan. Bisa dilebur menjadi berlian, Tuan Putri," jelas Alan.

"Mengapa kau membawakan ini padaku?" Alena sedikit terkekeh.

Arthur yang berada di meja makan, mencoba meraih makanan yang sudah terhidang di meja. Mengabaikan percakapan anak buah dan istrinya itu.

"Itu yang suruh Tuan Arthur nona."

Tangan Arthur berhenti bergerak, dia mendongak memelototi Alan.

Alan hanya meringis saja.

Sedang Alena fokus pada benda yang Alan serahkan. Itu benar. Serbuk perhiasan yang bisa dioleh menjadi berlian.

Alena kemudian menatap Arthur. "Apa benar ini pemberianmu?"

Arthur mengalihkan tatapannya dari Alan, menatap Alena kemudian. "Ya," jawab Arthur singkat.

Dengan sedikit senyumnya, Alena mengucapkan terima kasih. Lalu dia langsung pergi sambil membawa kantong serbuk perhiasan itu dengan mimik wajah yang terlihat bahagia.

Arthur tidak mengerti. Apanya yang bagus dari hadiah semacam itu?

"Kepalamu mau dipenggal?"

Alan hanya tersenyum lebar. "Hamba hanya mencoba membuat perasaan tuan terasa nyata di hati tuan putri Alena."

"Jangan terlalu berlebihan."

"Tuan, jika tuan tidak menunjukkan perhatian sama sekali, bisa-bisa Tuan Putri curiga. Mengira tuan memanfaatkannya. Itu akan sedikit merepotkan, tuan."

"Apa hal seperti itu bisa terjadi, bukankah perempuan itu diberi harta saja cukup kenapa harus menunjukkan perhatian?" tanya Arthur dengan konyolnya.

Alan menggaruk kepalanya. Berdehem,"perempuan yang seperti itu hanya pelacur saja tuan."

"Alena tidak begitu?"

"Tentu tidak tuan," Alan agak dongkol. Tapi, tidak mungkin dia ekspresikan di depan Arthur. Bisa tewas dia.

"Jadi?"

"Sejak awal, saya melamarkan Tuan Putri Alena dengan alasan ketertarikan tuan padanya agar Raja tidak curiga. Dan mungkin saja, hal ini sampai kepada tuan Putri Alena."

"Pantas saja dia begitu sombong dan percaya diri. Ternyata kau biang keladinya!"

"Hehe... tapi itu masuk akal Tuan. Secara adat, putri pertama lah yang harusnya diserahkan untuk menikah sebagai tawanan perang. Dengan alasan kekaguman atau jatuh cinta terhadap putri ke-5, adat tidak bisa menjadi patokan tuan. Hanya itu alasan yang paling strategis untuk membawa Tuan Putri Alena ke tujuan kita."

Semua kalimat penjelasan Alan memang benar, Arthur bahkan tidak sampai berpikir sejauh itu. Bisa-bisanya, Alan berpikir.

"Benar sekali akal cerdikmu. Tidak sia-sia, kau kujadikan kaki-tanganku."

"Hehe... iyakan Tuan.. Ngomong-ngomong Tuan. Hingga detik ini, Tuan belum tidur sekamar dengan Tuan Putri Alena."

"Hm."

"Hamba sarankan, tuan kunjungi Tuan Putri Alena. Meski hanya bersandiwara, Tuan harus totalitas. Jangan biarkan Tuan Putri Alena membuat benteng pertahanan dan melawan kita, Tuan."

"Saranmu cukup baik, lagipula sudah lama aku tak bersenang-senang."

"Itu dia, Tuan. Silahkan tuan menikmati sandiwara ini. Selagi terlihat nyata, posisi tuan akan selalu aman."

"Ya. Lanjutkan tugasmu. Aku akan ke kamar Alena. Biar kulihat, seindah apa tubuhnya."

Alan lalu mengangguk dan sedikit membungkuk, "selamat bersenang-senang, Tuan."

*****

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikahi Dewa Iblis   7. Malam Pertama

    Hari ini, Alena memasak begitu banyak sajian makanan. Meski dia seorang Putri Raja, keahlian memasaknya tidak ketinggalan. Alena suka belajar beberapa masakan di dapur istana ketika dulu dia bosan. Yah, akhirnya, dia lumayan suka dengan kegiatan masak-memasak. Apalagi, setelah dua hari ditinggal pergi di istana sebesar ini sendirian, Alena juga sangat bingung saking tidak punya teman. Ibu mertuanya juga sudah pulang ke Dunia Iblis. Ngomong-ngomong ibu mertua, Alena jadi teringat lagi tentang kisah hidup Arthur yang panjang dan sangat rumit itu. Membuat dia bergidik. "Ya namanya ibu, pasti menceritakan sisi baik anaknya. Tetapi, aku sebagai wanita yang bersandingan dengan iblis keturunan surgawi sepertinya tidak boleh terlena dengan cerita-cerita sedih itu," ucapnya seorang diri. Alena memang jadi tahu bagaimana cerita hidup pria yang dijuluki Dewa Iblis itu. Tetapi, cerita hanyalah cerita. Fakta yang bisa dia terima tentang kebenaran Arthur sebagai putra kandung Raja Bertodo

  • Menikahi Dewa Iblis   6. Tantangan Naga Shappire

    Mahkota yang mengambang di atas kepala hewan itu membuat Arthur tersentak. Jika tidak salah, itu adalah mahkota milik Raja Abadi sebelum Raja Abadi resmi pergi dari Alam Semesta. "Apa kau Naga Shappire?" Raungan menggelegar langsung terdengar. Hewan itu memiliki wujud yang begitu besar, tubuhnya panjang seperti ular, namun memiliki kaki serta tonjolan taring di punggung sisiknya. Hewan itu terbang tanpa bantuan sayap dan memiliki wajah Naga bermahkotakan mahkota milik Raja Abadi. Sorot mata hewan itu dipenuhi dengan sirat elemen api. "Benar. Aku adalah Naga Shappire! Kau datang kesini karena mengikuti sayembara itu bukan?" "Tentu saja." Naga Shappire tertawa licik sambil memutari Arthur, "Aku merasakan bau darah Raja Abadi darimu," ucapnya kemudian. "Aku adalah keturunannya. Keturunan dari tuanmu dulu." "Cih. Sekarang aku sudah tidak punya tuan. Apa gunanya mengungkit masalalu," decih sang naga. "Kau tidak perlu banyak bicara. Mari lakukan pertarungan, dan segeralah t

  • Menikahi Dewa Iblis   5. Sayembara Nirwana

    Analog jam berbalutkan batu safir Istana Athlana membuat Alena sejenak merasakan perasaan rileks. Hari ini, dia ditinggalkan seorang diri saja di Istana. Alan tadi memberitahunya bahwa Arthur mungkin tidak pulang beberapa hari. Alena tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi, Arthur juga tidak mengatakan apapun dan pergi tanpa berpamitan. "Aku masih tidak mengerti. Sejauh ini, yang kutahu dia menikahiku karena dia tertarik dengan kecantikanku. Namun, kenapa perlakuannya terhadapku seperti biasa saja?" Alena bermonolog. Reinkarnasi ke-11 Putri Kerajaan Surgawi tersebut, mengitari isi istana. Benar-benar indah. Lantainya terbuat dari marmer berlapis kaca. Banyak vas tanaman yang sepertinya berasal dari berbagai tempat. "Ibu menikahi Ayah karena dia mencintai Ayah. Putri Kailash dan Raja Bertodo menikah karena memang saling mencintai. Sedangkan aku? Aku tidak mencintai Arthur. Apa Arthur yang mencintaiku?" Alena menduga-duga semuanya sendiri dengan ketidaktahuannya. "Dengarkan bai

  • Menikahi Dewa Iblis   4. Cerita Putri Kailash

    Alena merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. Perlahan kelopak matanya terbuka. Langit-langit kamar mulai terlihat. Biru pekat, membuatnya sedikit legah. "Akhirnya sadar." Alena mendongak, dia mendapati keberadaan Arthur berdiri tegak. "Ambilkan aku kismis." Namun Arthur hanya diam saja. "Aku tau kau tidak tuli. Cepat ambilkan aku kismis." "Aku tidak punya kewajiban melayanimu." Alena diam. Dia memalingkan wajahnya. Terbiasa hidup di Romana dengan segudang pelayan, dia kira dirinya masih di istananya sendiri. "Atap biru pekat itu persis atap yang ada di kamarku. Kukira kau pelayan." Arthur menghela napas. "Ada bubur yang Ibu buatkan. Aku diminta menyuapkannya padamu." Alena membelalak, sontak dia semangat untuk duduk dari baringnya. "Benarkah? Di mana ibuku?" "Ibuku. Di tempat ini orangmu tidak bisa datang dan tidak kuijinkan datang." Seketika itu juga Alena langsung terbaring lagi. "Cepat segera makan bubur ini. Kau bukan iblis sepertiku yang tahan penyaki

  • Menikahi Dewa Iblis   3. Arthur & Alena(2) -- Pernikahan

    Pernikahan antara Arthur Kailash dan Alena Caitlyna Meijer telah dilaksanakan. Kini, Alena adalah istri sah dari sang Dewa Iblis. Sejak saat itu juga, Alena telah berpisah dengan keluarganya di Kerajaan Romana. Dia saat ini berada di Istana, yang Arthur berikan kepadanya dengan nama Mansion Athlana. Istana ini dibangun dengan sembilan puluh sembilan persen material emas murni. Mutiara begitu banyak di mana-mana. Ornamen permata warna-warni juga tergantung apik di sisi-sisi lampu istana. Sangat indah, membuat Alena takjub. Padahal, Alena belum memasuki istana itu, namun rasanya kemewahan sudah terasa sangat pekat. Arthur Kailash mempersiapkan Istana yang begitu megah itu, memang khusus untuk tempat tinggal Alena. Bagaimanapun juga, perempuan itu sudah menjadi istrinya. Meski dikenal sebagai Dewa Iblis yang kejam dan bengis di dunia perang, namun faktanya Arthur adalah orang yang menghormati perempuan. Karena dia terlahir dari perempuan. Fakta bahwa Alena adalah reinkarnasi dar

  • Menikahi Dewa Iblis   2. Arthur&Alena(1) -- Pertemuan

    "Putri Alena, Dewa Iblis sudah menunggu di Kastil Cendana," ucap dayang Istana Kerajaan Romana. Alena menyisir rambutnya yang sangat indah dan lembut serta penuh dengan semerbak wangi Jasmine. Lalu, dia menatap dayang yang baru saja menyampaikan kabar tersebut melalui pantulan cermin riasnya,"apa dia membawa pasukan?" "Tidak, Tuan Putri. Dewa Iblis hanya sendiri." "Baik. Pergilah. Katakan padanya, aku akan segera menemuinya." "Baik, Tuan Putri. Hamba mohon pamit." Gemericik perhiasannya berbunyi ketika Alena berdiri dari kursi riasnya. Dia menatap kembali penampilannya. Manik-manik bunga Tulip terpasang indah di gaun birunya. Berlian blue fire di rambutnya juga terpasang begitu indah. Alena Caitlyna Meijer, adalah bidadari dalam wujud manusia yang tidak bisa dipungkiri lagi kecantikannya. Di antara ke-9 Putri Raja Antonio, Putri Alena adalah putri yang tercantik. Sehingga sang Raja sangat menyayanginya. "Apalah gunanya menjadi seindah ini? Jika harus menikah dengan ibli

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status