Share

Dendam Sang Bibi

Author: Nasya
last update Last Updated: 2022-04-13 12:26:32

Para tim badan intelejen sudah bersiap-siap 

untuk menangkap Ludas yang pada hari itu hendak ingin menyerah pada pihak yang berwajib namun tidak di sangka,anak buah bos Toni datang mencoba membawa Ludas untuk membantunya melarikan diri.

Bos Toni tidak mengijinkan Ludas untuk mengundurkan diri.BosToni tidak ingin jika Ludas menyerahkan diri,karna Ludas adalah anak buah yang paling bisa di andalkan oleh bos Toni.

"Lapor bos,Ludas sudah berhasil kita amankan."

"Bagus,cepat kalian bawa Ludas ke tempat rahasia kita."

"Baik bos."

"Tim jalur dua,tim jalur dua melapor Ludas melarikan diri di bantu rekan-rekannya."

Ini pasti ulah atasan Ludas,dia pasti sudah mengirim mata-mata untuk memata-matai tindakan ku,jangan-jangan atasannya tahu tentang identitasku.Gumam Edra dalam hati.

Sementara itu Namira menemui Ludas di ranjang rawat inap namun ia tak berjumpa dengan sang kaka.

Dalam hati Namira berkata.

Kaka di mana ya kenapa di depan banyak orang yang memakai baju hitam ya,banyak pria di rumah sakit ini berkerumun mereka itu mau apa.

"Namira ayo kita pulang!"

"Ka Ludas di mana ya Mas?"

"Aku tidak tahu,coba kamu kirim pesan untuknya!"

"Sudah tapi belum di balas."

"Ayo kita pulang saja!"

"Bahasa isyarat mu sudah lancar."

sahut Namira dengan memberikan ke dua Jempolnya.

"Aku belajar keras untuk menghafal setiap gerakan-geraka apa yang di maksud bahasa isyarat,walau sebenarnya kamu bisa mendengar akan tetapi jika aku mengikuti caramu berkomunikasi,aku merasa aku memberi penghormatan terhadap dirimu karna bagaimana pun kamu pantas di hormati meskipun kamu memiliki kekurangan.Itu semua yang Ludas ajarkan pada ku."

Tiba-tiba Ludas membalas pesan dari Namira,yang berisikan.

(Namira pulanglah ikut bersama suami mu,kamu tenang saja,kaka tidak apa-apa,hanya saja mendadak ada urusan mendadak.Minta Edra antarkan ibu pulang ke desa ya.)

"Kaka mendadak ada urusan,dia tidak bisa bilang kapan akan kembali,dia menyuruh kita pulang dan mengantar ibu pulang ke desa."Ucap Namira kepada Edra.

"Baiklah,"Ayo aku antarkan ibu mu pulang ke desa,apa kamu mau ikut?"

"Iya."

"Ayo berangkat!"

Sesampainya Namira tiba di desa,ia melihat dan mendengar krumunan orang-orang sedang bergunjing di desa.

"Ih..."kasian ya Namira,dia pikir dia akan bahagia,dia pikir dia sudah laku,ternyata dia tidak bisa menikmati pernikahannya."

"Iya itu pernikahannya tidak sah,Namira bisa mengajukan perceraian ke Pengadilan,dia sudah di tipu mentah-mentah sama suaminya yang gak normal itu,pria itu cuma manfaatin Namira aja supaya ibunya bahagia."

"Ahh.Kalau menurut aku si ya ibu-ibu,Namira itu juga paling sudah tahu kalau suaminya itu homo,Namira itu terpaksa menikah sama pria itu,karna dia juga selama ini gak laku-laku."

Mendengar hal itu hati Namira benar-benar terkejut bukan kepalang,ia langsung pergi dan menemui Edra

di tengah perjalanan pulang ke rumah Namira bertemu dengan bibi Ribka.

"Eh....Namira,apa kabar pengantin baru,saya dengar kamu sudah menikah yah?"

Selamat ya,"Kamu tau gak sosok Edro atau kepribadian dia seperti apa?"

Dia itu kan laki-laki penyuka sejenis,tau kan arti dari maksud saya."

"Mengapa bibi tidak memberi tahu ku,bibi sejak awal pasti sudah tau kan,secara bibi adalah teman dekat ibunya."

"Sekarang rasakan bagaimana rasanya Namira,bibi terpaksa memang sengaja tidak memberi tahukanmu,karna inilah rencana bibi untuk membalaskan perbuatan Bagja dan dirimu karna sudah meninggalkan Laras demi cintanya terhadap kamu,kamu tahu bagaimana sakit hatinya Laras atas prilaku yang sudah di buat oleh Bagja untuknya,s ekarang kamu merasakan apa yang Laras rasakan,rasa malu,sedih,hancur dan terpukul.

Itulah yang di alami Laras,bahkan sampai sekarang,bahkan sekarang Laras menjadi semakin parah dia mengalami deprsi karna cinta Bagja terhadap kamu."

Setelah bibi berbicara bibi pergi begitu saja tanpa peduli perasaanku saat itu,aku memang belum dan tidak begitu mencintai mas Edro tapi aku berencana untuk membina rumah tangga dengannya,tapi kalau kenyataannya seperti ini aku tidak bisa mempertahankan pernikahan ini.ini adalah pernikahan yang salah,mas Edro tidak bisa menjadi seorang suami yang sesungguhnya.

Tapi dalam hal ini mas Edro dan ibunya tidak bersalah karna ini semua rencana bibi Ribka.

Sesampainya aku di rumah,aku melihat mas Edro sedang membuatkan secangkir teh hangat untuk ibu.

Ya Tuhan aku tahu dan menyadarinya bahwa ini semua salah,pernikahanku ini tidak sah,karna pada hakikatnya seorang suami berkewajiban memberi tanggung jawab nafkah lahir dan batin,suami ku tidak bisa memberi namfkah batin untuk ku.Tapi aku banyak berhutang budi padanya,dia sudah menyelamatkan nyawa kaka,apa mungkin ini sudah menjadi suratan takdirku kalau aku selamanya tidak akan berjodoh dengan siapapun,sekalinya aku menikah tapi keadaan pernikahan ku seperti ini.

Akankah Namira menggugat cerai suaminya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menikahi Gadis Bisu   Tamat

    "Namira maafkan aku, sekarang aku sudah tidak bisa memberi uang belanja banyak, seperti dulu kala.""Gak papa mas, sebagai istri aku hargai keputusan kamu untuk mengundurkan diri dari pekerjaan kamu yang dulu, aku paham dan aku bisa ngertiin keputusan kamu mas, aku dukung kamu mas, uang blaja yang kamu kasih udah cukup ko, buat makan kita sehari-hari.""Iya, sekarang memang cukup, tapi nanti kalo anak kita mulai sekolah, yang segitu pasti kurang.""Ya kan nanti aku bisa jualan Mas.""Jualan,"Kamu mau jualan apa?""Apa aja , nasi goreng, atau tahu gejrot.""Kamu ini, ngurus anak aja kamu capek banget.""Gak papa kan aku bantu suami sendiri.""Terimakasih ya, kamu udah jadi istri yang baik untuk aku.""Sama-sama mas, terimakasih juga kamu juga sudah jadi suami yang baik untuk aku dan juga sudah jadi ayah yang baik untuk Salman."Oh sungguh bahagia hidup bersama keluarga, penuh kasih sayang mesra, rukun damai sejahtera rumahku itulah surgaku di dunia oh sungguh bahagia. Gumam Namira.Nam

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 49

    "Itu tidak akan terjadi, kamu sudah di tangkap Toni."Jawab Edra.Beberapa menit kemudian Edra menemui Ludas di ruang tahanan ."Kak,ada Ranti mau bertemu ka Ludas, Ranti itu cinta mati sama ka Ludas, dia sanggup menunggu ka Ludas."Tutur Edra"Tapi orang tuanya sangat benci sama aku." Jawab Ludas."Aku tidak punya alasan lagi untuk menerima dia kembali."Sambung Ludas lagi."Kalau sudah menyangkut orang tua memang susah sih Ka.""Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya.""Terus kaka mau putusin Ranti?""Entahlah, itu membuatku lelah, ini semua sangat melelahkan.""Kenapa kamu jadi ikut-ikutan panggil aku dengan sebutan ka.""Soalnya di suruh Namira.""Ayolah kita ini kan seumuran.""Nanti Namira bisa ngambek kalau denger aku panggil kaka pake nama doang.""Kak, sekarang kaka sudah menjadi paman, karena Namira sekarang sudah melahirkan.""Benarkah."'Iya nanti aku vidio call ya."Edra menelpon Namira, Ludas melihat wajah keponakannya itu lewat siaran vidio call, Lud

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 48

    "Nak, maapin ayah ya nak'ayah gak bisa temenin kami di saat-saat kamu akan lahir ke dunia ini, kamu harus tahu sudah datang sekali sama kamu Nak."Sambung Edra kembali sambil mencium perut sang istri.Esok harinya Edra mengantar sang istri, ibu mertua dan ibu kandungnya, mereka di asingkan ke tempat yang di rasa jauh lebih aman,mereka berangkat menggunakan pesawat terbang milik pertahanan negara, pesawat terbang milik TNI angkatan udara."Nak, hati-hari di jalan ya'Nak ayah pasti akan merindukanmu, sayang kamu masih ingat kan nanti kalau anak kita lahir nama calon anak kita masih kamu hafal?"Tanya Edra."Iya masih mas."Jawab Namira sambil mengangguk."Nak nanti kalau mau lahir, jangan lama-lama ya di dalem, kasihan ibu kamu, nanti kalau mau lahir kamu gak boleh bikin mamah kelamaan ngerasain sakit ya nak, yang nurut yang cepet keluarnya ya Nak!" Tutur Edra sambil mengelus-elus, dan mencium perut Namira.Tak terasa air mata dari keduanya mengalir, Namira tak kuasa harus berpisah dengan

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 47

    Sebenarnya Ludas juga sangat merindukan Ranti, sudah bertahun-tahun Ludas berpisah jarak dengan Ranti, Ludas pikir Ranti akan meninggalkan nya sendirian, tapi kenyataannya Ranti memilih setia menunggunya.Hari silih berganti, bulan silih berganti bulankandungan Namira sudah semakin membesar, kini kandungannya sudah berkisar tujuh bulan, perutnya nampak sudah mulai membesar, berita tentang selamatnya Namira dan Edra terdengar oleh Toni, Toni tidak menyangka ternyata Edra dan Namira bisa selamat dari ledakan bom yang dulu ia pasang, Toni merencanakan berencana menculik Namira dengan cara menyamar sebagai dokter kandungan, namun semua trik dan rencananya sudah tercium oleh tim Intel, Namira di perintahkan untuk pergi dari kampung halamannya, Namira akan di asingkan ke luar negeri agar persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat."Komandan Edra sepertinya mayor harus berpisah dengan sang istri , karena istri komandan harus di asingkan ke sebuah tempat demi keselamatan istri komandan

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 46

    "Terimakasih dokter kita pamit pulang dulu dokter."Tutur Namira.Mereka pun pulang dengan membawa rasa tak sabar ingin cepat-cepat janinnya terlihat dan detak jantungnya terdengar."Andai saja Ludas menculik kamu pada saat kita pengantin baru, mungkin sekarang kamu sudah melahirkan."Tutur Edra."Mas kok ngomongnya gitu sih.""Salah masudnya kalau aja,aku eh maksudnya kalau aja,malam pertama kita sudah kita lakukan di awsl kita menikah ,kamu pasti udah hamil,bahkan kamu bisa jadi udah melahirkan.""Mas gak ada yang lebih indah dari rencana Allah,rencana Allah memang di luar dugaan kita.""Iya ,kamu benar Namira, kehendak Allah itu memang indah, meski di awal sangat pahit,tapi setelah semua ini kita mengikuti takdir yang Allah rencanakan." Ujar sang ibuSetelah sampai di rumah, Edra dan Namira berbaring sejenak sebelum mereka menyantap hidangan makan malam yang sudah di masak ibu."Aku udah siapin nama untuk calon anak kita."Tutur Edra." Mas kayaknya udah gak sangat ya mau cepet-cepet

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 45

    Semua warga terkejut ternyata Edra itu menyamar dan seorang anggota Intel."Nah,ibu-ibu bapak-bapak. Saudara Edra sudah cukup jelas memberikan pernyataan, jadi ibu-ibu dan bapak-bapak jangan mudah terprofokasi.Dan tentang urusan Ludas,biarkan polisi yang mengurusnya,kita tidak perlu ikut campur urusan keluarganya ibu Aminah,karena negara kita ini negara hukum,sudah saya kira masalah ini sudah selesai ,mari sekarang kita semua bubar!" Edra Memutuskan untuk membawa Namira pergi ke kota, karena ia merasa di kampungnya Namira sudah tidak aman dan nyaman untuk Namira tinggal."Namira kamu sama ibu ikut aku aja ya ke Jakarta, aku takut nanti bibi Ribka berbuat hal-hal yang gak baik lagi, apalagi kamu sekarang lagi hamil anak aku.""Ibu di sini saja, tapi kalau Namira ibu rasa ikut nak Edra saja.""Kenapa ibu gak mau ikut Edra Bu?""Karena ibu lebih betah di kampung, dari pada tinggal di kota, ibu dari kecil sudah biasa hidup di kampung.""Tapi ibu kan belum sembuh benar, aku kawatir kalau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status