Share

Menyelidiki

Dalam fase Ludas mencari tau tentang sosok Edra,tiba-tiba muncullah sosok teman seprofesinya yang bernama Erqut,Erqut adalah mafia yang tidak kalah licinnya dari sosok Ludas,mereka dulunya saling bekerja sama dengan baik,namun karna ada kesalah pahaman tentang bagi hasil urusan keuangan ,Erqut merasa Toni sang Big Bos mafia itu tidak adil padanya.Erqut selalu mendapatkan hasil lebih rendah dari hasil yang di peroleh Ludas,Erqut merencanakan untuk membunuh Ludas dengan cara apapun dan sebisanya,karna dengan demikian Erqut tidak memiliki saingan dan sang Bos pun tidak ada dan tidak memiliki perasaan lagi tentang pilih kasih.

Dunia hitam yang sudah di pilih Ludas memang tidak berbeda jauh dengan dunianya Edra,Ludas harus terbiasa hidup berkelompok dan terpaksa harus bersahabat ,bekerja sama dengan golongan orang-orang berhati kejam dan tak memiliki hati nurani,sekali dia di musuhi patner kerjanya maka habislah dia.

Tidak berbeda jauh  dengan kehidupan Edra ,tuntutan pekerjaannya untuk memberantas kejahatan ,itu semu membuat nyawanya terkadang terancam, memburu kriminal dan menjadi musuh kriminal sering kali membuat nyawa Edra hampir tumbang .Itulah pekerjaan yang sama-sama mengundang petaka maut kapan pun dan di mana pun.

Siang itu Ludas berencana pergi ke Jakarta untuk mencari tau tentang sosok Edra,karna menurut Insting nya sebagai mafia kelas kakap dia membaca gerak gerik Edra yang sangat mencurigakan sampailah dia di tempat yang ia tuju,dia tidak mengetahui bahwa ia sedang di ikuti oleh Erqut,tadinya ia merasa curiga dan merasa ada seseorang yang mengikutinya .Akan tetapi Erqut berhasil mengelabuhi Ludas.

Ludas menghubungi Edra dan mengatakan bawa ia sedang berada di Jakarta ia ingin berkunjung ke rumahnya ,mereka pun berencana ketemuan ,di saat Ludas menyebrang ke arah kantor pura-puranya Edra  Erqut menginjak gas mobilnya begitu kuat,sehingga mobil melaju dengan cepat ,Erqut dengan sengaja menabrak Ludas.Ludas pun terjatuh dan terlempar beberapa meter dari tempat kejadian,kejadian ini di saksikan oleh ke dua mata Edra ,mata Edra pun seketika terfokus di plat mobil yang sudah menabrak tubuh Ludas.Lalu Edra langsung  membawa Ludas ke rumah sakit terdekat.

Kondisi Ludas sangat membutuhkan sumbangan darah,kebetulan golongan darah  Edra sama dengan golongan darahnya Edra ,Edra pun menyumbangkan darahnya dengan alasan kemanusiaan meskipun ia adalah seorang mafia.Berita ini terdengar oleh para tim Intel namun Edra tidak bisa langsung menangkap Ludas,di karenakan kondisi Ludas yang sedang kritis.Edra langsung memberi tahu Namira dan ibunya agar bisa menjenguk Edra,Namira dan ibunya pun langsung bergegas meninggalkan kampung halaman menuju rumah sakit di daerah Jakarta.

yang di mana Ludas menginap

Ludas belum juga sadar dari masa kritisnya,Edra mencoba mencari tau tentang si penabrak itu,dan apakah ada hubungannya dengan pekerjaan yang ia geluti sekarang .

Salah satu anggota kepolisian memberi informasi kepada Edra bahwa di penabrak itu adalah rekan kerja sesama penyelundup barang haram yang memiliki dendam terhadap Ludas .Sehingga Ludas dengan sengaja ia tabrak.

Itu berarti Ludas memiliki doubel musuh,teman palsunya dan anggota intelejen yang sedang berusaha ingin menangkapnya.

Sampailah Namira dan sang ibu di rumah sakit ,Namira mengirim pesan kepada Edra.

Mereka pun bertemu.

"Bagaimana Ludas bisa sampai di sini?"

apa yang terjadi kepadanya Nak'Edro?"

Tanya ibu.

"Ludas di tabrak oleh pria yang tidak di kenal."

"Apa, Ludas tidak pernah berkujung ke Jakarta sebelunya?" Tanya lagi Edra.

"Bertahun-tahun dia bekerja di luar negri apa orang sini ada yang mengenalnya,itu benar-benar mustahil,Ludas tidak punya musuh satupun."

"Polisi sedang mengejar pelaku tabrak lari nya bu,tapi sayangnya ,dia kabur melarikan diri dan sekarang masih dalam pengejaran polisi."

"Apa ka Ludas sudah sadar ."

Tanya Namira menyodorkan tulisan tanganny.

"Belum,Ludas masih tidak sadarkan diri karna dia banyak kehilangan darah."

Namira melihat tangan Edra di balut kasa dan perekat Namira berfikir apakah Edra sudah menyumbangkan darahnya untuk Ludas,Namira pun bertanya lagi.

"Tangan mu kenapa?"

"Oh ini tidak apa-apa."

"Apa golongan darah mu AB ?"

"Iya benar."

"Apa kamu yang menjadi pendonor darah Kaka?"Tanya Namira dengan menujukan tangan Edra yang sedang di perban kecil .

"Iya, karna tadi tim dokter bilang membutuhkan darah secepatnya dan stok golongan darah Ludas kebetulan sedang kosong."

Akankah hati Namira luluhlantah melihat perjuangan Edra menyelamatkan sang Kaka yang sangat ia sayangi. Lalu bagaimana dengan Ludas yang belum mempercayai Edra seratus persen.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status