Share

Syarat

Author: Nasya
last update Last Updated: 2022-04-12 12:43:27

(Halo Mas Edro, besok lusa kaka aku mau bertemu dan ngobrol sama kamu,apa bisa nanti kalian bertemu)

(Oke saya akan datang dan menemui kaka kamu kalau sudah berada di rumah )

Di sela -sela aku mengirim pesan kepada Mas Edro bibi Ribka datang berkujung ke rumah dan beliau  menemuiku lalu ia berkata.

"Apa keluarga Edro sudah datang untuk melamar kamu Namira?"

"Iya sudah Bibi."

Ku jawab dengan bahasa isyarat ,bibi Ribka pun paham dengan cara ku berkomunikasi .

"Terus kamu terima lamaran Nak Edro?"

"Aku masih pikir-pikir dulu Bibi."

"Namira.... Namira...."Kalau saya jadi kamu ,saya langsung terima lamaran Nak 'Edro loh,dia itu sudah ganteng,mapan orang kota lagi,kamu bisa hidup enak di jakarta,sekarang saya mau tanya sama kamu .Memang ada pria normal ,mapan dan tampan seperti Edro mau menerima gadis bisu dari kampung kaya kamu,ya....'Maaf,hanya mengingatkan kamu saja,karna yang udah-udahkan langsung membatalkan pinangan mereka  setelah tau kekurangan kamu."

Rasanya sakit hatiku tapi tak berdarah mendengar ejekan dari Bibi,yang sangat menyayat hatiku,padahal dia itu masih memiliki hubungan darah keluarga denganku.

Setelah berbicara dengan Namira, Bibi langsung pergi meninggalkan Namira ,rupanya bibi hanya ingin memastikan apakah Namira benar-benar sudah menerima pinangan Edro atau tidak.

Perkataan bibi Ribka barusan tentunya membuat hati Namira sedih .

Ya Tuhan sampai hati Bibi Ribka berbicara begitu rasanya hati ku sakit banget mendengar bibi berkata seperti itu aku tau maksud dan tujuan bibi bicara seperti itu ,bibi masih menyimpan kedongkolan pada ku karna mas Bagja ,tapi salahku ku apa ya Tuhan ,aku tidak minta mas Bagja jatuh hati pada ku, lagian orang tua mas Bagja juga gak akan setuju jika kita bersama ,aku gak boleh sedih karna apa yang bibi bilang itu emang bener semua,aku emang gak laku-laku karena kekurangan aku ,aku emang bukan tipe idaman para laki-laki karna kekurangan aku ,apa aku terima saja pinangan mas Edro ,meskipun aku tau persis mas Edro menikahi ku karena keinginan ibunya yang sedang sakit keras,apa aku bisa bertahan dalam pernikahan seperti itu,tapi di sisi lain aku melihat ada sosok pria yang mau menerima kekurangan aku,aku tau persis dia juga bisa dengan mudah memilih wanita lain yang tidak cacat seperti diriku,namun aku adalah wanita pilihan ibu nya ,ibunya yang paling ia cintai .

Dua pekanpun sudah berlalu sampai di mana Edra dan Ludas akan bertemu.

Mereka bertemu di rumah Namira pertemuan antara Ludas,Edra dan Namirapun  terjadi .

"Hai Kak.Perkenalkan nama Saya Ludas saya kaka kandung Namira."

"Perkenalkan nama saya Edro Prakasya."

"Silahkan duduk!"

"Kalau boleh tau apa pekerjaanmu?"

"Saya bekerja sebagai PNS di salah satu  daerah di Jakarta.

"Apa kamu punya Saudara'?

"Punya tapi sudah tiada."

"Apa kamu bersungguh-sungguh ingin melamar adik saya,kamu sudah tau kekurangan adik saya'?

"Bagi saya kekurangan itu akan selalu ada dalam diri manusia ,manusia dengan fisik normal sekalipun pasti memiliki kekurangan, yang saya nilai dari sosok Namira,dalam pandangan mata saya dia terlihat gadis yang sangat penyayang. Dia juga sangat menyanyangi ibu dan kakanya."

"Kalau memang begitu ,saya minta ada satu syarat untuk anda jika ingin menikahi Adik saya."

"Apa itu syaratnya?"

"Saya ingin kamu belajar menguasai bahasa isyarat ,agar kamu dan Namira lebih mudah memiliki percakapan yang baik,karna dengan begitu Namira tidak perlu lagi membawa ponsel,buku dan pena untuk berkomunikasi dengan kamu ,karna nantinya kalian akan menjadi suami istri ,apa kamu sanggup untuk belajar memahami cara berkomunikasi dengan Namira?"

"Itu saja ?"

"Iya,dan sebelum kamu menikah dengan Namira kamu harus bisa menguasai bahasa Isyarat."

"Siap Ka,akan saya tunjukan sama kaka ,saya akan pastikan saya akan belajar   berkomunikasi dengan bahasa Isyarat."

"Tidak perlu panggil saya kaka ,kita itu seumuran sepeetinya.Panggil saja saya Ludas."

Aku melihat ada keseriusan di sorot matanya tapi aku juga merasakan sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan di balik keseriusannya itu.Aku harus tau dulu siapa dia sebenarnya.Gumam Ludas.

Akankah Ludas menyelidiki jati diri Edra,dan akankah Ludas berhasil membongkar identitas asli Edro yang bernama asli Edra.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menikahi Gadis Bisu   Tamat

    "Namira maafkan aku, sekarang aku sudah tidak bisa memberi uang belanja banyak, seperti dulu kala.""Gak papa mas, sebagai istri aku hargai keputusan kamu untuk mengundurkan diri dari pekerjaan kamu yang dulu, aku paham dan aku bisa ngertiin keputusan kamu mas, aku dukung kamu mas, uang blaja yang kamu kasih udah cukup ko, buat makan kita sehari-hari.""Iya, sekarang memang cukup, tapi nanti kalo anak kita mulai sekolah, yang segitu pasti kurang.""Ya kan nanti aku bisa jualan Mas.""Jualan,"Kamu mau jualan apa?""Apa aja , nasi goreng, atau tahu gejrot.""Kamu ini, ngurus anak aja kamu capek banget.""Gak papa kan aku bantu suami sendiri.""Terimakasih ya, kamu udah jadi istri yang baik untuk aku.""Sama-sama mas, terimakasih juga kamu juga sudah jadi suami yang baik untuk aku dan juga sudah jadi ayah yang baik untuk Salman."Oh sungguh bahagia hidup bersama keluarga, penuh kasih sayang mesra, rukun damai sejahtera rumahku itulah surgaku di dunia oh sungguh bahagia. Gumam Namira.Nam

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 49

    "Itu tidak akan terjadi, kamu sudah di tangkap Toni."Jawab Edra.Beberapa menit kemudian Edra menemui Ludas di ruang tahanan ."Kak,ada Ranti mau bertemu ka Ludas, Ranti itu cinta mati sama ka Ludas, dia sanggup menunggu ka Ludas."Tutur Edra"Tapi orang tuanya sangat benci sama aku." Jawab Ludas."Aku tidak punya alasan lagi untuk menerima dia kembali."Sambung Ludas lagi."Kalau sudah menyangkut orang tua memang susah sih Ka.""Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya.""Terus kaka mau putusin Ranti?""Entahlah, itu membuatku lelah, ini semua sangat melelahkan.""Kenapa kamu jadi ikut-ikutan panggil aku dengan sebutan ka.""Soalnya di suruh Namira.""Ayolah kita ini kan seumuran.""Nanti Namira bisa ngambek kalau denger aku panggil kaka pake nama doang.""Kak, sekarang kaka sudah menjadi paman, karena Namira sekarang sudah melahirkan.""Benarkah."'Iya nanti aku vidio call ya."Edra menelpon Namira, Ludas melihat wajah keponakannya itu lewat siaran vidio call, Lud

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 48

    "Nak, maapin ayah ya nak'ayah gak bisa temenin kami di saat-saat kamu akan lahir ke dunia ini, kamu harus tahu sudah datang sekali sama kamu Nak."Sambung Edra kembali sambil mencium perut sang istri.Esok harinya Edra mengantar sang istri, ibu mertua dan ibu kandungnya, mereka di asingkan ke tempat yang di rasa jauh lebih aman,mereka berangkat menggunakan pesawat terbang milik pertahanan negara, pesawat terbang milik TNI angkatan udara."Nak, hati-hari di jalan ya'Nak ayah pasti akan merindukanmu, sayang kamu masih ingat kan nanti kalau anak kita lahir nama calon anak kita masih kamu hafal?"Tanya Edra."Iya masih mas."Jawab Namira sambil mengangguk."Nak nanti kalau mau lahir, jangan lama-lama ya di dalem, kasihan ibu kamu, nanti kalau mau lahir kamu gak boleh bikin mamah kelamaan ngerasain sakit ya nak, yang nurut yang cepet keluarnya ya Nak!" Tutur Edra sambil mengelus-elus, dan mencium perut Namira.Tak terasa air mata dari keduanya mengalir, Namira tak kuasa harus berpisah dengan

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 47

    Sebenarnya Ludas juga sangat merindukan Ranti, sudah bertahun-tahun Ludas berpisah jarak dengan Ranti, Ludas pikir Ranti akan meninggalkan nya sendirian, tapi kenyataannya Ranti memilih setia menunggunya.Hari silih berganti, bulan silih berganti bulankandungan Namira sudah semakin membesar, kini kandungannya sudah berkisar tujuh bulan, perutnya nampak sudah mulai membesar, berita tentang selamatnya Namira dan Edra terdengar oleh Toni, Toni tidak menyangka ternyata Edra dan Namira bisa selamat dari ledakan bom yang dulu ia pasang, Toni merencanakan berencana menculik Namira dengan cara menyamar sebagai dokter kandungan, namun semua trik dan rencananya sudah tercium oleh tim Intel, Namira di perintahkan untuk pergi dari kampung halamannya, Namira akan di asingkan ke luar negeri agar persalinannya berjalan dengan lancar dan selamat."Komandan Edra sepertinya mayor harus berpisah dengan sang istri , karena istri komandan harus di asingkan ke sebuah tempat demi keselamatan istri komandan

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 46

    "Terimakasih dokter kita pamit pulang dulu dokter."Tutur Namira.Mereka pun pulang dengan membawa rasa tak sabar ingin cepat-cepat janinnya terlihat dan detak jantungnya terdengar."Andai saja Ludas menculik kamu pada saat kita pengantin baru, mungkin sekarang kamu sudah melahirkan."Tutur Edra."Mas kok ngomongnya gitu sih.""Salah masudnya kalau aja,aku eh maksudnya kalau aja,malam pertama kita sudah kita lakukan di awsl kita menikah ,kamu pasti udah hamil,bahkan kamu bisa jadi udah melahirkan.""Mas gak ada yang lebih indah dari rencana Allah,rencana Allah memang di luar dugaan kita.""Iya ,kamu benar Namira, kehendak Allah itu memang indah, meski di awal sangat pahit,tapi setelah semua ini kita mengikuti takdir yang Allah rencanakan." Ujar sang ibuSetelah sampai di rumah, Edra dan Namira berbaring sejenak sebelum mereka menyantap hidangan makan malam yang sudah di masak ibu."Aku udah siapin nama untuk calon anak kita."Tutur Edra." Mas kayaknya udah gak sangat ya mau cepet-cepet

  • Menikahi Gadis Bisu   Bab 45

    Semua warga terkejut ternyata Edra itu menyamar dan seorang anggota Intel."Nah,ibu-ibu bapak-bapak. Saudara Edra sudah cukup jelas memberikan pernyataan, jadi ibu-ibu dan bapak-bapak jangan mudah terprofokasi.Dan tentang urusan Ludas,biarkan polisi yang mengurusnya,kita tidak perlu ikut campur urusan keluarganya ibu Aminah,karena negara kita ini negara hukum,sudah saya kira masalah ini sudah selesai ,mari sekarang kita semua bubar!" Edra Memutuskan untuk membawa Namira pergi ke kota, karena ia merasa di kampungnya Namira sudah tidak aman dan nyaman untuk Namira tinggal."Namira kamu sama ibu ikut aku aja ya ke Jakarta, aku takut nanti bibi Ribka berbuat hal-hal yang gak baik lagi, apalagi kamu sekarang lagi hamil anak aku.""Ibu di sini saja, tapi kalau Namira ibu rasa ikut nak Edra saja.""Kenapa ibu gak mau ikut Edra Bu?""Karena ibu lebih betah di kampung, dari pada tinggal di kota, ibu dari kecil sudah biasa hidup di kampung.""Tapi ibu kan belum sembuh benar, aku kawatir kalau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status