Share

Chapter 17 NYAWA DIBAYAR NYAWA

Chapter 17

NYAWA DIBAYAR NYAWA

Pagi-pagi sekali, Maudy terbangun. Dia duduk di sudut tempat tidur dalam hening. Minimnya lampu di kamar itu menarik dirinya dalam perenungan yang dalam.

Tak bergerak, dia tenggelam dalam pikirannya. Wajahnya tertunduk dan kedua lengannya memeluk lutut dengan erat. Posisi itu dia pertahankan cukup lama.

Suara hujan deras terdengar mengguyur atap rumah tanpa ampun. Angin kencang juga membuat suara ribut yang menakutkan. Maudy menghela napas lalu menarik selembar selimut untuk menghindari cuaca dingin.

Untunglah ini hari Minggu. Seandainya ini hari kerja, aku harus meninggalkan tempat tidur segera, pikir wanita itu.

Dipandanginya Marcel yang tertidur pulas di atas tempat tidur. Laki-laki itu masih terbuai dalam mimpi.

Dengan perlahan, tangannya bergerak ke wajahnya. Beberapa butir air mata yang sempat terjatuh buru-buru dihapus olehnya. Seolah-olah dia takut bahwa jika dia benar-benar menangis, dia akan menyerah dan mati s
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status