Share

Dipermalukan

Flash back....

"Ngegambar terus, sekali-kali gambar masa depan kamu donk, Ya."

Kanaya terkekeh dengan celoteh sahabatnya tersebut.

"Kamu ngomong apa, sih, Di? Sana jajan ke kantin aja. Daripada ganggu aku."

Didi berdecak. Namun tak bicara lagi setelahnya. Ia hanya mengamati kegiatan Kanaya yang sedang menyelesaikan desaian pakaian yang akan ia gunakan untuk mengikuti lomba.

"Akhirnya!" seru Kanaya lega lalu meregangkan tangan dan badannya.

"Ikut aku, yuk!"

Tanpa aba-aba Didi langsung meraih tangan Kanaya dan mengajaknya keluar kelas.

"Eh, mau ke mana?"

Didi tak menjawab. Ia bergegas membawa Kanaya dengan cepat.

"Di, pelan-pelan dong!"

"Duh, nanti keburu bel masuk, Kanaya."

"Memang kita mau ke mana?" ulang Kanaya semakin penasaran.

"Nanti juga kamu tahu."

Didi rupanya membawa Kanaya menuju gudang belakang sekolah. Dan di sana sudah menunggu seorang anak laki-laki yang terlihat mondar mandir resah dengan segenggam bunga daisy yang ia sembunyikan di balik punggungnya.

"Arya!"

Did
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status