Share

4 – Pernikahan

Jeff menahan napas tatkala dia dan Celine akhirnya sah menjadi suami-istri. Satu minggu setelah Jeff datang ke rumah Celine, mereka mendaftarkan pernikahan mereka dan melangsungkan upacara pernikahan dengan sederhana di rumah itu, yang hanya dihadiri orang rumah itu dan orang-orang yang mengawal Celine. Meski begitu, Celine berkata jika resepsi pernikahan akan dilangsungkan besar-besaran.

Jeff melirik ke arah Celine yang kini resmi menjadi istrinya. Tak sedikit pun terbayang dalam pikirannya, ia akan benar-benar bebas dari organisasi hitam yang menaunginya belasan tahun terakhir ini. Jeff bahkan harus membuang keluarganya sendiri demi keselamatan mereka. Namun, sekarang dia malah di sini, menikah dengan putri konglomerat yang tiba-tiba menjadi penyelamatnya.

Namun, tentu saja Jeff tahu, ini bukan pernikahan biasa. Setelah ini, akan ada banyak hal yang harus ia lakukan untuk membayar pernikahan yang menjamin keselamatannya dan keponakannya ini.

“Aku tahu ada banyak hal di kepalamu sekarang,” Celine tiba-tiba berbicara. “Tapi untuk saat ini, kurasa kau bisa tenang dan menikmati pesta kecil ini.” Celine menoleh padanya. “Setidaknya untuk Dion.”

Jeff menatap ke depan dan melihat Dion berlari menghampiri Jeff membawa sepiring cake di tangannya. Anak itu menyodorkan cake itu pada Jeff.

“Om, selamat!” seru anak itu riang. “Karena Om dan Tante sudah menikah, kita bertiga benar-benar menjadi keluarga sekarang. Aku senang sekali!”

Jeff tersenyum pada keponakannya itu sembari menerima piring cake darinya. “Ya. Kita bertiga menjadi keluarga sekarang,” ulang Jeff.   

Bahkan dalam mimpinya pun, Jeff tak berani membayangkan hal seperti ini. Keluarga, huh? Mungkin, ini tidak buruk juga.

***

Malam itu, setelah Dion tidur, Celine membawa Jeff ke ruang kerjanya untuk membicarakan rencana mereka ke depannya. Selama seminggu terakhir, Celine sudah menyiapkan dan mengatur banyak hal, mulai dari rencana resepsi pernikahan mereka, hingga apa yang harus dilakukan Jeff setelah mereka menikah.

“Aku sedikit merasa bersalah karena di malam pernikahan kita, kita harus membicarakan pekerjaan,” ungkap Celine begitu dia duduk di sofa ruang kerjanya.

“Tidak perlu,” tepis Jeff seraya duduk di seberang Celine. “Bukankah pernikahan ini juga bagian dari pekerjaan?”

Baguslah jika pria itu berpikir seperti itu. Meski … ironis juga.

“Apa yang harus kulakukan sekarang?” tanya pria itu.

“Apa lagi? Mewakiliku di perusahaan dan menjadi mata-mataku di sana,” sahut Celine.”Tentu saja, kau akan memiliki kekuasaan yang sama denganku, jadi tidak akan ada yang berani menentangmu di perusahaan. Meski, akan ada banyak orang yang mencoba menawarkan negosiasi.”

“Negosiasi?” Jeff mengerutkan kening.

“Itu hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Karena mereka tidak akan pernah bisa menyingkirkanku. Tapi, selama ini aku tidak pernah mau menyetujui atau mendengarkan negosiasi apa pun. Karena itu, mereka benar-benar menutup aksesku ke perusahaan.” Celine menghela napas.

“Aku tidak bisa berpartisipasi dalam urusan internal perusahaan. Dan aku hanya bisa memberikan keputusan akhir. Tentu saja, terkadang itu menjadi bumerang bagiku karena aku tidak tahu detail sebenarnya akan apa yang kusetujui itu. Dan selama ini, mereka selalu mencurangiku seperti itu.

“Karena itu, aku membutuhkanmu. Untuk menjadi senjata dan mata-mataku. Tentu saja, kau harus menunjukkan jika kau tidak sepenuhnya ada di pihakku. Dengan kata lain, dalam pernikahan ini, kaulah yang memanfaatkanku. Dengan begitu, kekuasaanmu berada di atasku.”

Jeff mengernyit. “Kenapa harus seperti itu?”

“Untuk meyakinkan orang-orang itu jika mereka punya kesempatan untuk melawanku dengan menggunakan dirimu,” jawab Celine. “Karena itu, kau akan memancing mereka dengan negosiasi. Ikuti rencana mereka, dengarkan kata-kata mereka, buat mereka percaya sepenuhnya jika kaulah yang paling berkuasa, bahkan atasku.”

“Apa kau … tidak keberatan dengan itu?” tanya Jeff. “Tidakkah image-mu sebagai yang paling berkuasa akan hancur karenaku? Mereka mungkin akan mencoba melakukan sesuatu padamu …”

“Itu lebih baik lagi,” tukas Celine.

“Apa?” Jeff tampak tak setuju.

“Aku berencana menghancurkan mereka jika mereka melakukan itu. Aku hanya butuh alasan untuk melakukan itu. Tapi, selama ini mereka terlalu takut, jadi yang mereka lakukan hanya menyingkirkanku di perusahaan.” Celine menghela napas. “Dan itu benar-benar membuatku frustrasi. Karena mereka tidak melakukan apa pun padaku, aku pun tak bisa melakukan apa pun pada mereka.”

“Karena itu, kau akan menggunakanku …” gumam Jeff.

Celine menelengkan kepala. “Apa itu membuatmu tersinggung? Karena aku akan  memanfaatkanmu sebagai umpanku?”

“Tidak,” jawab Jeff. Pria itu tampak jujur. “Aku tidak peduli akan perangmu atau apa pun itu. Selama aku bisa memastikan keselamatan keponakanku, aku akan melakukan apa pun.”

Apa pun, huh? Celine berusaha untuk tidak cemburu mendengar itu.

***

Jeff tak tahu sudah berapa jam berlalu sejak Jeff membaca berkas tentang orang-orang di perusahaan Celine. Selama seminggu terakhir, Jeff hanya belajar tentang Royale Group dan anak-anak perusahaannya. Termasuk segala macam proyek, profit, dan rencana ke depan perusahaan-perusahaan itu.

Tentu saja, skala Royale Group benar-benar tidak main-main. Perusahaan itu bahkan sudah berkembang sampai ke level internasional. Namun, terlepas dari semua pencapaian besar itu, sang Tuan Putri pemilik kerajaan itu terkurung di istananya sendiri. Sungguh ironis.

Namun, orang-orang di daftar ini tak bisa diremehkan. Meski begitu, terlepas dari kekuasaan mereka, tak ada satu pun yang berani menyentuh Celine. Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Jeff mencengkeram salah satu berkas ketika melihat beberapa dari mereka terlibat dengan organisasi hitamnya. Mereka bahkan menggunakan kekuatan Bernard. Sepertinya, mereka adalah koneksi Bernard dalam Royale Group. Meski begitu, mereka masih tak bisa menyentuh wanita ini? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Jeff menatap Celine. Siapa wanita ini sebenarnya?

“Kenapa? Ada yang ingin kau tanyakan?” tanya wanita itu.

“Kau,” sebut Jeff. “Siapa kau sebenarnya?”

Celine mengangkat alis. “Bukankah kau sudah tahu?” tanya wanita itu. “Atau, kau masih belum sepenuhnya percaya padaku?”

Jeff waspada. Tidak. Ini bukan saatnya ia mencurigai Celine. Saat ini, ia membutuhkan kekuasaan dan perlindungan wanita itu. Jika Bernard saja tidak bisa menyentuh wanita itu, maka itu akan memastikan keamanan Jeff dan Dion.

Namun, untuk memastikan keselamatan mereka, Jeff harus segera mengajukan syaratnya pada wanita itu. Masalahnya, Jeff belum bisa benar-benar menilai keseluruhan situasi saat ini. Mungkin besok setelah dia melihat sendiri situasi di kantor Celine, dia bisa mengajukan syarat-syaratnya pada wanita itu.

Jeff tidak bisa gegabah. Saat ini, ia belum bisa sepenuhnya percaya pada Celine. Wanita itu terlalu kuat. Bahkan Jeff tak yakin dia bisa menghadapinya atau kabur darinya seperti dia kabur dari organisasinya.

“Jangan menatapku seperti itu,” Celine berbicara. “Sudah kubilang, aku bukan musuhmu.”

Jeff berdehem. “Aku tidak menganggapmu seperti itu. Aku hanya … kau seharusnya sudah tahu apa yang terjadi padaku dan keluargaku, jadi aku hanya mencoba lebih berhati-hati.”

“Aku menghargai keputusanmu,” Celine berkata. “Tapi, jika kau menunjukkan kewaspadaanmu terhadapku di depan orang lain, itu akan menjadi masalah. Kau tahu, kan? Kau yang seharusnya memiliki kekuasaan tertinggi di Royale Group, bahkan di atasku.”

Jeff mengernyit. “Aku tahu,” jawabnya. “Jangan khawatir, aku akan memastikan aku melakukan tugasku dengan baik.”

Meski begitu, Jeff dalam hati meragukan dirinya sendiri. Apakah dia akan bisa bertahan seperti ini jika berhadapan dengan Bernard nanti?

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status