แชร์

Bab 2 : Malam Pertama

ผู้เขียน: ELOVA
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-08-10 16:37:03

Bab 2 : Malam pertama.

"Tira kamu sangat cantik hari ini. Aku semakin tak sabar ingin segera memilikimu seutuhnya." Bisik Alex pada telinga Tisa.

Tentu saja Tisa hanya tersenyum, senyum yang dipaksakan. 'Ini orang otaknya ngeres. Pake acara ngomong memiliki seutuhnya lagi! Iwh, kagak mau gue!' batinnya.

Tisa memang tidak pernah mendengar kata-kata manis terlontar dari mulut seorang pria. Ia merasa risih dengan hal-hal berbau ranjang dan kemesraan. Bahkan, Alex yang katanya seorang pria yang paling tampan pun tidak membuatnya tertarik. Entah pria seperti apa yang akan bisa menaklukan hati seorang Tisa.

Detik berikutnya, Alex melakukan prosesi akad dengan lancar dalam satu tarikan nafas. Pak Arya tampak lega karena acaranya sudah berjalan lancar.

Setelah acara akad, Alex dan Tira dipersilahkan untuk naik ke pelaminan dan keduanya mendapatkan banyak doa dari keluarga dan sahabat yang datang.

Saat hendak naik ke pelaminan, Tisa yang tidak pandai memakai heels berjalan oleng saat Ia langkahkan kakinya satu tingkat lebih tinggi dari tempatnya berdiri, dan beruntung Alex menangkapnya dengan melingkarkan tangannya pada pinggang Tisa.

Detak jantung Tisa berdegup kencang saat Alex mengalungkan tangannya di pinggang Tisa. Sorot mata Alex seakan menusuk hatinya hingga Tisa tersadar dan langsung berdiri dengan tegak dengan ucapan maaf pada Alex.

Suara ledekan dari teman-temannya menjadi ramai kala kejadian itu menimpa keduanya. Alex salah tingkah dan mencoba tenang, ia duduk di kursi pelaminan yang telah tersedia untuknya.

Sepersekian detik, mereka saling bertatapan. Namun, arti tatapan keduanya tentu saja berbeda. Tisa membenci tatapan Alex karena membuatnya tak nyaman. Sementara Alex, semakin jatuh hati melihat wajah Tira yang semakin cantik hari ini.

Mereka berdiri di pelaminan dan menerima ucapan salam dari setiap pasang mata yang hadir. Alex terlihat bahagia saat mendapat ucapan selamat. Begitupun Tisa yang berpura-pura bahagia di depan semua pasang mata.

Setelah prosesi itu selesai, Tisa langsung masuk ke kamar karena Ia tak ingin berlama-lama menggunakan pakaian pernikahan. Beginya, pakaian pernikahan itu membuat kulitnya gatal. Tisa hendak pergi ke kamarnya. Namun naas, saat Ia memegang tuas pintu kamar, kamarnya terkunci. Lebih tepatnya, sengaja di kunci.

"Tira, kamu tidak boleh ke kamar ini lagi. Kamarmu ada di sebelah sana," ucap Pak Arya yang tiba-tiba saja mengagetkan Tisa.

"Aku mau ganti baju!" Tegas Tisa berbisik.

"Kau harus berpakaian seperti Tisa! Apa kau mengerti?" Pak Arya langsung pergi dengan kunci di tangan kanannya.

Tisa terlihat kesal dan mau tidak mau, Ia masuk ke kamarnya. Ia membuka lemari pakaian dan mulai mencari pakaian yang bisa Ia kenakan.

"Mana bisa aku pake pakaian yang biasa Tira pakai? Idih! Jijai!" Katanya sembari mencubit pakaian Tira dengan telunjuk dan jempolnya.

Tisa pun memilih baju tidur saja. Karena hanya itu pakaian Tira yang masih mending dipakai menurutnya. 'Mana mau aku pake dres sepuluh senti di atas lutut? Ogah!'

Tisa membawa pakaian ke kamar mandi. Ia hendak menghapus make up-ya dan mengganti pakaiannya.

Sementara itu, Alex dipersilahkan oleh Bu Mira untuk beristirahat di kamarnya. Karena Bu Mira cukup perhatian pada menantunya itu.

"Selamat beristirahat, Nak." Bu Mira langsung pergi dari hadapan Alex. Dan Alex pun masuk kamar kemudian menutup pintu kamar itu dengan rapat.

Alex merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan membayangkan jika Ia akan melakukan apapun yang ada di pikirannya pada Tira, hingga Alex pun tersenyum nakal membayangkannya.

"Tira ...! Kamu di kamar mandi ya?" tanya Alex sembari merebahkan tubuhnya di ranjang.

Tisa terkejut mendengar sapaan Alex padanya. Dan Ia mulai was-was! "Jangan bilang, pria hidung belang itu ingin ... Ah! Tidak! Aku bukan Tira! Mana mungkin aku harus melakukan hal tak senonoh itu! Lagian, pernikahan ini kan cuma pura-pura saja!" Gumamnya sembari meraih handuk dan mulai memakai pakaiannya.

"Tira ...!" Panggil Alex lagi.

"Iya, sebentar." Jawab Tisa. Ia berpikir keras di kamar mandi. Ia tidak ingin Alex macam-macam padanya dan Ia memaksa otaknya untuk berpikir.

"Aduh! Aku harus apa? Dasar pria hidung belang! Apa dia tidak lelah seharian berdiri dan malam ini dia mau minta ... Ah! Ngeri!" Katanya bergidik ngeri saat membayangkan dirinya berasama dengan Alex.

Tisa sengaja diam di kamar mandi. Ia duduk di closet sampai ia pun terlelap di sana.

Sementara itu, Alex memang sudah tertidur sebelum Tisa tidur. Karena Ia lelah seharian menyapa tamunya.

Tepat jam dua dini hari, Tisa tersadar jika dirinya masih berada di kamar mandi. Ia pun berniat pergi dari kamar itu dan memastikan jika Alex sudah tertidur.

Tisa membuka pintu kamar mandi dengan sangat hati-hati dan Ia berjalan mengendap-endap hingga Ia sampai tepat di hadapan Alex yang sedang tidur.

"Ah! Syukurlah hari ini aku selamat. Bye pria hidung belang!" Kata Tisa sembari melangkah perlahan dan pergi.

Tisa membuka tuas pintu dengan sangat hati-hati dan Ia kesal karena pintunya terkunci dari luar. 'Sial! Ini pasti Ayah! Pintar sekali dia, sampai dia tau kalo gue bakal kabur di malam pertama gue sama Alex si pria hidung belang.' Batinnya sembari menyenderkan tubuhnya ke pintu yang terkunci.

Tidak ada yang bisa Tisa lakukan selain menunggu Ayahnya membuka pintunya itu. Dan selama itu, ia memutuskan untuk duduk bersila di lantai tepat dekat daun pintu hingga Ia terlelap di sana.

***

Keesokan harinya, Alex bangun lebih pagi dari Tira. Namun, Ia tak mendapati Tira disampingnya hingga Ia langsung terbangun. Ia melebarkan matanya untuk mencari Tira ke semua penjuru kamar dan Ia terkejut saat melihat jika Tira tertidur di daun pintu kamar.

Alex bangun dan berjalan beberapa langkah, mendekat pada Tira. Saat tiba di hadapan Tira, Ia berjongkok dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Tira.

"Kamu cantik, sayang. Dan kamu milikku, sekarang." Alex mengerucutkan bibirnya beberapa senti hendak menc*um Tira. Beberapa senti lagi, bibir Alex akan mendarat di kening Tira.

Namun, Tira membuka matanya dan langsung menendang Alex begitu saja pada bagian sensitivnya hingga Alex memekik kesakitan.

Alex tak menyangka jika Tira punya kekuatan sebesar itu saat menendang.

"Maaf, aku tidak sengaja," kata Tira langsung mendekat pada Alex yang seolah tak berdaya, dia mengaduh di atas lantai sembari memegangi bagian sensitivnya dengan kedua tangannya.

"Apa sesakit itu? Maaf," ucap Tira lagi, mengulanginya.

"Ini sakit sekali. Padahal dia belum berkenalan denganmu, kau malah menendangnya."

"Maaf, kau mengagetkanku tadi. Jika kau tidak nyosor, aku juga nggak akan nendang kok. Maaf ya, ini refleks. Mohon maaf," kata Tira pada Alex.

"Yasudahlah. Palingan, kau harus bersabar sampai dia baik-baik saja."

"Baiklah, ayo kita bersiap sarapan!" Ajak Tira sembari mengulurkan tangannya.

Tentu saja, uluran tangan Tira disambut hangat oleh Alex dan saat itu Alex malah menarik Tira hingga badannya bertumpuk di atas badan Alex.

"Sayang ...

***

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 54 : Malam terindah menjadi bumerang

    Bab 54 : Malam paling indah menjadi bumerang“Perusahaan Ayahmu bangkrut akibat ulahnya sendiri, Tisa.”“Apa maksud Om?” tanya Tisa bingung dengan apa yang dikatakan olehPak Joni. Pak Joni seolah tak salah dalam hal ini. Pak Joni malah menyalahkan Ayahnya.“Iya, Sa. Ayahmu korupsi di perusahaan kami. Para Investor menarik semua dana yang mereka berikan dan berpindah ke perusahaan Om.”“Benarkah? Apa Om punya buktinya?”Pak Joni langsung mengambil beras dari runagannya dan memberikannya pada Tisa. Tisa melihat memang benar apa yang dikatakan oleh Pak Joni saol Ayahnya itu. “Jika Ayah korupsi, lalu uangnya kemana? Kami nggak pernah loh Om, liat uang segeda ini.”“Entahlah soal itu. yang jelas, Ayahmu sering berurusan dengan Mommy Queen yang seorang Bandar obat-obatan terlarang.”Tisa semakin tercengang mendengarnya. Tubuhnya lemas saat mengetahui soal itu. sedikitpun Ia tak percaya namun itu bukan tanpa bukti. Bukti-bukti foto juga ditujukan oleh Pak Joni. Ingin sekali Tisa percaya pada

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 53 : Apa yang terjadi?

    Bab 53 : Apa yang terjadi?Tisa mengepalkan tangan di bawah meja dan ingin sekali melayangkan beberapa pukulan pada waita iblis itu. Namun, Ia tak mau gegabah karena bisa saja nyawa Ibunya dalam bahaya jika Ia melakukan tindakan seenaknya.Tisa masih bisa menahannya hanya demi keselamatan Ibunya saja. Bahkan Ia tak menyangka kalau Ayahnya mengenal sosok Mommy Queen.“Lepaskan istriku!” pekik Pak Arya dengan tegas. Nada suaranya menggema di ruangan vvip itu. amarahnya memuncak pada saat Mommy Queen menghinanya. Pak Arya menegaskan jika dirinya tak bisa dipermainkan.“Kau menyayanginya?” tanya Mommy Queen dengan ekspresi mengolok Pak Arya.“Bukan urusanmu! Dia Ibu dari anak-anakku! Tak ada alasan bagiku untuk tidak menyayanginya! Urusanmu bukan dengannya, tapi denganku! Lepaskan dia!”“Ha ha ha, siapa kau? Yang berani memerintah Mommy Queen. Tidak semudah itu, Arya dwi pangga!” jawab Mommy Queen dengan manik mata penuh dendam membara. Entah apa yang terjadi pada mereka di masa lalu.“K

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 52 : Sang Penolong

    Bab 52 : Sang penolong. Dalam suasana kerisauan soal Ibunya yang tiba-tiba saja diculik Mommy Queen, ada tamu yang datang ke Rumah Pak Arya. Pak Arya juga masih memejamkan matanya dan Ia belum tau kalau istrinya diculik. Tisa berinisiatip untuk membukakan pintu, sementara Tira menunggu di Sofa. Ia juga penasaran, siapa yang datang ke Rumahnya. Detik berikutnya, Tisa terkejut melihat kedatangan Alex yang begitu tiba-tiba sekali. Tisa langsung mempersilahkan masuk dengan harapan Alex membawa kabar gembira bagi keluarganya. Namun, saat Alex masuk ke Rumah Tira malah berekspresi sebaliknya dari Tisa. Yah, mungkin karena alex yang menunjukan banyak perubahan siakap padanya. Makanya, Tira merasa kecewa dengan Alex. Kali ini, Alex ditemani oleh Rendi saat datang ke Rumah mereka. “Mau ngapain? Bukannya kita udah nggak akan bisa bersatu? Bukannya keluarga kamu menginginkan Tisa?” tanya Tira bernada sinis pada Alex juga menatap tak suka ada Tisa. Tisa hanya menatap sekilas pada Tira. Ia j

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 51 : Penculikan Ibu

    Bab 51 : Penculikan IbuTisa terbengong. Takut salah bicara pada Tira. Di lubuk hatinya, Ia masih menyisakan sedikit rasa cinta untuk Alex. Namun, Ia berusaha menutupinya karena takut Tira terluka."Kok nanya aku?" Ucap Tisa dengan nada candaan saat Tira bertanya pendapatnya soal keinginan Pak Joni dan Bu Sani."Iyalah! Mereka mau kau yang jadi menantunya. Gimana?""Mana bisa aku kepikiran hal seperti itu? Ah! Kau ini!" Tisa menyikut Tira, ingin menegaskan jika dirinya tak punya perasaan sedikitpun pada Alex."Baiklah kalau kau tak suka, ya nggak papa. Yang jelas, aku rasa Alex juga sudah tas cinta padaku. Apalagi, setelah aku kembali.""Apa? Kau merasa Alex seperti itu? Berengsek sekali jika sampai hal itu benar adanya. Lihat saja nanti! Aku akan berikan dia pelajaran jika sampai Ia tak menikahimu. Kau tenang saja, ya?"Tira tak menjawab lagi. Di pikirannya sekarang hanya menginginkan satu hal yaitu kembali menadapatkan perhatian Alex seperti sebelumnya.Tira malah insecure dengan pe

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 50 : Tau semuanya

    Bab 50 : Tau semuanya.Tisa dan Tira duduk di ruang tamu setelah Alex memersilahkan mereka untuk masuk. Sementara itu, Alex pun segera memberitahukan Ibunya jika Tisa dan Tira berkunjung ke rumah mereka.Saat Alex memanggil Ibunya, Bibi membawa sesuatu dari dapur dengan ekspresi kebingungan saat melihat kedua orang wanita cantik dengan penampilan yang berbeda."Silahkan," kata Bibi sembari menyajikan makanan kecil juga minuman di atas meja.Tira hanya membalas senyum pada Bibi, sementara Tisa diam tak bereaksi apa-apa. Saat ingin menegur pun Tisa menahannya. Ia tak ingin menunjukan kedekatannya dengan anggota keluarga Alex. Ia terlalu takut rasa itu kembali hadir, Ia juga menyadari kalau rasa yang baru saja hadir itu akan musnah seketika hanya karena kebodohan Tira.Detik berikutnya, Bu Sani tiba di ruang tamu. Tisa melihat wanita paruh baya itu lemas di atas kursi roda. Manik matanya berkaca-kaca saat Bu Sani memandangi Tisa. Tisa mencoba membuang tatalannya dan memilih melihat ke ar

  • Menikahi Suami Kembaranku   Bab 49 : Maaf, aku khilaf!

    Bab 49 : Maaf, aku khilaf!Tisa terbengong mendengar ucapan dari Tira. Ia tak menyangka kalau Tira akan mengatakan hal yang membuatnya gagu apalagi saat Tira seolah memaksanya.Tisa belum menjawab ajakan Tira. Ia hanya mengambilkan makanan dan meletakannya di pangkuan Tira yang sebagian tubuhnya masih ditutupi selimut tebal."Makanlah yang banyak. Buktikan pada Ayah juga kalau kau serius mau membantunya. Jika aku punya cara lain untuk membantu Ayah, aku pasti akan lakukan. Hanya saja, kau tau kan sifat Ayah itu sangat keras. Ia bahkan sampai tega membentak dan memukul jika kita sampai salah langkah.""Bukan itu, Sa. Aku hanya ingin menagih janji Alex padaku. Sebuah janji yang tak akan pernah mungkin aku hapus begitu saja.""Janji?" Lagi-lagi Tisa tertegun, pikirannya menerka apa yang menjadi ganjalan Tira."Tisa, aku bisa saja melepaskan Alex dan bisa juga mencari pria yang jauh lebih kaya juga mapan. Aku mampu melakukannya. Tapi ..," Tira tak melanjutkan kata-katanya. Ia kembali menu

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status