Menikahi Suami Kembaranku

Menikahi Suami Kembaranku

By:  ELOVA  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8.5
2 ratings
54Chapters
843views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Warning!!! 21+ Bacaan dewasa Harap bijak dalam memilih bacaan. Terima kasih. Napas Alex tersenggal setelah menghabiskan malam bersama dengan Tira. Badannya lemas, bahkan untuk mengenakan kembali pakaiannya, Ia tak mampu. "Apa kamu puas?" tanya Tira yang masih ada di sampingnya. Alex tersenyum kecil dan langsung mencium sekilas bibir Tira. Alex kembali melihat ke bagian itu, namun Tira menutupi wajah Alex dengan pakainnya. "Sudah sana! Harusnya kita tak usah bertemu dulu. Lusa kan hari pernikahan kita," lirih Tira yang kini bangkit dan menutupi semua badannya dengan selimut setelah Alex mengenakan boxer miliknya. "Ah, sayang. Aku puas karena apa yang aku mau sudah aku dapatkan!" Alex pergi ke kamar mandi dan Tira mengekornya dari belakang masuk ke kamar mandi bersamanya .... *** Alex dan Tira tak tau kalau itu adalah pertemuan terakhirnya sebelum Tira menghilang tepat di hari pernikahannya. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

View More
Menikahi Suami Kembaranku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Parikesit70
lanjut Kak... Seru
2023-09-30 18:55:28
2
default avatar
Zul Fikar
Lanjut kak
2023-10-19 12:50:47
1
54 Chapters
Bab 1 : Terpaksa Menikah
Bab 1 : Terpaksa menikah.Hari pernikahan adalah hari yang sangat ditunggu oleh Tira. Bagaimana tidak? Tira akan menikah dengan pria tambatan hatinya yaitu Alex, yang merupakan pria idaman para wanita. Namun, ketika semua persiapan pernikahannya telah rampung, Tira diculik oleh sekomplotan orang, tepat di malam sebelum pernikahannya berlangsung.***Suara degung khas sunda terdengar nyaring di telinga karena hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Pak Arya dan Bu Mira. Ya, tepat di hari ini Ia akan menikahkan salah satu putrinya bernama Tira dengan seorang pria tampan nan rupawan bernama Alex. Pernikahan itu akan menjadi pernikahan termewah di kota itu, karena keluarga Pak Arya mengadakan pesta besar-besaran untuk pernikahan Tira dan Alex.Pagi-pagi, sanak saudara sibuk kesana-kemari untuk mempersiapkan acara pernikahan yang tinggal menghitung jam. Namun, semuanya dikejutkan dengan sebuah teriakan Tisa yang merupakan adik kembarnya Tira."Bu ...!" teriak Tisa yang terdengar bak petir
Read more
Bab 2 : Malam Pertama
Bab 2 : Malam pertama."Tira kamu sangat cantik hari ini. Aku semakin tak sabar ingin segera memilikimu seutuhnya." Bisik Alex pada telinga Tisa.Tentu saja Tisa hanya tersenyum, senyum yang dipaksakan. 'Ini orang otaknya ngeres. Pake acara ngomong memiliki seutuhnya lagi! Iwh, kagak mau gue!' batinnya.Tisa memang tidak pernah mendengar kata-kata manis terlontar dari mulut seorang pria. Ia merasa risih dengan hal-hal berbau ranjang dan kemesraan. Bahkan, Alex yang katanya seorang pria yang paling tampan pun tidak membuatnya tertarik. Entah pria seperti apa yang akan bisa menaklukan hati seorang Tisa.Detik berikutnya, Alex melakukan prosesi akad dengan lancar dalam satu tarikan nafas. Pak Arya tampak lega karena acaranya sudah berjalan lancar.Setelah acara akad, Alex dan Tira dipersilahkan untuk naik ke pelaminan dan keduanya mendapatkan banyak doa dari keluarga dan sahabat yang datang.Saat hendak naik ke pelaminan, Tisa yang tidak pandai memakai heels berjalan oleng saat Ia langka
Read more
Bab 3 : Menolak bulan madu
Bab 3 : Menolak bulan madu?"Sayang, kau semakin cantik saja. Aku mencintaimu," ucap Alex sembari mengarahkan bibirnya pada Tira.Namun, Tira menutupi wajah Alex dengan kedua tangannya kemudian berbisik ke telinga Alex, "Sabar, nanti aku akan berikan apa yang kau mau. Ini bukan waktunya, sayang." Tira langsung bangkit dengan posisi berdiri. Sementara Alex masih tidur terlentang di lantai."Sayang ... kenapa kau membuat aku semakin penasaran?" kata Alex sedikit berteriak.Tira mendengar suara dari pintu, Ia pastikan jika yang Ia dengar itu adalah seseorang yang membuka kunci. Tira yang takut namun harus berpura-pura santai, langsung melambaikan tangannya pada Alex saat Ia berdiri di daun pintu untuk memastikan pintunya tidak di kunci."Dadah, Sayang. Bergegaslah, kita akan sarapan!" Ucap Tira pada Alex.Tira pun langsung pergi setelah menutup pintu kamarnya. Saat keluar dari kamar, Tira langsung mencari keberadaan ayahnya pagi itu. Ia mencari ke seluruh penjuru ruangan hingga Ia berpap
Read more
Bab 4 : Curiga
Bab 4 : Curiga.Tira terkejut karena seseorang menegurnya setelah Ia melemparkan sepatu pada pria yang Ia duga sebagai mata-mata musuh yang mengincarnya. Karena Tira adalah salah satu dari anggota club motor gede di kota itu.Saat Tira menoleh, Ia dapati Alex yang tengah membelalakan matanya. Ia heran, karena Tira sebelumnya tidak pernah bertindak demikian."Tira, sepatu kamu, bukannya kau sangat sayang pada semua barang-barangmu? Bahkan, kau rela jalan kaki tanpa sepatu itu saat melewati kubangan air. Tapi kenapa kau lempar?" tanya Alex yang yang masih menatap Tira keheranan."Itu ... karena pria tadi ... mengintip. Ya, dia mengintip saat aku tengah ada di tolilet. Aku harus menjaga milikku yang kini sudah menjadi milikmu." Jawab Tira terbata-bata.Alex langsung memeluknya dan meminta maaf karena Ia pikir, dirinya lalai dalam menjaga Tira."Nggak papa, Mas. Aku baik-baik aja kok," kata Tira yang lega karena Alex mempercayai alasannya.Karena Alex tengah membelikan perhiasan, Ia langs
Read more
Bab 5 : Keberadaan Tira
Bab 5 : Keberadaan Tira.Setelah dua hari, Tisa dibawa oleh Alex ke rumhnya sesuai dengan titah Bu Sani. Alex sungguh tak sabar ingin meminta hak-nya.Sementara bagi Tisa, hari itu adalah hari yang sangat Ia takutkan. Ia membayangkan jika Alex akan merenggut keperawanannya. Sungguh, Ia membayangkan hal yang paling Ia takutkan dalam hidupnya.Bu Sani sudah menyiapkan kamar di lantai atas untuk Alex dan Tira. Bu Sani sungguh antusias saat Ia menyambut kedatangan Tira."Selamat datang, Tira. Kamu adalah satu-satunya menantu keluarga Andara. Ibu senang sekali hari ini," ucap Bu Sani saat menyambut kedatangan Tira.Pak Joni dan Bu Sani menyambut keduanya dengan sajian makan siang yang sudah tersaji di meja makan. Walaupun Tira merasa canggung, tapi Ia berusaha untuk menjalankan perannya. Semuanya hanya demi satu unit motor gede seharga rumah.Tisa melempar senyum kala diajak makan bersama. Ia sadar, mungkin untuk beberapa hari ke depan, Ia harus memainkan karakter Tira seapik mungkin. Sa
Read more
Bab 6 : Berubah setelah menikah
Bab 6 : Berubah setelah menikahTira disekap di sebuah ruangan mewah. Hanya saja, Ia tak bisa menikmati kemewahan itu karena Ia tak lebih dari seorang tawanan. Ya, Tira diculik dan sepertinya akan dirudapaksa."Dia masih pingsan?" tanya seseorang di luar ruangan tempat Tira disekap."Iya, Bos. Dia masih pingsan akibat obat bius. Mungkin, besok pagi baru dia akan sadar kembali.""Baiklah! Jaga dia baik-baik. Dan kabari aku jika ada hal yang dia butuhkan!" Seorang pria berkharisma dengan rambut panjang di ikat rapih, memakai jas berwarna hitam yang Ia tenteng di tangan kanannya terlihat gagah. Pria itu juga lekas memakai kaca mata hitam kemudian pergi setelah memberikan anak buahnya perintah.***Sementara itu, matahari pagi sudah menerobos masuk melalui celah kecil kamar Tira. Ya, rumah mewah dan mertua baik adalah idaman setiap wanita. Namun, tidak dengan Tira karena sedari semalam Ia tak bisa tidur dengan nyenyak hingga dirinya malah tidur di sofa.Alex membuka matanya karena ada se
Read more
Bab 7 : Pergi dngan amarah
Bab 7 : Pergi dengan amarahSemua pasang mata melihat pada Tira sampai Tira merasa tak enak hati saat ponsel itu bergetar dalam genggaman tangannya."Bukan siapa-siapa kok," jawabnya pada Bu Sani. Ia buru-buru menyimpan ponselnya ke dalam tas. Namun, dering ponsel itu lagi-lagi berdering dan Tira memutuskan untuk mematikan ponselnya saja.'Maaf, aku pasti akan jelaskan semuanya nanti. Tunggu aku,' batinnya. Tira langsung memasukan ponsel ke tas kecil yang Ia bawa. Ia memang berusaha berlatih seperti Tira yang lebih feminim dan mengurangi memakai celana jeans yang sangat disukainya, Karena Ia tak mau mengacaukan semuanya.Makan pagi itu berjalan dengan sangat menegangkan bagi Tira. Namun, Ia berusaha terlihat santai dengan menyeruput teh hijau hangat yang disiapkan Ibu mertuanya.Pak Joni berpamitan pada semuanya untuk pergi ke kantor. Ia menaruh harapan tinggi pada Tira, mengingat Alex sangat pemalas dalam bekerja. Ia berharap, setelah menikah dengan Tira, putranya itu bisa berubah.S
Read more
Bab 8 : Perubahan sikap
Bab 8 : Perubahan sikapBu Mira terkejut mendengar perkataan suaminya yang dinilai kasar. Tidak sepantasnya Pak Arya mengatakan hal itu. Ia maju satu langkah kemudian menarik tangan Pak Arya yang masih memegangi telepon."Ada apa?! Katakan! Aku harus tau apa yang sedang terjadi? Kedua anakku pergi gara-gara kau! Pasti gara-gara kau!" Pekiknya pada Pak Arya. Bu Sani menjatuhkan dirinya, lemas karena takut kehilangan kedua putrinya."Diam saja! Kau tidak akan mengerti!" Pak Arya kembali mengetikan sesuatu pada ponselnya, seperti memerintah seseorang. Namun, kali ini Ia hanya memerintah lewat pesan karena jika bicara lewat telepon, jelas Bu Sani akan mengetahui apa yang sebenatnya terjadi.Bu Sani masih duduk di lantai. Memanjangkan kakinya, raut wajah putus asa ia tunjukan tak lain agar suaminya segera membereskan semuanya."Bangun! Aku akan segera menyelesaikannya! Tunggu saja!" Kata Pak Arya sembari melihat ke arah Bu Sani yang masih duduk di lantai.Bu Sani berdiri kemudian menatap t
Read more
Bab 9 : Tisa ketahuan
Bab 9 : Tisa ketahuanPada bagian depan kotak yang dibungkus pelastik hitam itu, tak ada nama pengirimnya di sana. Bahkan setelah Tira membulak balikan kotaknya, tetap saja ia tak menemukannya.'Aku nggak boleh buka kotak ini. Gimana kalo ini ada hubungannya dengan Tira atau bahkan aku? Bisa gawat jika aku membuka kotak ini di depan mereka berdua.' Batinnya.Tiba-tiba saja, Tira memegangi kepalanya. Kemudian memejamkan matanya sejenak dan merebahkan tubuhnya di kursi yang Ia duduki sekarang."Kamu kenapa?" tanya Alex khawatir. Ia langsung mendekat pada Tira dengan sigap."Apa jangan-jangan dia hamil?" Celetuk Bu Sani yang tentu saja membuat Tira mual mendengarnya.Tira langsung membuka matanya lalu kembali duduk. Ia menyilangkan tangannya pada Ibu kemudian berlari ke arah kamar dengan membawa kotak itu.Sementara itu, Bu Sani hanya melihat heran dengan sikap Tira yang malah tiba-tiba seperti itu. Bu Sani pun melihat ke arah Alex yang malah duduk memperhatikan ke arah dimana Tira tadi
Read more
Bab 10 : Terbongkarnya identitas
Nab 10 : Terbongkarnya identitas.Ceklek!Pintu kamar mandi terbuka dan dari sana Alex muncul dengan hanya mengenakan handuk yang Ia gunakan untuk menutupi sebagian tubuhnya."A ...!" Jerit Tira dengan lantang. Sontak saja Tira terkejut melihat Alex yang hanya memakai handuk saja. Tira menutupi matanya dengan kedua tangan dan membalikan badannya saat melihat pemandangan tak biasa. Namun, diam-diam dia membayangkan apa yang Ia lihat. Kulit putih bersih dengan proporsi tubuh kekar di bagian tangan juga perut yang berbentuk persegi bagai roti sobek membuatnya terdiam membisu. 'Nyaris sempurna,' batinnya.Sementara itu, Alex segera memakai pakaian yang buru-buru Ia ambil dari lemarinya. Buru-buru juga Ia pakai celana ketat karena terkejut dengan teriakan Tira."Sudah! Aku sudah ganti baju. Lagian, kenapa kamu nutupin mata sih? Bukannya kita suami istri? Ah, aneh sekali," ucap Alex tampak heran namun Ia langsung merapihkan rambiutnya yang basah."It-itu .. itu karena aku belum terbiasa."
Read more
DMCA.com Protection Status