Share

Bab 11

“Awas saja kalau dia tiba-tiba mendekatiku lagi, akan ku potong anunya!”

"Kau mau potong apaku..?"

"Astaga gila!" hatiku, dan otakku bergejolak mendengar suaranya muncul di belakangku. Aku mencoba berbalik dan mengubah ekspresiku menjadi biasa lagi (meskipun jantungku baru saja mengeras gara-gara pria ini selalu datang disaat yang tidak tepat). Benar-benar tidak tepat. "Kau mau potong apaku?" tanyanya lagi. "Si-Siapa yang merujuk padamu?" Aku berkilah. Hal itu pun membuatnya memicingkan mata.

"Kalau itu adalah milikku yang besar ini, kamulah yang akan dimutilasi oleh Grandma" ucapnya dengan senyum terkekehnya yang menyebalkan. 

Besar? Dasar pria gila, seronok!

"Kenapa Grandma yang harus memutilasiku?"nada bicara terdengar sewot.

"Karena gara-gara kamu, Aku tak punya pewaris" Enteng sekali caranya menjawab.

Aku tidak peduli dengan masa depanmu. Karena bukan Aku yang akan memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status