Share

BAB 8. Syarat

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-10-04 10:43:09

"Hmmm... syarat ya. Syarat untuk saya memberi kewajiban setiap malam di dalam kamar sebagai suami ke istri," ucap Mark pelan namun tegas.

Wajahnya tetap datar, dingin tanpa ekspresi. Tapi dalam hatinya, ia hampir tak kuasa menahan tawa melihat pipi Irenne yang seketika merona merah, jelas sekali terkejut mendengar ucapan itu.

Irenne menunduk, jari-jarinya saling meremas karena gugup. "P-Pak, itu ..." suaranya bergetar, tidak tahu harus menjawab apa.

Mark menyandarkan tubuhnya dengan santai ke kursi, matanya tajam menatap Irenne. Dalam hatinya dia geli, tapi dia sengaja membiarkan kesunyian menggantung, hanya untuk melihat bagaimana wanita itu bereaksi.

"Bu—bukan, bukan itu maksud saya Pak. Tapi ..."

Terpaksa Irenne memutuskan kata-katanya, Karena Mark langsung menjawab.

"Itu pasti akan saya lakukan apabila hati saya sudah dekat denganmu, dan bisa kita bicarakan suatu saat nanti," jawab Mark sambil melemparkan pandangannya ke arah lain, menahan hatinya untuk tertawa.

"Pak, saya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 77. Seusai acara

    Edgar.Gerakannya cepat, refleks, seperti ia sudah terbiasa melindungi tanpa berpikir. Laura terperangkap dalam pelukan yang tidak ia duga—dadanya menempel tipis ke dada pria itu.Mata mereka bertemu. Beberapa detik terasa seperti dunia berhenti berputar. Jarak wajah mereka hanya beberapa inci. Napas mereka hampir bersentuhan. Laura bisa merasakan dada Edgar naik turun dekat sekali dengan dirinya, terlalu dekat.Ada getaran halus, tapi terasa jelas—menyeruak dari dasar hatinya. Sesuatu yang selama ini ia coba kubur dalam-dalam.Edgar juga tak bisa memalingkan tatapannya. Mata pria itu melembut. Waktu seolah membeku. Sampai akhirnya Laura tersadar."Oh, ma—maaf"Ia buru-buru berpegangan ke samping, melepaskan pelukan tangan Edgar dengan kikuk. Wajahnya memerah, bukan karena malu saja, tapi karena perasaan yang tiba-tiba menyerbu tanpa permisi."Terima kasih …" ucap Laura cepat, nyaris berbisik, tanpa berani menatap mata Edgar lagi.Wanita itu langsung membalikkan badan dan melangkah ce

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 76. Pernikahan Berlangsung

    Seminggu kemudian, di sebuah gedung pencakar langit yang hampir menyentuh awan, pernikahan Mark dan Irenne berlangsung dengan sangat megah. Lantai ballroom dibuat seolah berada di langit, dilengkapi kaca besar menghadap panorama kota malam yang bertabur cahaya. Dekorasinya elegan, mewah, dan berkelas. Aroma bunga segar—mawar putih, peony merah muda, lily casablanca, anggrek, dan sedikit wangi lavender, menyebar lembut ke seluruh ruangan. Warna-warni bunga itu tersusun artistik, menghiasi setiap sudut dengan estetika yang memanjakan mata. Lampu kristal di langit-langit berkilau seperti bintang. Lalu muncul lah sosok yang paling ditunggu. Irenne, mempelai wanita. Ia melangkah perlahan, gaunnya memantulkan cahaya setiap kali ia bergerak. Gaun Victoria Swarovski yang ia kenakan diselimuti detail berlian kecil yang terjahit halus hingga ke ekor gaun. Di beberapa sisi, tersemat emas 18 karat, membingkai siluet tubuhnya dengan kemewahan yang lembut. Setiap orang yang melihatnya langsung t

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 75. Peresmian Perusahaan Irenne.

    Seisi ruangan terperangah. Amy mundur satu langkah, wajahnya berubah pucat. "K—kamu bercanda, kan?" suaranya gemetar. "Sejak kapan aku suka bercanda?" Suara Edgar penuh tekanan. Edgar menunduk, suaranya meledak. "Aku tidak ingin hidup dengan seseorang yang hanya mengejar harta dan mempermalukan keluargaku." Amy memekik, "Tidak! Tidak, kamu tidak bisa! Edgar! EDGAR!" Namun Edgar tak lagi menoleh. Ia berjalan menghampiri Irenne, menyilangkan kedua tangan di dada, menunduk dalam. "Maafkan Papa, sekali lagi, maafkan Papa." Irenne terdiam, tidak berkata apa pun. Namun Arley memeluk kaki ibunya, menatap Edgar dengan bingung. Mark langsung bergerak, berdiri di depan Irenne dan Arley—melindungi mereka dari kerusuhan yang mungkin terjadi. Irenne langsung menggendong Arley. Amy sangat terpukul, tubuhnya seperti tersengat listrik ketika kata "cerai" meluncur dari bibir Edgar—suaminya sendiri. Dia kembali menghampiri Edgar. "kamu, kamu jadi belain Irenne?" suara Amy bergema,

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 74. Pembukaan Perusahaan Kenneth yang Baru

    Seminggu kemudian, gedung baru itu berdiri megah dengan kaca bening yang memantulkan cahaya matahari siang. Di fasad depan, terpampang jelas tulisan “Irenne Vision Architecture”, sebuah nama yang kini menjadi kebanggaan sekaligus simbol perjalanan penuh luka dan keberanian. Hari itu, halaman gedung sudah dipadati para karyawan yang hadir untuk merayakan ulang tahun pertama perusahaan itu—ulang tahun yang menandai langkah besar Kenneth yang memulai semuanya dari nol kebangkrutan demi membangun masa depan untuk Irenne dan Arley. Dekorasi sederhana namun elegan terpajang di area lobi. Balon-balon putih, bunga putih, dan pita emas tergantung anggun, memberikan nuansa hangat namun tetap profesional. Di dekat panggung kecil, Laura berdiri dengan pakaian formal hitam-putih yang membuatnya tampak lebih dewasa dari biasanya. Ia tersenyum, kali ini tanpa ironi, tanpa ambiguitas. Ketika Laura, mendekat, ia langsung mengulurkan tangan pada pada Irenne. "Selamat atas ulang tahun pertama perusa

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 73. Penyesalan

    Petugas membuka borgol di tangan Davin, mempersilahkan Davin menemui ibunya. "Beraninya kamu pukul mama aku!" suara Davin pelan namun bergetar sambil menatap tajam Irenne. Irenne membalas tatapan Davin. "Ya, kenapa? kaget? Jangan pernah samakan aku yang dulu, dan aku yang sekarang. Karena sekarang, kita gak punya hubungan apa-apa lagi. Jadi aku gak perlu takut." "Dasar perempuan rendah!" Davin melayangkan tangannya ke wajah Irenne. Sebelum tangan itu mengenai sasaran, tangan Mark menangkap tangan Davin "Jangan pernah sentuh istri saya," ucap Mark geram, sebelah tangannya menunjuk wajah Davin. Davin terperanjat saat pergelangan tangannya terkunci keras dalam genggaman tangan Mark. Tatapan Mark begitu tajam, penuh peringatan mematikan yang bahkan membuat udara sekitarnya seolah menegang. "Jangan pernah berurusan dengan saya," ucap Mark, setiap kata terdengar seperti dentuman. Davin berusaha melepaskan tangannya, tapi genggaman Mark semakin menguat. Rahang Davin mengeras, tapi so

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 72. Irenne vs Mantan Mertua

    "Mantan ... tepatnya mantan suami. Bukan suami," elak Irenne sambil melipat kedua tangannya. "Irenne! Kamu benar-benar perempuan gak tahu diri ya. Masih bagus Davin menikahi kamu yang mandul. Perempuan miskin yang gak bisa dapatkan warisan keluargamu. Makanya Davin malah menikahi Aurel." "Ibu mantan mertua yang terhormat. Apa masih pantas saya dikatakan mandul? Sedangkan saya sudah hamil, tapi anak ibu lah yang membuat janin saya gugur." Seketika itu juga bayangan masa lalu terlintas di otak Irenne. Bayangan yang menari-nari terlintas dengan jelas. Saat dirinya di rumah sakit. Tak ada satupun yang peduli. Irish, ibu mertuanya malah seolah jijik melihat darah janinnya. Irish menatap Irenne dengan tajam bagai mata elang. Napasnya mendengus. "Kalau rahimmu tidak bermasalah, gak mungkin kamu gak bisa hamil selama tiga tahun. Nyadar dikit dong! Oh, iya. Saya dengar, sebelum kamu cerai dengan Davin, kamu tuh udah ada selingkuhan ya. Kamu selingkuh sama pria miskin kan? Duda anak sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status