Beranda / Rumah Tangga / Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir / BAB 9. Perceraian di Ruang Sidang

Share

BAB 9. Perceraian di Ruang Sidang

Penulis: Bayang Cermin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-04 20:59:01

"Sebentar," ucap Mark perlahan berdiri dan melangkah ke rak buku.

Dia menarik dua buah map berwarna biru dari tumpukan berkas di dalam rak buku. Gerakannya tenang, namun penuh wibawa. Lalu membukanya satu per satu, dan mendorongnya ke arah Irenne.

"Ini," ucapnya datar. "Surat kontrak kerja sama. Dan ini … laporan pinjaman dana yang cukup besar dari perusahaan Kenneth."

Irenne terperangah. Tangannya bergetar saat meraih map itu, membuka lembar demi lembar. Matanya membelalak melihat angka-angka yang tertera di sana. Jumlahnya begitu fantastis, tak terbayangkan bagaimana perusahaan itu bisa melunasinya.

Mark menyandarkan tubuhnya ke kursi, menautkan jari-jari tangannya.

"Sekarang kau bisa lihat sendiri, Irenne. Tanpa dana itu, perusahaanmu sudah lama runtuh. Maka dari itu, saya akan menarik perusahaan Kenneth."

"Dengan adanya suntikan dana ini, justru membuat Kenneth semakin terikat padaku. Dan sekarang mereka ingin suntikan dana lagi." Mark geleng-geleng kepalanya.

Irenne menutu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arsid
Ceraikan Davin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 77. Seusai acara

    Edgar.Gerakannya cepat, refleks, seperti ia sudah terbiasa melindungi tanpa berpikir. Laura terperangkap dalam pelukan yang tidak ia duga—dadanya menempel tipis ke dada pria itu.Mata mereka bertemu. Beberapa detik terasa seperti dunia berhenti berputar. Jarak wajah mereka hanya beberapa inci. Napas mereka hampir bersentuhan. Laura bisa merasakan dada Edgar naik turun dekat sekali dengan dirinya, terlalu dekat.Ada getaran halus, tapi terasa jelas—menyeruak dari dasar hatinya. Sesuatu yang selama ini ia coba kubur dalam-dalam.Edgar juga tak bisa memalingkan tatapannya. Mata pria itu melembut. Waktu seolah membeku. Sampai akhirnya Laura tersadar."Oh, ma—maaf"Ia buru-buru berpegangan ke samping, melepaskan pelukan tangan Edgar dengan kikuk. Wajahnya memerah, bukan karena malu saja, tapi karena perasaan yang tiba-tiba menyerbu tanpa permisi."Terima kasih …" ucap Laura cepat, nyaris berbisik, tanpa berani menatap mata Edgar lagi.Wanita itu langsung membalikkan badan dan melangkah ce

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 76. Pernikahan Berlangsung

    Seminggu kemudian, di sebuah gedung pencakar langit yang hampir menyentuh awan, pernikahan Mark dan Irenne berlangsung dengan sangat megah. Lantai ballroom dibuat seolah berada di langit, dilengkapi kaca besar menghadap panorama kota malam yang bertabur cahaya. Dekorasinya elegan, mewah, dan berkelas. Aroma bunga segar—mawar putih, peony merah muda, lily casablanca, anggrek, dan sedikit wangi lavender, menyebar lembut ke seluruh ruangan. Warna-warni bunga itu tersusun artistik, menghiasi setiap sudut dengan estetika yang memanjakan mata. Lampu kristal di langit-langit berkilau seperti bintang. Lalu muncul lah sosok yang paling ditunggu. Irenne, mempelai wanita. Ia melangkah perlahan, gaunnya memantulkan cahaya setiap kali ia bergerak. Gaun Victoria Swarovski yang ia kenakan diselimuti detail berlian kecil yang terjahit halus hingga ke ekor gaun. Di beberapa sisi, tersemat emas 18 karat, membingkai siluet tubuhnya dengan kemewahan yang lembut. Setiap orang yang melihatnya langsung t

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 75. Peresmian Perusahaan Irenne.

    Seisi ruangan terperangah. Amy mundur satu langkah, wajahnya berubah pucat. "K—kamu bercanda, kan?" suaranya gemetar. "Sejak kapan aku suka bercanda?" Suara Edgar penuh tekanan. Edgar menunduk, suaranya meledak. "Aku tidak ingin hidup dengan seseorang yang hanya mengejar harta dan mempermalukan keluargaku." Amy memekik, "Tidak! Tidak, kamu tidak bisa! Edgar! EDGAR!" Namun Edgar tak lagi menoleh. Ia berjalan menghampiri Irenne, menyilangkan kedua tangan di dada, menunduk dalam. "Maafkan Papa, sekali lagi, maafkan Papa." Irenne terdiam, tidak berkata apa pun. Namun Arley memeluk kaki ibunya, menatap Edgar dengan bingung. Mark langsung bergerak, berdiri di depan Irenne dan Arley—melindungi mereka dari kerusuhan yang mungkin terjadi. Irenne langsung menggendong Arley. Amy sangat terpukul, tubuhnya seperti tersengat listrik ketika kata "cerai" meluncur dari bibir Edgar—suaminya sendiri. Dia kembali menghampiri Edgar. "kamu, kamu jadi belain Irenne?" suara Amy bergema,

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 74. Pembukaan Perusahaan Kenneth yang Baru

    Seminggu kemudian, gedung baru itu berdiri megah dengan kaca bening yang memantulkan cahaya matahari siang. Di fasad depan, terpampang jelas tulisan “Irenne Vision Architecture”, sebuah nama yang kini menjadi kebanggaan sekaligus simbol perjalanan penuh luka dan keberanian. Hari itu, halaman gedung sudah dipadati para karyawan yang hadir untuk merayakan ulang tahun pertama perusahaan itu—ulang tahun yang menandai langkah besar Kenneth yang memulai semuanya dari nol kebangkrutan demi membangun masa depan untuk Irenne dan Arley. Dekorasi sederhana namun elegan terpajang di area lobi. Balon-balon putih, bunga putih, dan pita emas tergantung anggun, memberikan nuansa hangat namun tetap profesional. Di dekat panggung kecil, Laura berdiri dengan pakaian formal hitam-putih yang membuatnya tampak lebih dewasa dari biasanya. Ia tersenyum, kali ini tanpa ironi, tanpa ambiguitas. Ketika Laura, mendekat, ia langsung mengulurkan tangan pada pada Irenne. "Selamat atas ulang tahun pertama perusa

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 73. Penyesalan

    Petugas membuka borgol di tangan Davin, mempersilahkan Davin menemui ibunya. "Beraninya kamu pukul mama aku!" suara Davin pelan namun bergetar sambil menatap tajam Irenne. Irenne membalas tatapan Davin. "Ya, kenapa? kaget? Jangan pernah samakan aku yang dulu, dan aku yang sekarang. Karena sekarang, kita gak punya hubungan apa-apa lagi. Jadi aku gak perlu takut." "Dasar perempuan rendah!" Davin melayangkan tangannya ke wajah Irenne. Sebelum tangan itu mengenai sasaran, tangan Mark menangkap tangan Davin "Jangan pernah sentuh istri saya," ucap Mark geram, sebelah tangannya menunjuk wajah Davin. Davin terperanjat saat pergelangan tangannya terkunci keras dalam genggaman tangan Mark. Tatapan Mark begitu tajam, penuh peringatan mematikan yang bahkan membuat udara sekitarnya seolah menegang. "Jangan pernah berurusan dengan saya," ucap Mark, setiap kata terdengar seperti dentuman. Davin berusaha melepaskan tangannya, tapi genggaman Mark semakin menguat. Rahang Davin mengeras, tapi so

  • Menjadi Ibu Sambung untuk Anak Presdir   BAB 72. Irenne vs Mantan Mertua

    "Mantan ... tepatnya mantan suami. Bukan suami," elak Irenne sambil melipat kedua tangannya. "Irenne! Kamu benar-benar perempuan gak tahu diri ya. Masih bagus Davin menikahi kamu yang mandul. Perempuan miskin yang gak bisa dapatkan warisan keluargamu. Makanya Davin malah menikahi Aurel." "Ibu mantan mertua yang terhormat. Apa masih pantas saya dikatakan mandul? Sedangkan saya sudah hamil, tapi anak ibu lah yang membuat janin saya gugur." Seketika itu juga bayangan masa lalu terlintas di otak Irenne. Bayangan yang menari-nari terlintas dengan jelas. Saat dirinya di rumah sakit. Tak ada satupun yang peduli. Irish, ibu mertuanya malah seolah jijik melihat darah janinnya. Irish menatap Irenne dengan tajam bagai mata elang. Napasnya mendengus. "Kalau rahimmu tidak bermasalah, gak mungkin kamu gak bisa hamil selama tiga tahun. Nyadar dikit dong! Oh, iya. Saya dengar, sebelum kamu cerai dengan Davin, kamu tuh udah ada selingkuhan ya. Kamu selingkuh sama pria miskin kan? Duda anak sa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status