Share

Bab 109

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-20 22:16:47

Suasana di meja makan tidak sama seperti biasanya. Eliza duduk dengan canggung. Wanita cantik itu tidak berani untuk mengangkat kepalanya. Karena peristiwa pagi tadi yang membuat dia merasa malu.

"Enak ya nak masakan mommy?" Eliza berkata sambil memasukkan bubur yang tadi dibuatnya ke dalam mulut Noah.

Untuk sarapan pagi, Eliza sengaja membuatkan biskuit susu dan ditambah dengan pisang yang direbus terlebih dahulu. Sudah pasti rasanya sangat lezat."

Noha tersenyum dan kembali membuka mulutnya.

"Cepet banget habis yang di mulut." Eliza senang dan kembali menyuapi Noah. Bersyukur Noah sudah punya kursi disini sehingga dia memiliki alasan untuk tidak memandang wajah mami, papi dan Nathan.

"Eliza, kenapa nggak kasih aja Noah sama baby sister, kamu bisa sarapan," kata Mawar.

Apa yang terjadi tadi pagi sudah pasti membuat Eliza tidak nyaman. Karena itu Mawar menunjukkan sikap hangat seperti biasanya. Agar tidak terjadi kecanggungan terhadap Eliza.

"Nanti makan siangnya sama Mbak Ani.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Nur Rifkah
Bagaimana caranya supaya rakan2 mengirim koin dgn kita
goodnovel comment avatar
Aminah Adjaa
nyiiiiiiiiiiiiimaaaak
goodnovel comment avatar
Wie 12
saya sudah berlangganan kok gk bisa dibuka ya??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 584

    Lorong semakin gelap. Michael dan Samuel berlari cepat, namun langkah mereka tertahan ketika terdengar suara-suara berat dari balik rak besi.“Tunggu…” Samuel mengangkat tangannya memberi kode.Dari balik bayangan, tiga pria muncul dengan senjata laras panjang. Wajah mereka bengis, mata tajam penuh curiga. Salah satunya menyalakan senter, sinarnya langsung menyapu dinding dan hampir mengenai mereka.Michael menahan napas, tubuhnya merapat ke dinding. Jantungnya berdetak kencang.Namun tak ada waktu lagi. Salah satu pria mendengar bunyi kecil dari langkah Samuel. “Siapa itu?!” teriaknya, lalu mengarahkan senjata.Dor! Dor!Peluru pertama melesat, menghantam rak besi hingga percikan api beterbangan.Michael refleks menarik Samuel ke balik tumpukan kontainer kecil. “Sial, kita ketahuan!” bisiknya.Bersyukur di tempat ini tidak ada tawanan, sehingga tidak ada yang menjadi korban.Suara tembakan menggema di dalam lorong. Peluru memantul, membuat telinga berdengung. Samuel merunduk, sementa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 584

    Malam itu kota mulai sepi. Jalanan menuju kawasan industri dipenuhi gudang tua dan kontainer berkarat, nyaris tanpa penerangan. Angin bertiup kencang, membawa aroma asin dari pelabuhan yang tak jauh dari sana.Sebuah mobil hitam melaju perlahan, berhenti sekitar seratus meter dari gudang nomor 47. Di dalamnya, Samuel, Michael, Nathan, dan Rizky duduk dalam diam. Hanya suara detak jam dashboard dan hembusan napas mereka yang terdengar.Samuel membuka laptopnya. Di layar, tampak jaringan listrik dan sistem kamera gudang. Lampu indikator hijau berkedip, artinya sistem masih aktif.Michael menoleh, suaranya rendah namun mantap. “Sam, begitu kau tekan tombol itu, kita tak bisa mundur. Semua orang di dalam sana akan tahu ada yang datang.”Samuel mengangguk pelan. “Aku tahu. Karena itu… kita harus bergerak cepat. Waktu kita hanya 15 menit sebelum mereka menyadari sistem mereka diretas. Saat ini kondisi di sini sangat tenang. Orang yang mengawasi tempat ini hanya ada 5 orang. Namun kawasan in

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 582

    Café kecil itu kini berubah menjadi markas darurat. Suasana penuh ketegangan. Peta kota terbuka lebar di meja, layar laptop Samuel menyala terang, sementara Michael duduk di sampingnya dengan wajah serius.Nathan mengangkat ponselnya, berjalan mondar-mandir di dekat jendela. “Ya… aku butuh bantuanmu sekarang juga. Lokasi, kawasan industri utara, gudang nomor 47. Jangan bawa terlalu banyak orang, hanya yang bisa dipercaya. Ini bukan operasi resmi, paham?”Di seberang, suara seseorang terdengar berat. “Mengerti. Aku akan bawa tiga orang yang ahli. Setengah jam lagi kami ke sana.”Nathan menutup telepon, lalu beralih ke Rizky yang juga tengah berbicara dengan seseorang. Suaranya lirih namun penuh ketegasan.“Pak Arman, saya butuh pertolongan. Kau masih punya kenalan di LSM yang menangani perdagangan manusia, kan? … Bagus. Beri tahu mereka tentang kemungkinan ada anak-anak lain yang disekap di gudang itu. Kami tidak hanya menyelamatkan satu anak. Ini bisa jadi operasi besar.”Rizky menutu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 581

    Samuel kembali fokus dengan laptopnya. ekspresi kaku. Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard, menembus layer demi layer sistem keamanan digital. Michael memperhatikannya dengan gugup. “Samuel, apa kau yakin bisa masuk? Kalau mereka sindikat besar, sistem mereka pasti dijaga ketat.” Samuel tidak mengalihkan pandangannya dari layar, matanya menyala penuh determinasi. “Justru karena itu… aku harus mencoba. Setiap menit Yura bersama mereka, nyawanya semakin terancam.” Keringat mulai membasahi pelipis Samuel. Ia meretas melewati firewall demi firewall. Beberapa kali layar menampilkan peringatan, seolah sistem sedang mendeteksi keberadaannya. “Cepat, Sam…” Michael berbisik, napasnya menahan cemas. Hingga akhirnya—“Klik.” Suara samar terdengar dari laptop. Layar berganti, menampilkan sebuah database tersembunyi. Samuel membeku. Tangannya berhenti mengetik. Michael mencondongkan tubuh. “Apa itu…?” Dengan wajah pucat, Samuel menggeser layar ke arah Michael. “Lihat ini…” Tertulis

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 580

    "Sam, lihat mobil itu melintas." Michael berkata ketika berhasil menangkap keberadaan mobil.Nathan memperhatikan mereka, takjub sekaligus bangga. “Kalian berdua seperti detektif profesional saja…”“Tapi waktu kita tidak banyak,” potong Rizky. Wajahnya masih diliputi kecemasan. “Aku dan Nathan keluar dulu. Kita akan tanyakan ke orang-orang sekitar, siapa tahu ada yang melihat mobil itu.”Rizky benar-benar panik hingga ide bodoh seperti ini muncul. Dan yang lebih lucunya, Nathan juga setuju dengan ide bodoh tersebut.Samuel mengangguk singkat. “Ya, paman, jangan terlalu jauh dari area ini. Kalau ada informasi sekecil apapun, langsung hubungi kami.”Nathan menepuk bahu Michael sebelum pergi. “Temukan dia, Nak. Aku percaya padamu.”Samuel menganggukkan kepalanya.Saat ini Samuel sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Jika Rizki dan Nathan memilih untuk keluar dari kafe, itu artinya tidak ada yang mengganggunya. Dan dia bisa dengan fokus melacak keberadaan Yura. Begitu Nathan dan Ri

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 579

    “APA?! Harus menunggu 24 jam dulu baru laporan diterima?!”Suara Rizky meledak di kantor polisi, menghentak ruangan hingga membuat beberapa petugas terdiam kaku. Wajahnya merah padam, rahangnya mengeras, dan tangannya bergetar menahan amarah.Nathan, yang sejak tadi sudah tidak sabar, menghantam meja keras-keras hingga bergetar. “Anak kecil hilang di sekolah, ada rekaman CCTV jelas, dan kalian masih bicara soal prosedur?! Kalau terjadi apa-apa pada Yura, kalian semua yang harus bertanggung jawab!”Para polisi saling pandang, sebagian gugup. Barulah ketika Rizky mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan rekaman CCTV dari sekolah, tampak Yura berjalan bersama seorang pria berwajah guru lalu menghilang masuk ke mobil hitam. Para polisi terperangah.“Baiklah, dengan bukti ini, kami akan mulai bergerak,” ucap salah satu perwira terbata-bata.Namun Samuel dan Michael tahu, itu tidak cukup. Mereka bisa membaca dengan jelas, proses birokrasi kepolisian akan memakan waktu terlalu lama. Dan waktu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status