Share

Bab 25

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-05-28 21:19:30
Bab 25

Elisa duduk termenung di kursi yang berada di depan ruang perawatan. Entah siapa yang berada di dalam ruangan, Eliza pun tidak tahu.

Di rumah sakit ini, tidak akan ada yang memperhatikannya. Karena di sini semua orang bebas datang.

Baginya rumah sakit merupakan tempat ternyaman untuk menumpang sambil mencari pekerjaan.

Namun tetap saja Eliza cemas, bisa saja secury mempermasalahkan kehadirannya karena jam besuk yang sudah habis.

Elisa merasakan matanya yang sudah sangat mengantuk. Tanpa merubah posisi, ia pun tidur dengan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

Namun baru saja tertidur Eliza sudah terbangun. Perasaannya tidak tenang dan was-was. Takut jika ada orang jahat yang mencuri barang-barang berharga miliknya.

Eliza merasakan denyut di dadanya. Dia pun baru ingat bahwa sejak sore tadi belum sempat memompa ASI. Sehingga dadanya sakit, berdenyut, dan juga keras. Baju yang dipakainya pun sudah basah terkena air susu.

Eliza pergi ke ruang menyusui. Di sana di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (32)
goodnovel comment avatar
Iin Iin
ada kontak batin antara Eliza dan bayi ny Nathan..
goodnovel comment avatar
Rosmawati Rahman
seruu ceritay tpi iklany juga byak dn buka kunci y juga lama ...
goodnovel comment avatar
Suherni Erni
seneng banget eliza liat dedek bayi nya jadi teringat ibnu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 589

    Sementara itu, Samuel masih menatap layar laptopnya. Jemarinya mengetik cepat, mencoba menembus sistem yang memicu bom. “Aku akan coba menjinakkannya lewat jalur jarak jauh, tapi aku tidak bisa janji berhasil. Sistem mereka terlalu rumit.”Nathan menatapnya serius. “Kau punya waktu tujuh menit, Sam. Lakukan yang kau bisa.”Samuel mengangguk singkat, keringat membasahi wajahnya. “Aku akan berusaha.”Rizky dengan cepat membawa mobil keluar dari areal tersebut. Mereka harus benar-benar mencari tempat yang aman.Mobil tersebut berhenti di jarak yang cukup jauh.Michael menatap ke arah Nathan dan Samuel. “Aku tidak bisa banyak bergerak. Jadi katakan, apa yang bisa kulakukan untuk membantu?”Nathan menoleh ke arah Rizky. Tatapan matanya dalam, seolah memahami kondisi Michael. Ia tahu Michael sudah berada di ambang batas. Mereka juga tidak mungkin masuk ke dalam. Mengingat kondisi waktu yang tidak memungkinkan. Saat ini mereka hanya bisa berharap dengan Samuel.“Kau cukup jaga Yura tetap ama

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 588

    Michael segera keluar dari tempat persembunyian setelah yakin suara yang datang adalah Samuel dan para polisi. Yura masih dalam gendongannya, wajahnya menempel erat di bahu Michael, seakan takut kalau Michael menghilang.“Samuel…” suara Michael bergetar, namun senyum lega merekah di wajahnya. Ia sangat senang ketika melihat Samuel selamat. Padahal ia takut jika hal buruk terjadi terhadap adiknya. Begitu juga dengan Rizky dan Nathan yang tampak baik-baik saja. Samuel berlari mendekat, matanya langsung tertuju pada luka di lengan Michael yang masih mengucurkan darah. “Astaga, kau terluka parah! Cepat letakkan Yura, biar aku membawanya, dan kau harus segera diobati.”Michael menggeleng perlahan. “Tidak, biar aku yang membawanya keluar. Aku sudah berjanji pada Yura, aku yang akan membawanya pulang.”Yura mengeratkan pelukannya, seakan takut dipisahkan. Samuel menghela napas panjang, lalu menepuk bahu kakaknya dengan lembut. “Baiklah… tapi kita harus cepat. Polisi sudah mengepung seluruh

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 587

    Langkah kaki mereka menggema di tangga spiral. Suara derit besi dan dengungan generator di bawah membuat suasana semakin mencekam. Michael mengikuti dengan jarak yang terukur, matanya tak lepas dari punggung ketiga pria itu.Di titik tertentu, ia berhenti. Nafasnya ditahan. Tangannya bergerak tenang, mengangkat pistol dengan moncong mengarah lurus. Cahaya redup dari lampu tangga membuat bidikannya tampak dingin.Pria paling belakang tiba-tiba berhenti untuk menyalakan rokoknya. Itu momen yang Michael tunggu.DOR!Peluru menembus tubuh pria itu dari arah belakang. Ia bahkan tak sempat berteriak, hanya tubuhnya yang ambruk berguling menuruni anak tangga.Dua pria lainnya sontak menoleh kaget. “Siapa itu?!” teriak salah satu sambil menyorotkan senter ke arah tangga. Tapi sebelum sempat mengangkat senjata—DOR! DOR!Dua peluru berikutnya menyalak, cepat dan presisi. Pria kedua jatuh tersungkur, senjatanya terlempar ke bawah tangga. Pria ketiga sempat meraba pinggangnya, namun peluru Micha

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 856

    Gudang itu terasa seperti labirin. Lorong demi lorong membentang panjang, dipenuhi pintu besi yang tampak sama satu dengan lainnya. Lampu neon yang berkedip membuat bayangan di dinding menari, seolah mengintai setiap langkah Marchel.Napasnya berat, keringat bercucuran meski udara di dalam dingin menusuk. Ia sudah mengecek ruangan dengan jeruji besi tempat anak-anak lain ditahan. Tapi Yura tidak ada di sana.“Yura… kamu di mana?” bisiknya, suaranya bergetar. Rasa cemas dan takut, seakan membuat jantungnya di remas hingga dada terasa sesak.Ia membuka pintu kedua. Hanya ruangan kosong dengan rak-rak berdebu. Pintu ketiga, gudang penyimpanan karung dan kotak kayu. Pintu keempat, hanya kursi tua dan jeratan tali berserakan di lantai.Marchel menendang kotak kayu dengan frustrasi. “Sial! Kenapa mereka harus memisahkan dia?!”Gudang ini terlalu besar. Setiap lorong mirip satu sama lain. Ia bisa saja berjalan berjam-jam tanpa menemukan apa pun. Namun ia tahu satu hal, Yura pasti diasingkan.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 585

    Ledakan kecil dari granat Rizky belum reda ketika Nathan mengangkat tangannya memberi tanda. Seketika itu juga, dari balik gudang tua di sisi barat, puluhan pria berpakaian gelap muncul. Mereka adalah orang-orang bayaran yang sudah disiapkan sejak beberapa beberapa jam yang lalu. Mereka orang pilihan, mantan pasukan khusus, ahli tempur, dan penembak jitu.“Sekarang!” teriak Nathan.Para prajurit bayaran langsung menyebar dengan disiplin. Ada yang naik ke atap kontainer, ada yang berlindung di balik beton rusak, dan sisanya membentuk barisan untuk menutup jalur utama.Dalam sekejap, situasi berbalik. Penjahat yang tadi menyerbu dengan liar kini justru dihujani tembakan terarah.Dor! Dor! Dor!Peluru berdesing, mengenai lawan satu per satu. Dua orang sindikat yang berusaha berlari maju langsung terkapar. Yang lain panik, berusaha mencari perlindungan, tapi tak banyak ruang tersisa di halaman gudang itu.Kedua pria itu datang ke markas sindikat, bukan tanpa rencana. Mereka sudah mempredi

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 584

    Lorong semakin gelap. Michael dan Samuel berlari cepat, namun langkah mereka tertahan ketika terdengar suara-suara berat dari balik rak besi.“Tunggu…” Samuel mengangkat tangannya memberi kode.Dari balik bayangan, tiga pria muncul dengan senjata laras panjang. Wajah mereka bengis, mata tajam penuh curiga. Salah satunya menyalakan senter, sinarnya langsung menyapu dinding dan hampir mengenai mereka.Michael menahan napas, tubuhnya merapat ke dinding. Jantungnya berdetak kencang.Namun tak ada waktu lagi. Salah satu pria mendengar bunyi kecil dari langkah Samuel. “Siapa itu?!” teriaknya, lalu mengarahkan senjata.Dor! Dor!Peluru pertama melesat, menghantam rak besi hingga percikan api beterbangan.Michael refleks menarik Samuel ke balik tumpukan kontainer kecil. “Sial, kita ketahuan!” bisiknya.Bersyukur di tempat ini tidak ada tawanan, sehingga tidak ada yang menjadi korban.Suara tembakan menggema di dalam lorong. Peluru memantul, membuat telinga berdengung. Samuel merunduk, sementa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status