แชร์

Bab 387

ผู้เขียน: Liazta
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-30 22:22:30

"Kalian tidak menerima uangku?" katanya dengan sangat marah. Wajah Sherly merah. Bahkan urat-urat di sekitar kening serta matanya menonjol.

Padahal dia sudah memberikan uang untuk resepsionis, tapi mengapa mereka tidak mau membukakan pintu untuknya.

"Atau uang ini kurang?" Walaupun dalam keadaan yang sangat marah, wanita itu tetap mencoba bersikap ramah dan membujuk kedua resepsionis tersebut.

Jika mereka keberatan karena uang yang diberikannya masih tidak cukup, maka dia akan menambahnya lagi.

Wanita yang berdiri di resepsionis itu menggelengkan kepalanya. Hukum Swiss sangat ketat. Mereka yang bekerja di hotel, bisa terkena tindak pidana jika membiarkan orang asing masuk ke dalam kamar tamu, tanpa persetujuan terlebih dahulu. Karena itu hotel di Swiss terkenal paling aman. Tidak ada kasus ciduk terhadap tamu mereka. Apa lagi wanita yang berdiri di depannya, terlihat sangat mencurigakan. Jika memang istri sha, seharusnya bisa memberitahu suaminya. Bukan menyogok petugas hotel seper
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (107)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
nah .ya udah. mati aja' sekalian ya ser..
goodnovel comment avatar
Ina Gunawan
byk typo jadi kita meraba2 sendiri aja kalimatnya
goodnovel comment avatar
Eity setyowati
nah lho kamu cari mati sherly albert kok dibohongi
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 470

    “Selama ini hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi. Liza di sini sudah bertahun-tahun,” ucap Eliza pelan, matanya menatap lekat Nathan.Nathan mengusap pelipisnya yang terasa berdenyut. “Aku juga heran, kenapa tiba-tiba ada yang berani memantau kondisi rumah kita?”Kepalanya makin pusing. Ia benar-benar tak punya bayangan, siapa yang cukup nekat melakukan hal seperti ini?Eliza menarik napas panjang. “Menurut Liza, pelakunya sepertinya bukan sepenuhnya mengincar keluarga kita.”Dahi Nathan mengernyit. “Kalau bukan kita, siapa yang jadi target?”Nathan merenung. Orang asing di rumah ini hanya Aruna. Hidup wanita muda itu juga sangat rumit dengan permasalahan yang sangat berat. Namun kasus Aruna dan mantan kekasihnya sudah ditangani polisi. Keluarga pria itu jelas tidak akan seberani ini. Bahkan mereka tidak tak mengetahui kalau Aruna tinggal di sini.“Apakah kamu mencurigai Aruna?” tanya Nathan ragu.Eliza menggeleng. “Rasanya nggak mungkin, By. Keluarga mantan pacarnya pasti nggak b

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 469

    Pintu kamar dibuka pelan, disusul derap langkah kaki yang tertahan. Nathan masuk dengan raut wajah serius. Kemejanya masih terlipat rapi di lengan, namun ada sisa ketegangan yang jelas terpahat di sudut matanya.Di atas tempat, Eliza tengah duduk bersandar di kepala ranjang. Seperti biasanya, Eliza tidak memakai pakaian apapun terkecuali celana berbentuk segitiga, dan juga sepotong kain berbentuk kacamata. Raut wajah Nathan langsung berubah ketika melihat penampilan istrinya. Meskipun sudah terbiasa melihat Eliza seperti ini, tapi tetap saja naluri laki-lakinya tidak bisa di menolak dan mengakui bahwa Eliza sangat menggoda."Bajunya mana? "Nathan bertanya dengan tersenyum. Masalah yang barusan membuat kepalanya pusing, mendadak hilang. Hanya karena melihat Eliza saja. Mungkin bagi Nathan. Eliza obat sakit kepala paling mujarab.“panas by," jawab Eliza dengan wajah cemberut."Ini ac-nya sudah sangat dingin sekali." Nathan memandang Eliza dengan mengerutkan keningnya. Dia yang baru sa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 468

    Senja baru saja merayap di balik jendela besar ruang kerja Hermawan. Di dalam ruangan itu, suasana terasa berat. Nathan duduk di sebelah sang ibu, wajahnya tegang. Mawar pun ada di sana, kedua tangannya terlipat di atas pangkuan, tatapannya penuh kecemasan. Ini bukan pertemuan biasa, lebih tepat disebut rapat darurat yang mendesak.Sedangkan Rizky, hanya duduk diam dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di dibaca.Di balik meja besar yang terbuat dari kayu mahoni tua, Hermawan tampak murung. Sorot matanya gelap, kening berkerut dalam. Jarang sekali ia memperlihatkan ekspresi seburuk ini. Nathan pun bisa merasakan ketegangan yang menguar di udara.Tiba-tiba terdengar ketukan pelan di pintu.“Masuk,” ujar Hermawan dengan suara berat.Seorang pria bertubuh tegap dan tinggi segera melangkah masuk. Pria itu bernama tu Teddy, kepala keamanan mansion, pria yang sudah lama dipercaya Hermawan menjaga keselamatan keluarga ini. Selain mahir ilmu beladiri, Teddy juga penembak jitu. “Duduk.” Perin

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 467

    Sherly masih terpaku. Matanya memandang kosong ke luar jendela, menatap indahnya kota Paris yang diselimuti lampu-lampu yang sangat terang. Tangannya menggenggam ponsel yang tiba-tiba saja berdering. Sherly sudah sangat senang dan langsung melihat nama si penelepon. Namun raut wajahnya berubah, telpon yang masuk bukan dari Nathan. Bukan juga dari Albert. Namun dari Asistennya. Dunia rasanya makin sepi tanpa kedua pria tersebut. Meskipun kesal namun wanita itu tetap menerima sambungan telepon. Setelah berbicara dengan asisten pribadinya, Sherly memutuskan sambungan telepon. Otaknya masih saja berputar mencari pembunuh bayaran yang bisa menerima tawaran darinya. Tangannya gemetar saat menekan satu nama dalam kontak. “Leon.” Beberapa detik kemudian, sambungan tersambung. Suara berat, dingin, dan berbahaya terdengar dari ujung sana. "Siapa ini?" “Sherly,” jawabnya tenang. Hening sebentar. Lalu tawa kecil terdengar. "Sudah gila kau hubungi aku lagi. Terakhir kita bicara,

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 466

    Sherly berjalan mondar-mandir. Hatinya tidak tenang. Karena sampai saat ini William belum mengabarinya apapun. "Albert, Aku tidak akan pernah melepaskan kau. Jika kau tidak bisa menjadi milikku, maka aku akan membunuhmu. Begitu juga anak-anakmu. Aku tidak akan membiarkan kau bisa hidup dengan bahagia. Aku pastikan akan menghabis kalian hingga ke akar-akarnya. Tapi sebenarnya aku ini sangat baik. Aku akan membuat kalian berkumpul bersama dengan Anna." "Ha.... Ha..." Wanita itu tertawa layaknya orang gila. Namun dalam sekejap tertawa itu berhenti. Wajah Sherly merah padam. Tangannya menggepal menahan rasa emosi. "Aruna, kau wanita pembawa sial. Di usiamu yang masih begitu sangat muda, kau sudah menyandang status janda. Yang lebih menyedihkan lagi, kaulah penyebab kematian kedua orang tua serta adik-adikmu. Aku tidak bisa membayangkan ketika Albert mengetahui bahwa wanita yang dianggapnya lemah, merupakan pembawa sial. Pembawa malapetaka. Setelah kejadian ini, aku yakin tidak aka

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 465

    "Ya Aku ingin mencoba." Kata Albert Aruna tidak berkata apa-apa. Namun dia mengambil mangkok kecil dan mengisi potongan buah ke dalamnya. Kemudian memberikan kepada Albert. Albert tersenyum canggung dan kemudian mengambil mangkok tersebut. "Daddy, Aku mau?" Olivia yang duduk di sebelah Aruna sudah membuka mulut dan meminta agar sang ayah menyuapinya.Albert menelan air ludahnya karena posisi sekarang ada Aruna di tengah-tengah. Namun pria itu tidak tega menolak permintaan putrinya. Karena itu dia tetap menyuapi Olivia dan sedikit mencondongkan wajahnya di depan wajah Aruna. Posisi seperti ini jelas saja membuat mereka berhenti untuk bernafas beberapa saat. Aruna berdoa agar kondisi seperti ini cepat berlalu. Namun ternyata tidak, Olivia justru mencicipi rasa makanan itu sedikit demi sedikit. "Olivia, jangan terlalu lama cepat masukkan ke mulutmu. "Albert berkata dengan wajah kesal. "Sebelum aku makan aku harus tahu dulu ini rasanya enak atau tidak." Gadis remaja itu sangat pi

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status