Share

Bab 608

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-09-10 22:18:35

Sherly terduduk lemah di kursi terdakwa, tubuhnya bergetar hebat. “Lima belas tahun penjara…” kalimat itu terus bergema di kepalanya. Ia menekuk tubuh, menutupi wajah dengan kedua tangan, namun tangisnya tetap pecah, tumpah tanpa bisa ditahan.

Padahal menurutnya, tindakannya tak seberat itu. Ia merasa hanya melakukan kejahatan kecil—seharusnya cukup dua tahun penjara. Tapi mengapa hukum menjeratnya begitu kejam hingga lima belas tahun?

"Aku tidak terima! Aku hanya melakukan kesalahan kecil!" teriak Sherly di tengah sesak emosinya.

Hakim menatapnya tajam. "Semua tindakanmu sudah kami bacakan. Bukti-bukti yang ada tak terbantahkan. Jika kau masih berbuat gaduh, hukumanmu bisa bertambah."

Sherly tercekat. Wajahnya memucat, tangannya gemetar, namun ia tak lagi berani melawan.

Matanya sembab, pipinya basah. Setiap tarikan napas terasa berat, seperti ada beban menghimpit dadanya. Bukan karena dingin, melainkan karena luka yang menghancurkan batin. Sepanjang hidup, ia percaya selalu ada oran
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Farkhani Farkhani
akhirnya kisahnya sampai ke anak²nya nathan dan Eliza yg dah pd dewasa,penasaran dengan kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Sakura Sakura
tu kan ank y mantan eli
goodnovel comment avatar
Mary Angel
Jgn sampai noah naksir yaaaa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 608

    Sherly terduduk lemah di kursi terdakwa, tubuhnya bergetar hebat. “Lima belas tahun penjara…” kalimat itu terus bergema di kepalanya. Ia menekuk tubuh, menutupi wajah dengan kedua tangan, namun tangisnya tetap pecah, tumpah tanpa bisa ditahan.Padahal menurutnya, tindakannya tak seberat itu. Ia merasa hanya melakukan kejahatan kecil—seharusnya cukup dua tahun penjara. Tapi mengapa hukum menjeratnya begitu kejam hingga lima belas tahun?"Aku tidak terima! Aku hanya melakukan kesalahan kecil!" teriak Sherly di tengah sesak emosinya.Hakim menatapnya tajam. "Semua tindakanmu sudah kami bacakan. Bukti-bukti yang ada tak terbantahkan. Jika kau masih berbuat gaduh, hukumanmu bisa bertambah."Sherly tercekat. Wajahnya memucat, tangannya gemetar, namun ia tak lagi berani melawan.Matanya sembab, pipinya basah. Setiap tarikan napas terasa berat, seperti ada beban menghimpit dadanya. Bukan karena dingin, melainkan karena luka yang menghancurkan batin. Sepanjang hidup, ia percaya selalu ada oran

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 607

    Samuel masih menggendong Violet di ruang tengah. Gadis kecil itu sudah mulai menguap, matanya setengah terpejam. Samuel tersenyum lembut sambil mengelus rambut halusnya.“Aduh, kalau kamu udah besar nanti… aku bakal repot sekali. Soalnya aku yakin, cantiknya bisa bikin satu kota jatuh cinta,” gumam Samuel pelan, seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri.Ia lalu terkekeh, membayangkan Violet sudah remaja. “Pasti kamu nanti cerewet banget, suka ngatur aku. Terus… hmm… mungkin juga kamu suka marah kalau aku pulang malam. Tapi nggak apa-apa, aku rela dimarahin tiap hari sama kamu.”Samuel terdiam sebentar, menatap wajah polos Violet yang tertidur di lengannya. Senyum manis terukir di bibirnya.“Eh, tapi aku harus sabar ya… masih 18 tahun lagi.” Samuel menghela napas panjang, lalu berbisik geli, “Ya Tuhan… kenapa rasanya lama sekali?”Aruna yang baru lewat di belakang mereka langsung menahan tawa melihat tingkah Samuel. “Sam, kamu ngomong apa sih sama anak bayi?”Samuel terkejut, pipin

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 606

    Kamar rawat itu kini berisi dua tempat tidur pasien. Satu ditempati Michael yang masih lemah, satu lagi ditempati Yura,atas permintaan kerasnya sendiri.Sejak pagi Yura ngotot pada Rizky.“Daddy, Yura sakit. Kepala sakit, kaki sakit, sampai jari kelingking juga sakit. Jadi Yura harus dirawat!” katanya sambil cemberut.Rizky sempat menghela napas, bingung melihat putrinya begitu keras kepala. "Sayang, kamu harus beristirahat di rumah.""Daddy, aku tidak mau pulang. Kondisiku sangat parah. Lihat mata ku, ini sampai hitam." Yura berkata sambil menunjuk ke arah matanya. Rizky langsung memeriksa mata gadis kecil tersebut. Setelah itu ia menghembuskan napas panjang. "Bola mata memang hitam Yura.""Kita pulang ya, nanti kita ke sini lagi," bujuk Rizky Michael dalam masa penyembuhan. Pemuda itu butuh waktu untuk beristirahat. Jika Yura berada di sini, itu artinya, Putri angkatnya itu akan menganggu istirahat Michael. Dengan alasan ini, Rizky membujuk Yura untuk pulang. Lagi pula, psikolog

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 605

    Yura menatap dokter Rizky dengan wajah serius. Kedua tangannya terkepal di depan dada, tubuh mungilnya terlihat tegas walau mata bulatnya penuh kepolosan.“Daddy… aku mau minta suntikan semangat buat Mas Mic, biar cepat sembuh dan bisa gendong aku lagi!”Sekejap, suasana ruangan berubah. Semua orang menoleh pada Yura. Olivia spontan menutup mulut menahan tawa, Samuel menggeleng tidak percaya, dan Albert mendesah pelan, pura-pura tenang padahal matanya sudah basah karena haru.Rizky sempat terdiam, lalu tersenyum hangat. Ia menaruh stetoskop di meja, kemudian berjongkok agar sejajar dengan Yura. “Suntikan semangat, ya? Hmm… kalau begitu Daddy Albert juga harus ikut bantu. Biar semangatnya makin kuat.”Rizky sangat paham dengan perkataan dari putri angkatnya. Ketika Yura bersedih atau tidak bersemangat, ia akan mengatakan, memberikan suntikan semangat.Yura langsung menoleh ke Albert, wajahnya berbinar. “Daddy Albert! Ayo kita suntik Mas Mic bareng-bareng!” serunya penuh semangat.Alber

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 604

    Saat akhirnya Yura membuka matanya lebih lebar, ia terdiam sejenak. Matanya membesar, menatap wajah Michael. Lalu tanpa sadar, suaranya melengking penuh semangat.“Mas Mic!!!” serunya sambil memeluk Michael lebih erat, hingga membuat monitor jantung berbunyi cepat karena detak Michael ikut berpacu.“Yuraaa…” Olivia buru-buru menahan bahunya. “Pelan-pelan, Mas Mic masih sakit.”Gadis kecil itu terkejut, buru-buru mengendurkan pelukannya. Tapi ia langsung menempelkan pipinya ke dada Michael lagi, lalu berkata dengan nada manja.“Aku kira Mas Mic belum bangun." Yura tersenyum dan kemudian menangis histeris."Aku takut Mas Mic ninggalin Aku. Tapi ternyata Mas Mic bangun. Mas Mic , terimakasih.”Michael yang masih lemah hanya bisa mengedipkan matanya perlahan, lalu menggerakkan jarinya sedikit untuk menyentuh rambut Yura. Isyarat sederhana itu membuat Yura tersenyum lebar hingga matanya berbinar.“Mas Mic jangan tidur lagi ya! Kalau Mas tidur lagi, aku bakal… bakal marah besar! Terus aku n

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 603

    “Bagaimana kondisi Michael?” tanya Albert sambil menatap Samuel, suaranya bergetar namun berusaha terdengar tegar.“Michael sudah keluar dari masa kritis, Dad. Tapi dia belum sadar…” Olivia menjawab dengan hati-hati, mengulang apa yang disampaikan dokter. “Aku harap… hari ini dia membuka matanya.”Albert mengangguk pelan. “Ya… kita harus berdoa bersama.”Lalu ia tersenyum tipis, mencoba menebar semangat. “Kita lihat Michael sekarang. Daddy yakin, kalau dia melihat kita datang bersama-sama, dia akan segera bangun.”Padahal kenyataannya, hatinya dipenuhi ketakutan. Membayangkan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi membuat tubuhnya gemetar, jantungnya berdetak begitu cepat. Itulah sebabnya ia tak ingin masuk sendiri. Ia butuh Samuel, Olivia, Aruna, bahkan Nathan, agar kekuatan mereka bisa menopang dirinya. Karena bila hanya masuk bertiga, Albert, Samuel, dan Olivia, ia tahu, mereka sama-sama rapuh.Samuel dan Olivia segera mengangguk, lalu menyiapkan diri sebelum membuka pintu ruang ICU.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status