Share

Bab 622

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-09-15 22:47:20
Anisa akhirnya sampai di gerbang sekolah dengan napas masih agak tersengal. Ia mengatur langkahnya perlahan, tak ingin terlihat lemah meski kakinya terasa berat setelah perjalanan tadi. Senyum tipis ia paksakan, menutupi semua rasa lelah di balik wajah mungilnya.

Rok panjang semata kaki, mampu menyembunyikan kaki besinya.

Begitu masuk ke kelas, matanya langsung mencari seseorang. Dan benar saja, di barisan tengah, Noah sudah duduk rapi di kursinya. Pemuda tampan itu tampak serius, menunduk dengan dahi sedikit berkerut, jemarinya menyusuri halaman buku kimia yang tebal. Seakan dunia di sekitarnya lenyap, hanya ada rumus dan reaksi kimia di pikirannya.

Sementara itu, tepat di depan Noah, duduklah Leo. Pemuda ceria itu tidak pernah bisa diam. Mulutnya terus saja berceloteh, entah tentang film baru yang ia tonton, atau tentang gosip anak kelas sebelah. Tangannya bahkan ikut bergerak heboh, seolah sedang bercerita di panggung teater.

“Noah, kau dengerin nggak sih? Hei, aku bilang… terny
Liazta

Assalamualaikum, halo reader. Author minta maaf karena semalam sahah update bab ya. Seharusnya bab itu di novel author yang judul: Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir. Sebenarnya author sudah usahakan untuk teliti, Tapi tatap saja salah kamar. mungkin karena kondisi author yang tidak sehat beberapa hari ini. Terima kasih ya atas pengertian serta dukungannya untuk author. Oh iya Author lupa kasih tahu, kalau author menjadi pemenang penulis terbaik X1. Alhamdulillah rangking 1 untuk tahun 2024. dan rangking pertama untuk X2, tahun 2025. Semua ini berkat dukungan kalian semua. Love you untuk kalian semua. 😘😘

| 56
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Adilah Ismail
tahniah thor
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
selamat author untuk pencapaiannya, sukses selalu dan tetap semangat untuk berkarya.....
goodnovel comment avatar
sunshine l🌻
tahniah author, semoga sukses selalu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 626

    Begitu Tuan Smith pergi, ruangan kembali lengang. Samuel segera merapikan dokumen, sementara Emily mendekat dengan langkah dibuat-buat, gaunnya menonjolkan lekuk tubuh yang sama sekali tidak pantas untuk suasana formal.Pujian dari tuan Smith, merupakan keberuntungan untuk Michael. Terbukti, kerja sama langsung disetujui. Bagi Emily, ini berkat dirinya “Michael…” suaranya dibuat manja, dengan sengaja Emily menundukkan tubuhnya hingga buah dadanya yang besar seakan siap melompat dari tempatnya. “Rapatnya menegangkan sekali, ya? Kau pasti lelah. Mungkin kita bisa—”Belum sempat ia menyelesaikan kalimat, Samuel berdiri. Tatapannya tajam menusuk Emily. “Emily.” Hanya satu kata, tapi cukup membuat wanita itu menegang. “Ingat peranmu. Kau sekretaris, bukan penghibur. Jangan mempermalukan dirimu sendiri.”Michael tetap tenang, wajahnya datar seolah tak terusik sedikit pun. Tangannya hanya menutup laptop, dan sekali lagi matanya terhenti pada foto Yura di layar. Senyum lembut wanita itu jauh

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 625

    Sore itu, Noah memarkirkan motornya di depan rumah. Baru saja ia mematikan mesin, sebuah mobil hitam berhenti tepat di halaman. Dari dalam keluar Eliza, sang mommy, dengan langkah anggun meski jelas terlihat raut lelah di wajahnya.“Mommy!” seru si kembar Jasmine dan Violet hampir bersamaan, berlarian kecil menyusul keluar dari dalam mobil. Rambut mereka berkibar, wajah ceria langsung menghapus sedikit keletihan Eliza. Noah tersenyum lebar, langsung turun dari motor dan menghampiri. Ia meraih tangan Eliza, menciumnya penuh hormat. “Mommy sepertinya capek sekali?” tanyanya lembut.Eliza menatap putranya dengan senyum hangat. Meski matanya sedikit sayu, ada binar penuh kasih yang tidak bisa hilang. “Iya, Nak. Hari ini pasiennya banyak sekali. Selain itu, ada beberapa alat medis baru yang datang. Mommy harus pastikan semuanya dalam kondisi baik. Itu butuh waktu lama.”Noah mengangguk paham. “Wajar kalau Mommy lelah, tapi Mommy jangan lupa jaga kesehatan juga. Mommy selalu sibuk mengurus

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 623

    Sore itu, Noah turun dari motornya di depan sekolah Aishwa. Tapi kali ini, dia tidak perlu menunggu lama. Gadis kecil itu sudah berdiri di depan gerbang sekolah, seragam SMP-nya rapi, rambut dikuncir dua, dan mulutnya… seperti keran air yang bocor.Dari jauh Noah melihat Aishwa sedang asik berceloteh dengan temannya. Tangannya ikut bergerak-gerak, seolah sedang menjelaskan teori besar yang tak kalah dari guru besar. Temannya hanya manggut-manggut, kadang tertawa.“Noah!” Aishwa langsung melambai ketika melihat kakaknya, senyum lebar terlukis di wajahnya. Lalu buru-buru pamit pada temannya. “Aku pulang dulu, dijemput bodyguard pribadi!”Noah menaikkan satu alisnya. “Bodyguard?” gumamnya, tapi tidak menunggu jawaban.Aishwa berlari kecil, tasnya bergoyang-goyang, lalu melompat naik ke boncengan motor Noah. “Gas, supir pribadi!” katanya sambil tertawa, kedua tangannya memeluk pinggang kakaknya.Noah menghela napas panjang. Dia ini kapan bisa serius…Mereka melaju pulang dengan motor, ang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 623

    Michael duduk di kursi empuk lounge hotel mewah di London. Dari balik jendela kaca besar, ia menatap hiruk pikuk kota yang tampak asing baginya. Pertemuan yang ditunda sepihak membuatnya kesal. Semua rencananya berantakan, dan waktunya terbuang percuma.Ia mengusap wajahnya, menahan jenuh. “Sia-sia saja aku di sini. Harusnya sekarang aku sudah…” Katanya terhenti.Meski mulutnya menggerutu, matanya tak lepas dari layar laptop. Laporan-laporan masuk ia periksa dengan teliti. Michael tidak pernah memberi ruang untuk kecerobohan—bahkan terhadap ayahnya sendiri. Ia tahu betul bagaimana Albert pernah hampir menyeret perusahaan ke jurang kerugian ratusan miliar dolar, hanya karena lalai membaca kontrak.Untung saja, Michael bersama Samuel cepat bertindak. Mereka membatalkan kerja sama itu dan menyeret pengkhianat yang menjebak Albert ke penjara.Namun, bagi Emily, penundaan ini adalah peluang emas. Sejak awal ia memang berniat mendekat pada Michael. Dengan gaun ketat dan belahan dada yang te

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 622

    Anisa akhirnya sampai di gerbang sekolah dengan napas masih agak tersengal. Ia mengatur langkahnya perlahan, tak ingin terlihat lemah meski kakinya terasa berat setelah perjalanan tadi. Senyum tipis ia paksakan, menutupi semua rasa lelah di balik wajah mungilnya. Rok panjang semata kaki, mampu menyembunyikan kaki besinya. Begitu masuk ke kelas, matanya langsung mencari seseorang. Dan benar saja, di barisan tengah, Noah sudah duduk rapi di kursinya. Pemuda tampan itu tampak serius, menunduk dengan dahi sedikit berkerut, jemarinya menyusuri halaman buku kimia yang tebal. Seakan dunia di sekitarnya lenyap, hanya ada rumus dan reaksi kimia di pikirannya. Sementara itu, tepat di depan Noah, duduklah Leo. Pemuda ceria itu tidak pernah bisa diam. Mulutnya terus saja berceloteh, entah tentang film baru yang ia tonton, atau tentang gosip anak kelas sebelah. Tangannya bahkan ikut bergerak heboh, seolah sedang bercerita di panggung teater. “Noah, kau dengerin nggak sih? Hei, aku bilang… terny

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 621

    Pagi itu dapur dipenuhi aroma harum tumisan sayur yang baru matang. Anisa duduk manis di kursi rodanya, tangannya cekatan mengaduk nasi goreng yang masih mengepul hangat. Senyumnya lembut, meski keringat tipis membasahi dahinya.Di sampingnya, sang art membantu menyiapkan sayuran rebus dan potongan buah. Sesekali Oma Lusi ikut memberi arahan dari meja makan, sambil memperhatikan cucunya yang tampak bersemangat.“Pelan-pelan, Nisa. Jangan terlalu cepat, nanti minyaknya muncrat,” ujar Lusi dengan nada khawatir.“Iya, Oma…” jawab Anisa sambil terkikik kecil, “Aku udah hati-hati kok. Lagipula aku cuma mau bikin yang sederhana, biar cepet dimakan nanti di sekolah.”Di meja dapur, sudah ada tiga kotak makan siang yang terbuka. Satu dengan sekat warna pink, yang dua lagi biru muda. Anisa menata lauk dengan rapi. Nasi goreng, potongan nugget berbentuk bintang, sayur, dan buah segar.Yang pink tentu untuknya sendiri.Yang biru, ia tersenyum samar. “Untuk paman kecilku dan Noah…” bisiknya pelan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status