Share

Bab 6

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-05-13 22:05:49

Perawat itu diam selama beberapa detik ketika melihat senyum menawan pria satu anak tersebut. "Iya mas," jawabnya kemudian.

Sudah satu minggu ini selalu bertemu dengan Nathan. Namun baru kali ini perawat itu melihat senyum di wajah tampan pria itu.

"Asinya juga sangat banyak mas, jadi ini cukup untuk satu minggu ke depan."

"Apa ibu itu mau menjadi pendonor tetap untuk anak saya?"

"Saya belum tahu mas," jawab si perawat.

"Apa saya bisa menghubungi ibu itu." Nathan sangat senang, karena dia tidak perlu susah-susah untuk mencari pendonor ASI.

"Maaf mas, saya juga lupa tadi meminta nomor handphone," sesal si perawat.

"Apa ibu itu meninggalkan alamat, agar saya bisa datangi ke rumahnya." Tanya dengan penuh semangat.

"Maaf mas, alamatnya juga tidak ada."

Nathan mendengus kesal. Dia berharap wanita yang memberikan ASI untuk anaknya bisa segera dihubungi namun ternyata tidak.

"Kalau saya boleh tahu nama yang mendonorkan ASI untuk anak saya?" tanyanya dengan begitu pena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (157)
goodnovel comment avatar
Nur Cahyati
lumayan bagus
goodnovel comment avatar
Nur Cahyati
terimakasih saya bisa membaca novel anda
goodnovel comment avatar
Achen Zemox
smkin sedih bcnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 462

    "Kau masih menyimpan semua bukti-bukti itu? "Hermawan memandang Albert dengan tatapan kagum. Albert menganggukkan kepalanya. "Bukti-bukti ini sangat penting bagiku. Dengan adanya bukti-bukti ini maka orang tidak bisa sembarangan menuduhku. Dan aku pun sudah melewati proses dari kepolisian. Di sini aku tidak terlibat dalam kasus kejahatan kriminal karena itu aku bisa lepas dan bebas.""Apa anda tidak melakukan tuntunan balik atas pencemaran nama baik?" Tanya Nathan. Albert menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin berurusan dengan siapapun. Yang pasti aku tidak terlibat dalam kejahatan apapun. Dan pada saat itu kondisi istriku sedang sakit. Aku saja hampir gila, mana mungkin aku bisa menuntut orang yang ingin mencemarkan nama baikku. "“lagipula mereka menuduh ku hanya karena mereka menghilang dari Paris. Banyak dari mereka kini menjalani hidup yang jauh lebih baik. Anak-anak mereka sering menghubungiku. Mereka mengirimkan foto-foto, ucapan terima kasih. Rata-rata ayah mereka adalah

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 461

    Sejenak suasana hening. Eliza menggenggam tangan Nathan. Aruna menatap Albert dengan mata yang merunduk hormat.Hermawan melangkah maju dan menepuk pundak sahabatnya itu. “Aku mengerti perasaanmu. Anna pasti bahagia sekarang. Dan dia pasti bahagia melihatmu di sini, dikelilingi anak-anak dan tawa yang tak pernah ia benci.”Albert menatap ke arah Aruna, yang berdiri diam di samping Aishwa. Wajahnya lembut, anggun, dan terlihat sangat muda. Bahkan lebih muda dari Eliza.“Bukankah kau tak punya anak perempuan?” tanya Albert pelan.Hermawan tersenyum samar. “Tidak.”“Lalu, siapa dia?”“Teman Eliza,” jawab Hermawan cepat. Tidak mungkin ia menjelaskan kisah rumit yang menyelimuti hidup Aruna. Albert mengangguk perlahan, tapi tatapannya belum lepas dari Aruna. Gadis itu menunduk, lalu membelai kepala Aishwa yang masih menggenggam tangannya erat.Dalam diamnya, Aruna tahu di rumah ini, di tengah keluarga yang bahagia dan hangat, dirinya tetap seperti kepingan cerita yang tak utuh. Hadir, tap

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 460

    Aruna berdiri terpaku di lantai empat mansion megah milik keluarga Hermawan, matanya memandang kagum pada hamparan dunia kecil penuh warna yang terbentang di hadapannya. Cahaya matahari sore menyusup lembut melalui jendela kaca besar di sisi timur, memantulkan kilau keemasan pada lantai dan peralatan bermain, menciptakan suasana hangat dan menenangkan.Lantai ini bagaikan negeri dongeng yang dirancang khusus untuk kebahagiaan anak-anak. Di tengah ruangan, terdapat kolam mandi bola raksasa yang warnanya seperti permen kapas—biru langit, merah muda, dan putih susu. Di sampingnya, perosotan pelangi menjuntai dengan lengkungan lembut, seolah mengajak anak-anak untuk meluncur ke dunia fantasi mereka.Berbagai wahana digital dan mekanik juga tersusun rapi: mesin game cakar boneka berjejer seperti tantangan ajaib, game mobil balap dengan efek suara realistis, dan kereta mini yang berkeliling mengitari ruangan melewati terowongan kecil dan miniatur stasiun. Terdapat pula landasan mobil-mobila

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 459

    Pagi ini, kediaman megah keluarga Hermawan diselimuti kesibukan yang tak biasa. Para pelayan mondar-mandir, mengganti gorden dengan yang baru, mengganti alas meja dengan yang lebih anggun, dan menata bunga segar di setiap sudut ruangan. Aroma mawar dan lili bercampur dengan wangi sabun pel, menciptakan suasana rumah yang lebih hidup dari biasanya.Di dapur, para chef sibuk menyiapkan hidangan-hidangan istimewa. Bunyi pisau menghantam talenan, wajan mendesis, dan aroma rempah menyeruak ke segala penjuru. Ada suasana mendebarkan yang menggantung di udara, seolah ada sesuatu yang besar akan segera tiba.Aruna memperhatikan semua itu dengan rasa ingin tahu yang sulit dibendung. Ketika seorang pelayan lewat di depannya, ia pun bertanya pelan, “Mbak, ada acara apa ya? Kok rumahnya rame banget.”“Oh, Tuan Hermawan akan kedatangan tamu penting,” jawab sang pelayan, lalu kembali terburu-buru melanjutkan pekerjaannya.Aruna hanya mengangguk paham. Ia tak bertanya lebih jauh. Sebenarnya ia ingin

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 458

    Namun Kiara justru memulai ceritanya sendiri, seolah membaca isi hati Aruna. Suaranya pelan, nyaris berbisik."Aku dulu dijodohkan Mama dengan Rudi. Awalnya aku memilih pasrah. Dan beranggapan laki-laki kaya yang suka kawin cerai. Tapi ternyata, dia lebih dari itu." Kiara menunduk, menggenggam tangannya sendiri. "Dia punya enam istri sebelumnya. Lima di antaranya meninggal."Aruna menahan napas. Ia merasakan tubuhnya menegang."Ada seorang tetangga,ibu itu sangat baik sama kakak. Dia datang diam-diam, untuk menemui aku. Dia bilang Rudi bukan manusia biasa. Dia main ilmu hitam. Ibu itu juga yang hubungi Abang Rizky. Minta tolong agar aku dibawa kabur sebelum hari pernikahan."Sejenak, taman menjadi hening. Hanya suara angin yang melintas di antara mereka."Jika waktu itu bang Rizky nggak datang, mungkin aku nggak ada di sini. Mungkin yang ada hanya nama di batu nisan."Kiara juga menceritakan bagaimana ibunya memperlakukannya. Aruna memejamkan mata. Ia merasakan benjolan emosi di ten

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 457

    “By, garukin punggung Liza dong…” kata Eliza dengan suara manja, sambil mengangkat bajunya tinggi-tinggi, hingga punggung putihnya seperti bulan purnama tersaji di depan mata Nathan.Nathan yang sedang serius menonton video tentang cara menenangkan bayi langsung menoleh. Dalam hitungan detik, ia meletakkan ponsel, menutup selimutnya, dan duduk tegak seperti prajurit yang siap menerima komando.“Yang gatal sebelah mana, Jenderal?” tanyanya dengan nada bercanda, sambil mengelus punggung sang istri.“Dekat sini, By…” Eliza menunjuk dengan tangan lemah gemulai, ekspresi wajahnya seperti ratu yang meminta dilayani. “Tapi… susah dijelasin deh. Pokoknya di sekitar tulang belikat kiri, dua jari ke bawah, satu jari ke kanan.”Nathan menahan tawa. “Waduh, ini punggung apa peta harta karun?”Dia mulai menggaruk. Perlahan. Lalu agak keras.“Pas banget, By! Enak… enak banget. Tapi kiri dikit lagi, ya… Aaaahhh,” desah Eliza.Nathan mulai keringatan. Suara itu. Nada itu. Sangat tidak bersahabat bagi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status