แชร์

Bab 71

ผู้เขียน: Liazta
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-01 21:57:19

Sandy merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri. Semakin lama sikap Mirna semakin berubah. Wanita itu tidak semanis dulu ketika berbicara.

"Sayang aku ingin kopi." Sandy meminta istrinya untuk membuatkan secangkir kopi.

"Apa mas nggak bisa buat kopi sendiri?" Mirna yang sedang asik dengan ponselnya merasa kesal karena Sandy sudah menggangu waktu santainya.

"Kamu itu istri aku," kata Sandi dengan nada tinggi.

"Aku tahu aku istri kamu mas, tapi aku capek apa kamu nggak tahu aku itu kerja." Mirna berkata sambil menepuk-nepuk dadanya. Sedangkan matanya memandang kearah Sandy dengan marah.

"Jika kamu tidak sanggup bekerja berhenti saja," sergah Sandy. Masalah pekerjaan Mirna selalu menjadi permasalahan dalam rumah tangganya. Karena itu dia menyarankan agar Mirna berhenti dari pekerjaan.

Ketika bersama dengan Eliza, Sandy berharap istrinya bekerja dan bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan uang gajian akan disimpan di rekening dan sebagian akan diberik
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (20)
goodnovel comment avatar
Rahma Dewi Trianayanti
sandy aja yg bodoh
goodnovel comment avatar
Eka Dermawan
babnya terlalu singkat, jika dibandingkan dengan novel-novel lain. padahal menggunakan jumlah yang sama untuk membuka setiap babnya
goodnovel comment avatar
Suherni Erni
nyesel kan sekarang baru tahu sifat mirna rasain lho
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 856

    Gudang itu terasa seperti labirin. Lorong demi lorong membentang panjang, dipenuhi pintu besi yang tampak sama satu dengan lainnya. Lampu neon yang berkedip membuat bayangan di dinding menari, seolah mengintai setiap langkah Marchel.Napasnya berat, keringat bercucuran meski udara di dalam dingin menusuk. Ia sudah mengecek ruangan dengan jeruji besi tempat anak-anak lain ditahan. Tapi Yura tidak ada di sana.“Yura… kamu di mana?” bisiknya, suaranya bergetar. Rasa cemas dan takut, seakan membuat jantungnya di remas hingga dada terasa sesak.Ia membuka pintu kedua. Hanya ruangan kosong dengan rak-rak berdebu. Pintu ketiga, gudang penyimpanan karung dan kotak kayu. Pintu keempat, hanya kursi tua dan jeratan tali berserakan di lantai.Marchel menendang kotak kayu dengan frustrasi. “Sial! Kenapa mereka harus memisahkan dia?!”Gudang ini terlalu besar. Setiap lorong mirip satu sama lain. Ia bisa saja berjalan berjam-jam tanpa menemukan apa pun. Namun ia tahu satu hal, Yura pasti diasingkan.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 585

    Ledakan kecil dari granat Rizky belum reda ketika Nathan mengangkat tangannya memberi tanda. Seketika itu juga, dari balik gudang tua di sisi barat, puluhan pria berpakaian gelap muncul. Mereka adalah orang-orang bayaran yang sudah disiapkan sejak beberapa beberapa jam yang lalu. Mereka orang pilihan, mantan pasukan khusus, ahli tempur, dan penembak jitu.“Sekarang!” teriak Nathan.Para prajurit bayaran langsung menyebar dengan disiplin. Ada yang naik ke atap kontainer, ada yang berlindung di balik beton rusak, dan sisanya membentuk barisan untuk menutup jalur utama.Dalam sekejap, situasi berbalik. Penjahat yang tadi menyerbu dengan liar kini justru dihujani tembakan terarah.Dor! Dor! Dor!Peluru berdesing, mengenai lawan satu per satu. Dua orang sindikat yang berusaha berlari maju langsung terkapar. Yang lain panik, berusaha mencari perlindungan, tapi tak banyak ruang tersisa di halaman gudang itu.Kedua pria itu datang ke markas sindikat, bukan tanpa rencana. Mereka sudah mempredi

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 584

    Lorong semakin gelap. Michael dan Samuel berlari cepat, namun langkah mereka tertahan ketika terdengar suara-suara berat dari balik rak besi.“Tunggu…” Samuel mengangkat tangannya memberi kode.Dari balik bayangan, tiga pria muncul dengan senjata laras panjang. Wajah mereka bengis, mata tajam penuh curiga. Salah satunya menyalakan senter, sinarnya langsung menyapu dinding dan hampir mengenai mereka.Michael menahan napas, tubuhnya merapat ke dinding. Jantungnya berdetak kencang.Namun tak ada waktu lagi. Salah satu pria mendengar bunyi kecil dari langkah Samuel. “Siapa itu?!” teriaknya, lalu mengarahkan senjata.Dor! Dor!Peluru pertama melesat, menghantam rak besi hingga percikan api beterbangan.Michael refleks menarik Samuel ke balik tumpukan kontainer kecil. “Sial, kita ketahuan!” bisiknya.Bersyukur di tempat ini tidak ada tawanan, sehingga tidak ada yang menjadi korban.Suara tembakan menggema di dalam lorong. Peluru memantul, membuat telinga berdengung. Samuel merunduk, sementa

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 583

    Malam itu kota mulai sepi. Jalanan menuju kawasan industri dipenuhi gudang tua dan kontainer berkarat, nyaris tanpa penerangan. Angin bertiup kencang, membawa aroma asin dari pelabuhan yang tak jauh dari sana. Sebuah mobil hitam melaju perlahan, berhenti sekitar seratus meter dari gudang nomor 47. Di dalamnya, Samuel, Michael, Nathan, dan Rizky duduk dalam diam. Hanya suara detak jam dashboard dan hembusan napas mereka yang terdengar. Samuel membuka laptopnya. Di layar, tampak jaringan listrik dan sistem kamera gudang. Lampu indikator hijau berkedip, artinya sistem masih aktif. Michael menoleh, suaranya rendah namun mantap. “Sam, begitu kau tekan tombol itu, kita tak bisa mundur. Semua orang di dalam sana akan tahu ada yang datang.” Samuel mengangguk pelan. “Aku tahu. Karena itu… kita harus bergerak cepat. Waktu kita hanya 15 menit sebelum mereka menyadari sistem mereka diretas. Saat ini kondisi di sini sangat tenang. Orang yang mengawasi tempat ini hanya ada 5 orang. Namun kaw

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 582

    Café kecil itu kini berubah menjadi markas darurat. Suasana penuh ketegangan. Peta kota terbuka lebar di meja, layar laptop Samuel menyala terang, sementara Michael duduk di sampingnya dengan wajah serius.Nathan mengangkat ponselnya, berjalan mondar-mandir di dekat jendela. “Ya… aku butuh bantuanmu sekarang juga. Lokasi, kawasan industri utara, gudang nomor 47. Jangan bawa terlalu banyak orang, hanya yang bisa dipercaya. Ini bukan operasi resmi, paham?”Di seberang, suara seseorang terdengar berat. “Mengerti. Aku akan bawa tiga orang yang ahli. Setengah jam lagi kami ke sana.”Nathan menutup telepon, lalu beralih ke Rizky yang juga tengah berbicara dengan seseorang. Suaranya lirih namun penuh ketegasan.“Pak Arman, saya butuh pertolongan. Kau masih punya kenalan di LSM yang menangani perdagangan manusia, kan? … Bagus. Beri tahu mereka tentang kemungkinan ada anak-anak lain yang disekap di gudang itu. Kami tidak hanya menyelamatkan satu anak. Ini bisa jadi operasi besar.”Rizky menutu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 581

    Samuel kembali fokus dengan laptopnya. ekspresi kaku. Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard, menembus layer demi layer sistem keamanan digital. Michael memperhatikannya dengan gugup. “Samuel, apa kau yakin bisa masuk? Kalau mereka sindikat besar, sistem mereka pasti dijaga ketat.” Samuel tidak mengalihkan pandangannya dari layar, matanya menyala penuh determinasi. “Justru karena itu… aku harus mencoba. Setiap menit Yura bersama mereka, nyawanya semakin terancam.” Keringat mulai membasahi pelipis Samuel. Ia meretas melewati firewall demi firewall. Beberapa kali layar menampilkan peringatan, seolah sistem sedang mendeteksi keberadaannya. “Cepat, Sam…” Michael berbisik, napasnya menahan cemas. Hingga akhirnya—“Klik.” Suara samar terdengar dari laptop. Layar berganti, menampilkan sebuah database tersembunyi. Samuel membeku. Tangannya berhenti mengetik. Michael mencondongkan tubuh. “Apa itu…?” Dengan wajah pucat, Samuel menggeser layar ke arah Michael. “Lihat ini…” Tertulis

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status