“Aku yakin kalian akan betah tinggal di rumah daddy kalian.” Fay membalas ucapan Mike. Dia menutup pintu mobil dengan segera agar tak perlu lagi mendengar ocehan anak itu. Setelahnya dia berbalik kembali ke apartemennya.Cade sendiri merasa tidak perlu melihat lagi pada gadis itu. Waktu dia memberi isyarat pada Langdon yang menyetir untuk segera menjalankan mobil, kendaraan itu pun bergerak perlahan meninggalkan tempat itu.Mika sudah menangis sejak masuk ke mobil. Namun anak itu tidak mengatakan apa pun. Dia kesal pada semua orang. Menurutnya, tak seorang pun mendukung keinginannya untuk mengajak mommy tinggal bersama mereka. Tidak juga Mike, kakaknya.Cade mencoba mengajak gadis kecil itu bicara, tapi Mika benar-benar merajuk dan marah. Hanya Mike yang menyahut sesekali dengan jawaban-jawaban pendek hingga membuat Cade belum apa-apa sudah berpikir betapa lebih sulit menghadapi seorang anak dibandingkan orang dewasa.Setelah berkendara selama dua puluh lima menit, mereka tiba di depa
“Apa Daddy bisa memasak?” Mike akhirnya ikut bicara.Cade tertawa mendengar pertanyaan anak itu hingga Mike pikir itu berarti ayahnya tidak pandai memasak.“Aku akan memasak untuk kalian kalau ada waktu senggang. Percayalah, masakan daddy tidak akan kalah dengan masakan chef hotel bintang lima.” Cade berujar sombong.Tanggapan Mika datar saja. “Sebaiknya begitu. Setidaknya ada sesuatu yang bisa kau perlihatkan pada kami.”Cade hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia kehabisan akal untuk membuat dua anak ini kagum padanya. Mungkin dia akan memikirkan cara lain nanti.Ketika makanan yang dipesan tiba, ada dua pelayan yang melayani mereka makan. Mereka menata hidangan di atas meja dan membereskan semuanya saat selesai makan.“Aku akan ke perusahaan sebentar. Ada sedikit urusan. Langdon akan menemani kalian di rumah sampai sore.” Cade mengganti bajunya dengan yang lebih formal. “Apa Daddy akan membawa mommy pulang nanti?” tanya Mika sambil membuntuti Cade ke kamar.Cade meng
“Mommy sangat cantik. Kalau dia mau sedikit berdandan dan memakai baju yang bagus, dia pasti tidak akan kalah dengan pacar-pacar daddy sebelumnya.” Mike membela pilihan mereka.Jadi tebakannya benar!Langdon tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis karenanya. Fay Willmer bukan tipe tuannya. Apalagi di pertemuan pertama keduanya, api permusuhan sudah dinyalakan. Apa yang akan dikatakan Cade Goldwin jika tahu anak-anak ini menjodohkannya dengan gadis itu?Dan keajaiban apa yang bisa dibuat sepasang kembar ini untuk menyatukan dua kutub yang saling bertolak belakang itu?“Paman tidak perlu khawatir. Walaupun awalnya mereka tidak saling suka, pada akhirnya mereka akan menikah juga.” Mike seperti bisa membaca pikiran Langdon. “Yah, walaupun harus kuakui, perangai mommy memang sedikit buruk.”Ya, ampun! Sepertinya Langdon harus mulai berhati-hati dengan kedua anak ini. Jangan sampai dia menjadi target berikutnya.“Kami tahu kalau seseorang itu berjodoh dengan seseorang lainnya hany
“Kalian melihat Langdon?” Cade menanyakan pada kedua anak yang tengah asyik membuat huru-hara di ruang tamunya.“Paman tadi pergi ke kamar mandi.” Mike memberitahu sambil menjalankan miniatur mobilnya di pinggir meja.Cade mengerutkan kening lantas pergi ke kamarnya. Dia perlu berbicara pada Langdon tentang suatu hal, tapi dia akan menunggu dulu.Namun saat Cade telah selesai mandi dan berganti pakaian, dia tidak menemukan sang asisten di ruang tamu. Apa Langdon sudah pulang tanpa pamit padanya“Paman masih di kamar mandi.” Kini Mika yang memberitahu. Tampangnya acuh saja saat mengatakan itu.Cade jadi curiga. Dia beranjak ke belakang ke arah kamar mandi yang terletak di luar kamar tidur.Di depan pintu kamar mandi yang tertutup rapat dia mendengarkan sejenak. Tak ada suara apa pun. Lelaki itu mengetuk.“Langdon? Kau di dalam? Apa ada masalah?”Terdengar suara siraman air di dalam sana.Pintu kamar mandi terbuka. Seraut wajah pucat muncul dari baliknya.“Tuan....” Muka Langdon terliha
Mike dan Mika melihat pada ayahnya dan merasa penasaran dengan panggilan telepon itu.“Daddy terlihat senang,” ujar Mike begitu Cade mematikan ponsel dengan hanya meninggalkan sebuah komentar memuji untuk si penelepon. “Apa Daddy sudah berhasil membujuk mommy untuk tinggal di sini?”Sebenarnya Cade tidak akan senang jika gadis itu tinggal di sini. Namun dia merasa puas karena sebentar lagi akan bisa menaklukkan sifat keras kepala Fay Willmer. Gadis itu tidak akan bisa menolak tawarannya lagi.“Batas waktunya belum habis. Masih dua hari lagi. Aku sedang berusaha. Tapi aku yakin, nona Willmer akan dengan senang hati menjadi pengasuh kalian.” Cade memberitahu anak-anak yang lalu hampir bersorak dengan berita itu.Mungkin ada bagusnya juga jika gadis itu menjadi pengasuh mereka. Bukankah nona Willmer bilang, dia merasa kesusahan karena harus mengurus Mike dan Mika. Dia akan memberikan kesusahan itu sekali lagi meski dengan iming-iming yang menguntungkan Fay.“Bagaimana Daddy membujuknya?”
Hujan masih turun dengan derasnya selama hampir satu jam kemudian. Fay di seberang jalan masih belum beranjak dari posisinya.Lelaki di dalam mobil menyalakan mesin, mengarahkannya ke seberang dan berhenti tepat di depan Fay.Gadis itu mulanya tidak peduli dengan keadaan di sekelilingnya. Pun pada si pengendara yang ke luar dari mobil dan gegas berjalan ke arah Fay menghindari deraan hujan.“Nona Willmer. Aku tadi ke tempatmu, tapi ternyata kau tidak ada.” Cade Goldwin menyapa Fay. Gadis itu terkejut dengan keberadaan Cade yang tiba-tiba di sebelahnya. Sedikit air hujan membuat rambut gelap lelaki itu basah. Kenapa lelaki sialan ini bisa ada di sekitarnya? Hujan-hujan begini? Fay terlihat tidak senang dengan kehadiran ayah dari si kembar. Dia hanya melihat sekilas pada Cade lalu kembali fokus ke jalan yang tidak terlalu ramai.“Mike dan Mika terus berkeras agar kau mau menjadi pengasuh mereka. Jadi aku pergi mencarimu. Katakan saja kalau kau punya permintaan lain selain penawaran
Langdon tampak berdiri dengan bersandar pada tembok. Kedua lengan terentang terikat dengan lakban pada dua pengait perabot. Yang makin membuatnya tak bisa bergerak adalah sebuah guci kecil yang diletakkan di atas kepalanya. Sepertinya lelaki itu telah menjadi semacam sasaran lempar dua anak kembar Cade.“Tuan, saya tidak bisa bergerak. Guci ini....” Langdon memberi isyarat dengan bola mata yang digerakkan ke atas. Sedikit saja dia membuat kesalahan, guci antik itu akan jatuh dan pecah berkeping-keping.Cade hanya bisa menarik napas tak berdaya melihat hasil karya putra-putrinya. Mungkin keberadaan Fay Willmer di tempat ini akan bisa sedikit lebih mengendalikan situasi. Walau sebenarnya dia tidak terlalu yakin. Gadis itu tampak tidak terlalu menyukai anak-anak.Setelah melepas lakban yang menjerat lengan asistennya, Cade kembali ke ruang tamu. Langdon bergegas pamit pada tuannya dan sama sekali tidak berani melirik pada Mike dan Mika.Kedua bocah itu hanya tertawa cekikikan melihat tin
Fay sudah memikirkannya sepanjang perjalanan tadi.“Aku hanya akan menjaga mereka setelah pulang kuliah.”Itu tidak terpikirkan oleh Cade. Dia sudah memberi gaji yang besar, tapi gadis ini hanya akan menjaga dua anak itu setelah pulang dari kuliahnya. “Jangan katakan kalau kau akan membiarkan mereka tanpa penjagaan di sni.” Cade menjadi kesal.“Jangan berlebihan. Kau harusnya tahu kalau aku juga punya kesibukan dan tak bisa sepenuhnya menjaga mereka. Kau bisa menyuruh orang lain selama beberapa jam sementara aku tidak ada. Lagipula, sudah saatnya Mike dan Mika sekolah.” Fay mengingatkan.“Mereka akan membuat masalah seperti yang mereka lakukan pada Langdon. Aku tidak yakin akan ada orang yang sanggup bertahan.” Cade tidak yakin untuk mempekerjakan orang lagi sebagai pengasuh lainnya. Berdasarkan pengalaman dua hari ini, mungkin tidak akan ada yang bertahan setelah satu hari saja.“Kau pikir aku akan tahan?”“Kau harus bertahan.” Cade menyahut cepat.Keduanya berpandangan. Fay sedikit