Home / Romansa / Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih / Bab 7 - Menerima Tanggung Jawab

Share

Bab 7 - Menerima Tanggung Jawab

Author: Pena Ilusi
last update Last Updated: 2024-08-23 17:01:13

"Hentikan omong kosongmu. Aku sudah mencari tahu semua tentangmu. Kau masih sama seperti dulu … Ratu Kanaya Rozana yang belum menikah."

Mata Kanaya terbelalak dan merasa benar-benar diperdaya.

"T-tapi, Arkana. I-ini —" Ucapannya tercekat di tenggorokan.

Bukannya Kanaya tidak peka, melainkan hanya berupaya menghindari apa yang menjadi penyesalannya selama ini.

Jika bisa memilih, dia akan memilih tidak ada dalam peristiwa maut itu ketimbang kembali pada Arkana.

"Sudah, ya! Stop berdebat. Sewaktu-waktu nyawa kita bisa terancam oleh karma Rosellie, jadi lebih baik menurut saja. Daripada mempertaruhkan hidup, ada baiknya kita jalani peran suami istri ini, oke."

Kanaya terdiam. Baginya ini sebuah petaka besar. Hidupnya sedang diambang kehancuran.

Kenapa harus menikah dengan lelaki ini setelah dia melewati begitu banyak masalah yang merenggut semua kebahagiaannya? Sungguh perbuatan Arkana di masa lalu telah menghancurkan hidup dan kepercayaan dirinya.

"Bagaimana kalau aku menolak?"

"Aku akan tetap menikahimu lewat jalur hukum dan agama biar semuanya jelas," tegasnya membuat Kanaya seketika tertegun dengan wajah melongo.

Sebulan berlalu, operasi pada keretakan tulang kaki dan tangan Kanaya yang sukses, kini sudah memasuki tahap penyembuhan.

Kanaya dinyatakan bisa pulang setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

"Terima kasih atas kedermawananmu," ucap Kanaya pelan saat mereka baru tiba di sebuah rumah minimalis milik Arkana.

Kanaya sudah cukup paham kalau semua biaya administrasi, perawatan dan penyembuhan selama di rumah sakit ditanggung penuh oleh lelaki yang kini berstatus suaminya.

"Tapi itu tidak gratis, Naya. Kau harus membayarnya dengan bekerja keras di rumahku."

"Baiklah. Asal kau senang, aku tidak keberatan."

Matanya serentak menoleh ke arah ruang keluarga saat sebuah pergerakan kecil seorang balita sedang mendekati Arkana.

"Papa!" panggil suara mungil yang dalam perkiraan Naya, berusia kurang lebih dua tahunan, terdengar begitu menggemaskan dan membuat penasaran.

Belum reda perasaan itu, dia kembali melihat kedekatan makhluk beda fase yang begitu akrab.

Arkana tampak sigap merentangkan kedua tangan demi menyambut sang balita yang sudah menghambur ke dada bidangnya.

"Ya, Sayang."

Bocah mungil tadi tampak melirik dan tertawa imut ke arahnya, sementara Kanaya membalas itu dengan perasaan canggung. Sejenak dia tampak berpikir lalu mulai bertanya dengan nada penasaran.

"Oh, ya. Kalau boleh tahu pekerjaan apa yang ingin kau berikan padaku?"

Arkana tidak langsung menjawab melainkan sibuk membawa sosok kecil itu duduk ke pangkuannya. Tak lama kemudian dia angkat bicara.

"Menjadi baby sitter untuknya," tunjuk Arkana pada sang batita. Lalu dengan hati-hati merangkul erat tubuh mungil itu dan mencium pipinya. "Emm, Putri Cantik Papa. Ayo, sana. Dekati Bunda."

Dalam sekejap, batita gembul tadi bergerak turun dari pangkuan sang ayah lalu berlari kecil menuju Kanaya.

Serentak membuat gadis itu menelan ludah kasar. Arkana benar-benar menepati janjinya. Setelah menikahi Kanaya secara resmi—tercatat di catatan sipil, pria itu bahkan memberikan panggilan ‘bunda’ pada Kanaya.

"Bundaa!"

Si kecil memanggil dengan penuh semangat sambil melempar tawa menggemaskan. Kanaya semakin terkesiap melihat keramahan sang bocah.

"H-hai, Sayang," balasnya kikuk.

Namun, meski kini dia resmi menjadi istri lelaki itu, tetapi hal itu tidak mengubah sikap dingin dan angkuh pria itu terhadapnya.

"Ingat, tugas utamamu merawat anakku. Jaga kebersihan dan kesehatan Rozana setiap saat.”

Sesaat, Kanaya mengerjap. “Rozana?” ulangnya dalam hati. “Arkana menamai anaknya dengan namaku?”

Namun, rasa keterkejutannya itu dia tahan karena dia tidak ingin lagi terikat terlalu dalam pada Arkana.

Terserah pria itu saja, mau menamai anaknya siapa. Kanaya hanya akan berupaya menjadi patuh, sebab hutang budinya pada pria itu.

Arkana kemudian melanjutkan merinci pekerjaan Kanaya. “Atur juga pola makan dan waktu tidurnya. Jika terjadi apa-apa padanya maka kau yang bertanggung jawab di sini."

Kanaya mengangguk, setuju. "Baiklah, aku akan melakukan yang terbaik agar Rozana merasa nyaman selama kau tidak berada di rumah."

Arkana mengangguk kecil dengan melempar tatapan yang kurang bersahabat.

"Satu lagi, jangan lupa laksanakan tugasmu dengan benar atau hutangmu itu tidak akan terpotong setiap bulannya."

"Oke, aku akan mengerjakan semuanya dengan baik, Tuan Arkana."

"Bagus."

Sepeninggalan Arkana, Kanaya segera memberikan sarapan kepada Rozana, tetapi bocah itu sepertinya sedang tidak berselera makan hingga berulang kali dia menolak dengan suara paling menggemaskan.

"Gak ma-u."

Kanaya memutar otak. Dia pernah melihat tetangganya dulu di kampung yang suka membujuk makan anaknya ke taman.

Tanpa menunggu lama, Kanaya langsung mengajak Rozana bersarapan sambil bermain di taman rumah minimalis mereka.

"Rozana, Sayang! Ayo buka mulutnya, aaa ...," panggilnya dengan suara manja dan Rozana langsung memeragakan contoh yang diberikan Kanaya dengan benar membuatnya tergelak kecil. "Nah, gitu, dong. Pintar anak Bunda."

"Bundaa," celoteh riang bocah cantik itu sambil melompat girang di bangku taman tempat Kanaya duduk.

"Kau cantik sekali, Nak. Bunda sampai iri melihat kecantikanmu ini," balas Kanaya lagi diiringi tawa renyah di sepanjang celotehannya. Keduanya terlihat begitu akrab dalam canda tawa seolah mereka memiliki kedekatan sejak lama.

Teringat akan satu hal yang mengganggu pikirannya tadi, memanfaatkan kepolosan Rozana, Kanaya pun memberanikan diri bertanya, "Katakan, kenapa namamu bisa mirip dengan namaku, hmm?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih    Bab 19 - Permintaan Cucu Menantu

    "Takdir macam apa ini?" Air mata Kanaya yang belum sempat mengering, kini kembali menetes menyusuri lekuk wajah cantiknya. Bibirnya terkatup rapat lantaran merasa kehabisan kata-kata. Seluruh syaraf di tubuh serasa membeku ketika mendengar Nyonya Emily kembali bersuara."Aku sengaja membiarkan cucuku yang membawamu pulang ke rumah dengan tujuan membuatnya sadar. Aku ingin dia bertanggung jawab atas perbuatan buruknya di masa lalu." Nyonya Emily kemudian mengangguk yakin.Cukup lama Kanaya tertegun. Jauh di lubuk hati gadis itu sedang memberontak ditandai dari pancaran matanya yang menyala."Tapi tidak seharusnya saya menjadi cucu Anda, Nyonya besar. Saya tidak ingin merusak rumah tangga orang lain,” sanggahnya tidak setuju. Bagi Kanaya, kegagalan masa lalu akan menjadi pelajaran berharga dan dia harus lebih berhati-hati setiap kali mengambil keputusan. Namun, Emily tampak tersenyum kecil lalu menggeleng tegas."Mulai detik ini, ganti semua sebutan yang kau tujukan padaku. Panggil a

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih    Bab 18 - Rahasia Emily

    "Ya! Saya ikhlas, Nyonya Besar." Kanaya meracau pasrah dengan suara sengau dan mata sembap. Baru beberapa menit lalu, Arkana Andromeda suami dadakannya itu mengatakan kalau dirinya orang asing yang mencoba menyusup masuk kamar dengan tujuan mencelakai ayahnya. Padahal, fisik Kanaya saja nyaris terluka saat menghadapi dengan perilaku aktif Julio. Susah payah Kanaya berdiri, mempertahankan bobot badan dengan tungkai melemah karena sekujur raganya terasa remuk redam. Nyonya Emily memandang sayu gadis itu."Kemarilah." Dua tangannya menangkup bahu dan mengajak Kanaya untuk duduk bersama di sofa sambil membetulkan pakaian yang dia kenakan. Akibat ulah brutal Arkana hingga benturan keras dalam kejadian tadi, beberapa kancing blus warna coral miliknya terlepas, menyebabkan penampilan Kanaya terlihat sangat kusut.Kanaya membiarkan perlakuan manis Emily. Hatinya sedikit menghangat walau tubuhnya masih menggigil hebat. Rasa

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih    Bab 17 - Kesamaan Sifat

    Setelah itu, Arkana melepas kasar leher Kanaya dan segera berlalu menyusul para asisten yang membopong sang ayah ke rumah sakit. Masih terdengar suara beratnya berkata lantang "Tunggu sampai aku pulang!" Sementara Kanaya nampaknya masih susah payah mengatur napas sambil meraba leher yang sakit akibat cekikan tangan Arkana. Di sela perjuangan meredam rasa sakit, dia mendengar suara angkuh yang muncul dari arah ranjang. Rupanya Shindy masih berada di sana."Kerja bagus!" ujarnya sambil bertepuk tangan ala pebisnis andal. Seringai puas memancar di wajahnya yang sengaja dia miringkan. "Ini baru permulaan, Gadis Pintar. Masih ada beberapa tantangan lagi yang wajib kau lewati agar membuktikan kehadiranmu di tengah keluarga kami, benar-benar tiada maksud tersembunyi." Shindy bangkit dari ranjang, berjalan mendekat, lalu berhenti tepat di depan Kanaya sambil melipat dua tangan di depan dada.Kanaya tertunduk dalam. Hatinya berkecamuk memikirkan ulah licik Shindy. Gadis itu bisa merasakan a

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih    Bab 16 - Kena Getah

    Bunyi alarm darurat membuat Arkana panik dan segera berlari memutar gagang pintu. Namun, pintunya terkunci dari dalam. Dia segera merogoh saku demi mencari kunci serep.Sementara beberapa menit sebelumnya di dalam kamar, Kanaya sangat terkejut melihat pergerakan limbung lelaki itu sambil menyebut namanya."Naya, oh, Naya! Aku mohon, Naya." Tak ayal, tubuhnya pun tersungkur ke lantai. "Paman Leo!" pekik Kanaya."Malik?! Jangan pergi, Malik. Kenapa kau tega meninggalkanku?" Julio kembali meracau, suaranya terdengar sendu dan menusuk jiwa. Sementara raga ringkih miliknya nampak menelungkup lemah.Kanaya bergerak cepat menuju meja dan meletakkan nampan yang susah payah dia pertahankan sejak tadi. Lalu bergerak mendekati Julio kemudian turun meraba pundak pundaknya. Akan tetapi, lelaki itu sigap menepis lantaran enggan disentuh."Paman kenapa? Naya sudah di sini dan berjanji akan menjagamu hingga pulih." bujuk Kanaya dengan air mata berlinang di pipi lalu mencoba membantunya untuk duduk.

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih    Bab 15 - Kejadian Tak Terduga

    Kembali ke Kanaya, gadis itu masih terjebak di ruang gelap. Mati lampu membuatnya tidak bisa bergerak leluasa. Ditambah suara-suara berisik di sekitar yang terdengar menakutkan memicu rasa ciut dihatinya."Selamat malam!" ucapnya memberanikan diri. Beberapa kali dia memberi salam yang sama sekali tidak mendapatkan jawaban."Apa ada orang?" panggilnya lagi dengan suara rendah, tetapi cukup jelas sebab suasana sangat hening.Melihat pintu tadi sudah tertutup, perasaan Kanaya bertambah resah. Kakinya seolah tertanam di bumi dan cukup lama dia tertahan di tempat hingga lampu kembali menyala. Kanaya tersentak. Sorot matanya menangkap sosok pria jangkung berambut gondrong sedang duduk di tepi ranjang. Matanya tajam memandang dinding. Sosok itu terkikik seram sambil memainkan janggutnya yang lebat."P-paman Julio?!" Kanaya menatap tidak percaya pada apa yang baru saja dia dilihat. Dalam bayangannya tentang seorang Julio Atmaja atau biasa disapa Paman Leo sangat berbeda dengan saat ini. Pria

  • Menjadi Istri Kedua Mantan Kekasih    Bab 14 -

    Sementara itu di apartemen, Arkana terlihat sedang membujuk istri pertamanya yang merajuk berat. "Tenang, Bella. Kau tahu sendiri bagaimana karakter Nenek, kan?"Sejak memilih kabur dari ruang makan di rumah mereka tadi, istrinya itu terus saja uring-uringan."Aku tidak terima semua ini, Kanna!" jerit wanita itu histeris. Mengingat perlakuan Nenek Emily yang menghinanya di depan semua orang terlebih Kanaya, membuat harga diri wanita itu seperti diinjak-injak."Dia bahkan menghinaku di depan pembantu sok pintar dan cari muka itu!"Dengan kasar Bella mengempaskan tubuh di sofa. Wajahnya terlihat penuh air mata dan pandangannya tajam, pertanda menyimpan dendam besar. Arkana menghela napas berat lalu kembali menenangkan."Aku tahu itu. Bahkan Ibu, Paman Martin dan Bibi Elis juga tidak terima melihatmu diperlakukan demikian. Kita semua tidak menginginkannya, Sayang."Sejujurnya sudah dua tahun Arkana meni

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status