LOGIN
Bab 1
"Sungguh keterlaluan! Kapten kita adalah orang yang baik. Bagaimana dia bisa bertemu wanita seperti Agatha?"
"Apalagi wanita itu melakukan hal ini setiap hari. Bagaimana mungkin Kapten Adnan, bisa tahan.”
"Aku khawatir dengan apa yang kapten Adnan alami akhir-akhir ini. Musibah buruk selalu kapten Adnan terima, dan wanita itu tidak peduli dengan citra Kapten Adnan. Wanita itu slalu pergi ke militer untuk meminta cerai kepada Kapten Adnan dan mengancam untuk gantung diri jika Kapten Adnan tidak setuju.”
“Ck, ck, ck, wanita itu sungguh kejam, dia pura-pura gantung diri, tapi fakta sebenarnya dia takut mati."
"Aku heran, mengapa wanita itu slalu membuat keributan tentang perceraian setiap hari? Kapten Adnan memiliki latar belakang keluarga yang baik, karakter yang baik, dan temperamen yang baik. Penampilannya adalah salah satu yang terbaik di ketentaraan. Mengapa wanita itu tidak bisa melihatnya?"
Percakapan di luar mengalir ke telinga Agatha.
"Aku mendengar bahwa wanita itu memiliki kekasih sebelum menikah dengan Kapten Adnan. Meskipun wanita itu dan Kapten Adnan menikah karna perjodohan, seharusnya wanita itu jangan membuat kapten Adnan susah. Sekarang kapten Adnan slalu dipanggil oleh atasan, dan kondisinya sangat sulit di sini. Aku sungguh tidak tahan lagi melihatnya."
"Aku juga mendengar dari keluargaku bahwa mereka tidak berhubungan seks sampai sekarang."
Agatha mendengarkan diskusi di luar, dan ketika dia melihat ruangan aneh ini lagi, banyak kenangan yang bukan miliknya membanjiri pikirannya.
Dalam kehidupan sebelumnya, dia adalah anggota tim operasi khusus. Selama misi, dia disergap oleh penembak jitu lawan.
Tanpa diduga, dia masuk ke tubuh pahlawan wanita dalam novel yang dia baca yang mencoba bunuh diri.
Pahlawan wanita adalah Agatha Clara Josephine dan pahlawan prianya adalah Adnan Amir Aldebaran Zhou. Ayah dari kedua belah pihak adalah rekan seperjuangan. Dalam serangan balik pertahanan diri itu, ayahnya Agatha kehilangan satu kakinya untuk menyelamatkan ayahnya Adnan.
Setelah pulih dari luka-lukanya, ayahnya Agatha dibebastugaskan dan dikembalikan ke rumah.
Setelah perang, ayahnya Adnan dipromosikan menjadi Jendral wilayah militer provinsi.
Dia tidak melupakan anugerah penyelamatan nyawa ayahnya Agatha, dan membawa istri serta anak-anaknya ke kota kecil untuk mengunjungi ayah Agatha.
Agatha baru berusia sepuluh tahun saat itu, dan Adnan sudah berusia enam belas tahun.
Mereka kemudian mengusulkan agar kedua anaknya bertunangan ketika mereka besar nanti, kedua orang tersebut akan menikah dan kedua keluarga tersebut akan menjadi satu keluarga.
Hal ini disetujui oleh semua orang di keluarga Agatha. Agatha masih terlalu muda untuk memahaminya pada saat itu, tetapi dia tahu bahwa dia akan menikah dengan Adnan di masa depan.
Agatha terlalu suka bermain dan tidak suka belajar, dia berhenti belajar setelah lulus SMP. Karena hubungan ayahnya, dia pergi ke perpustakaan untuk menjadi pustakawan.
Di sana dia bertemu Calvin, putra direktur perpustakaan, dan termakan kata-kata manis Calvin. Yang dia ingin lakukan hanyalah menikah dengannya.
Ayah Agatha sangat marah saat mengetahui dan memberinya ultimatum. Jika dia terus berhubungan dengan Calvin, Ayahnya akan memutuskan hubungan dengannya.
Kemudian Ayahnya menemui direktur perpustakaan dan memberi tahu bahwa Agatha sudah dijodohkan. Ayahnya menyuruh direktur perpustakaan untuk memberitahu putranya untuk berhenti berhubungan dengan Agatha.
Calvin langsung dimarahi oleh orang tuanya dan dengan marah Calvin mengajak bertemu Agata dan langsung minta putus.
Di saat yang sama, keluarga Agatha juga menerima pesan dari Ayahnya Adnan, berharap kedua anaknya segera menikah. Karena Adnan sudah berusia 24 tahun.
Agatha menerima akta nikah dari Adnan dengan marah. Dia juga harus mengikutinya ke pegunungan di barat laut di mana kondisinya sulit dan tinggal di susun yang disediakan untuk para tentara.
Setelah tiba, dia sangat marah. Disana hanya dikelilingi gunung, dan dia juga tidak mengenal Adnan.
Kemudian, dia menerima surat dari Calvin, yang mengatakan betapa dia mencintainya dan menyesal putus dengannya. Dia merindukannya setiap hari dan tidak bisa tidur.
Hal ini membuat Agatha senang.
Dia dengan sengaja membuat keributan dan menggugat cerai Adnan. Namun, pernikahan militer dilindungi kecuali Adnan sendri yang mengajukan gugatan cerai.
Dia sengaja membuat kekacauan terus menerus dan tidak melakukan apa pun di rumah.
Mengubah rumah menjadi tempat barang rongsokan. Pergi ke tentara untuk meminta cerai.
Dan selalu ada konflik dengan istri para militer. Anak-anak ketakutan saat melihatnya, dan bahkan anjing pun menjauh saat melihatnya.
Komisaris politik Markas Besar Liga Pemuda mengambil jalan memutar ketika melihatnya.
Tujuannya adalah membuat Adnan mengambil inisiatif untuk mengajukan cerai dan memberinya kebebasan.
Meskipun Adnan sangat marah, dia tidak ingin bercerai. Ayahnya telah memberitahunya sejak dia masih kecil bahwa wanita ini adalah istrinya.
Dia belum pernah tertarik pada wanita mana pun selama beberapa tahun ini. Pertama kali dia melihat Agatha, dia langsung jatuh cinta padanya. Dia telah lama menunggu Agatha.
Tidak peduli apa yang dilakukan Agatha, dia akan menutup mata dan tidak mempedulikannya.
Menurut novel yang dia baca, pada akhirnya Agatha merasa perceraian tidak perlu dan diam-diam kawin lari dengan Calvin.
Kurang dari setengah tahun setelah keduanya berkumpul, Calvin bosan bermain dan putus dengannya. Agatha tidak mau dan mengancam Calvin untuk pergi ke Biro Keamanan Umum untuk menuntutnya karena bermain-main dengan wanita.
Calvin tidak mendengarnya, dia bahkan sering menyiksa Agatha dan terang-terangan membawa pulang perempuan dari luar dan berhubungan seks dengan mereka.
Agatha terus menutup mata dan tidak meninggalkannya.
Pada akhirnya, dia dijual ke pada pria tua oleh Calvin. Pria tua itu takut dia akan melarikan diri, jadi dia mengikatnya dengan rantai selama sisa hidupnya, dan dia akhirnya menjadi gila.
Sedangkan Adnan menikah lagi dan mendapatkan jabatan resminya. Dia juga mencapai ketinggian yang sulit untuk dijunjung tinggi.
Memikirkan hal ini, Agatha mengutuk, "Sial, ini terlalu menyedihkan."
Dia tidak bisa mengikuti cerita novel aslinya. Dia tidak ingin meninggalkan pria sebaik Adnan.
Dia tidak butuh pria bajingan seperti Calvin.
Dia ingin hidup bersama Adnan dan mengubah nasib buruknya.
Saat Agatha sedang memikirkannya, dia mendengar seseorang berbicara di luar.
“Bagaimana kabarnya?”
“Kapten Adnan, kamu sudah kembali. Seperti, Kapten Adnan sendri yang harus melihatnya.”
Agatha melihat seorang pria tinggi dan tampan masuk. Kecuali kulitnya yang gelap, dia sangat sempurna.
Hanya dengan sekali pandang, dia sudah terpikat oleh penampilan pria ini. Di kehidupannya sebelumnya, selain pelatihan militer, dia tidak punya waktu untuk mencari pasangan, dan hidupnya sudah ditentukan sebelum dia menikah.
Adnan merasa lega saat melihat Agatha bangun. Agatha slalu mempertaruhkan nyawanya hanya untuk bercerai. Dia juga menyadari kalau Agatha tidak menyukainya, akan menyakitkan bagi mereka berdua jika tetap bersama,
"Apa kamu bisa bangun? Jika kamu ingin bercerai, maka aku akan mengabulkannya. Aku akan mengajukan laporan dan mengajukan permohonan perceraian. Jadi, jangan menyiksa dirimu terus menerus. Kamu hanya perlu menunggu kabarnya."
"Tidak, aku tidak mau bercerai." Agatha berteriak, dia tidak bisa melepaskan pria ini.
“Apa katamu?” Adnan memandangnya dengan tidak percaya, mengira dia salah dengar.
“Aku bilang aku tidak mau bercerai, dan aku akan menjalani kehidupan yang baik bersamamu mulai sekarang.”
Adnan sepertinya sedang melihat orang asing. Wanita ini jelas memiliki wajah yang sama, jadi mengapa dia merasa kalau wanita ini berbeda?
Apa Agatha kerasukan?
"Jika kamu tidak ingin bercerai, mengapa kamu slalu mencari kematian?"
Tiba-tiba terdengar suara seseorang berbicara dengan lembut.
Agatha mengangkat kepalanya dan melihat seorang wanita, dia adalah Jolie. Dia mengerutkan keningnya. Wanita ini adalah adik Komandan Ezra, komandan Ezra menjodohkan adiknya dengan Adnan.
Tapi, Adnan tidak menyukainya dan menolaknya. Jolie tidak menerima penolakannya. Dia tidak pernah menyerah meskipun Adnan sudah menikah.
Ketika mengetahui bahwa Agatha tidak menyukai Adnan, dia slalu mencari cara untuk mendekati Adnan setiap hari.
Hal ini membuat pernikahan yang sudah lemah antara Agatha dan Adnan dalam bahaya yang lebih besar.
November datang begitu cepat, seolah hanya dalam sekejap mata.Bisnis Athnan Clothing berkembang pesat, jauh melampaui ekspektasi siapa pun.Sejak insiden pencurian desain, reputasi Pabrik Pakaian Shengli benar-benar runtuh. Hampir tidak ada lagi pesanan masuk, bisnisnya merosot tajam, bahkan berada di ambang kebangkrutan.Sebaliknya, Athnan Clothing kini menjadi satu-satunya pemasok besar pakaian di seluruh ibu kota. Hampir seluruh pasar pakaian di Beijing berada di bawah kendali mereka.Melihat potensi besar perusahaan ini, banyak orang berbakat mulai berdatangan melamar pekerjaan.Sebagian besar dari mereka adalah mantan karyawan Pabrik Pakaian Shengli yang memilih hengkang setelah pabrik itu jatuh.Dengan posisi-posisi penting yang mulai terisi, beban kerja Agatha pun berkurang drastis.Urusan penjualan sepenuhnya diserahkan kepada Tirta, sementara Athnan Clothing terus berkembang dengan stabil. Dalam waktu dekat, perusahaan ini diperkirakan akan dikenal secara nasional.Sore itu,
Fajar melirik Riska dengan santai.“Jangan khawatir. Dia tidak akan mudah menemukan kesalahanmu. Kalaupun suatu hari ketahuan, paling-paling kau berhenti saja. Selama ada kami di belakangmu, apa yang perlu kau takutkan?”Riska tetap gelisah.“Kalian tidak mengenal Agatha. Dia memang terlihat lembut dan mudah ditindas, tapi sebenarnya sangat tegas. Dia pernah bilang, mengambil desain pabrik lain itu pencurian dan bisa langsung dilaporkan ke kantor polisi.”Fajar tersenyum tipis.“Riska, tahukah kau kenapa aku menyetujui hubunganmu dengan Naufal?”Riska menggeleng pelan.“Karena kau pintar,” lanjut Fajar tanpa ragu. “Meski bukan penduduk lokal, aku percaya kemampuanmu. Kau membawa keberuntungan bagi keluarga Nugroho.”Dia menatap Riska dengan tatapan penuh kepuasan.“Tanpa desain yang kau bawa, Pabrik Pakaian Shengli sudah lama tutup. Satu model pakaian saja mampu menghidupkan kembali pabrik kami. Penjualan seminggu itu menutup semua kerugian berbulan-bulan. Kau pahlawan kami.”Riska te
Berita itu menyebar begitu cepat, seperti api yang ditiup angin, dan dalam waktu singkat seluruh Beijing membicarakannya.Karena tekanan opini publik yang semakin besar, kepala kepolisian terpaksa mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan garis besar kasus tersebut kepada masyarakat.Keesokan harinya, hampir semua televisi dan surat kabar memuat berita tentang Darma dan Nadya.Bukan hanya berita resmi—berbagai desas-desus yang entah berasal dari mana juga beredar luas. Seluruh kota dipenuhi diskusi panas, membuat suasana Beijing menjadi riuh.Wali kota berada di bawah tekanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Penangkapan Darma telah memberikan pukulan besar terhadap citranya. Suara ketidakpuasan pun bermunculan satu per satu.Akhirnya, karena tidak mampu menahan tekanan itu, wali kota menulis pernyataan kritik diri di surat kabar. Ia mengakui kelalaiannya dalam menjalankan tugas, berjanji akan menerima pengawasan publik, dan menyatakan tekadnya untuk menjadi pemimpin yang be
Mobil melaju tanpa hambatan hingga tiba di pinggiran timur kota.Darma menghentikan mobil sekitar tiga atau empat mil dari halaman kecil tempat Nadya bersembunyi.“Bu, Ibu turun di sini,” katanya dengan suara rendah. “Cari halaman sesuai alamat ini, lalu selipkan amplop itu di bawah pintu. Setelah itu, segera kembali.”Wanita tua itu mengangguk mantap. “Tenang saja. Ibu tahu harus bagaimana.”Ia menyelipkan amplop ke saku mantel, lalu turun dari mobil. Angin dingin langsung menerpa wajahnya, membuat tubuhnya menggigil. Ia segera menarik syal lebih rapat ke leher, lalu melihat sebuah becak melintas.Ia mengangkat tangan dan menghentikannya.Tak lama kemudian, becak berhenti di depan sebuah gang kumuh. Wanita tua itu membayar ongkos, lalu berjalan masuk ke dalam gang yang sempit dan sepi.Dengan susah payah, ia akhirnya menemukan halaman sesuai alamat yang ditulis Darma. Ia memperhatikan kusen pintu beberapa kali. Meski sudah usang, ciri-cirinya cocok.Setelah memastikan tak ada siapa p
Adnan keluar dari kamar dan langsung melihat Agatha berdiri di halaman, sedang berbicara pelan dengan seekor burung pipit kecil.Ia tidak mendekat untuk mengganggu. Baru setelah burung pipit itu mengepakkan sayap dan terbang menjauh dari bahu Agatha, Adnan melangkah menghampiri.“Ada kabar tentang Nadya?” tanyanya.Agatha mengangguk. “Dia masih bersembunyi di halaman kecil yang dulu disewanya bersama Darma. Hari ini Darma datang menemuinya. Sepertinya Nadya memaksanya menggunakan pengaruhnya untuk pergi dari Beijing. Dia juga meminta uang dua ribu yuan.”“Darma terpaksa setuju,” lanjut Agatha dengan suara tenang namun dingin. “Dia berencana mengirim Nadya keluar dari Beijing dalam dua hari ke depan.”Senyum tipis muncul di wajah Adnan. “Darma akhirnya bergerak.”“Aku mau ke kantor polisi sekarang.”“Tunggu, aku ikut,” ujar Agatha tanpa ragu.Mereka segera menuju kantor polisi.Malam sudah larut, tetapi kantor polisi masih terang. Para petugas polisi tampak sibuk mondar-mandir. Penjaga
“Ada apa? Kenapa terdengar begitu serius?” Suara Agatha terdengar tegang.“Mantel yang belum kita rilis… sudah muncul di pasaran.”Agatha langsung terdiam. “Bagaimana bisa?”“Kau harus kembali sekarang. Kita perlu membicarakannya langsung.”Telepon terputus. Agatha menarik napas, lalu berkata kepada Ardi,“Ada masalah besar di pabrik. Mesin-mesinnya bisa kau simpan dulu atau kirim langsung ke pabrikku. Maaf, aku harus pergi sekarang.”Ardi ikut mengerutkan kening. “Ada apa sebenarnya?”“Desain mantel wol baruku—yang belum dirilis—sudah dijual orang lain.”Ardi langsung berdiri. “Begitu? Kalau begitu pergi saja dulu. Jika butuh bantuan, kau tahu harus menghubungiku.”Agatha mengangguk dan buru-buru meninggalkan pabrik.Setibanya di pabrik, Agatha melihat mantel yang dibeli Tirta. Modelnya sama persis dengan desainnya—hanya berbeda bahan.Ia menggunakan wol berkualitas tinggi, dengan tekstur lembut dan hangat. Harga kainnya bahkan sepertiga lebih mahal daripada wol kasar. Sedangkan mant







