Share

Jeratan pesona adik ipar

Author: Rose_White
last update Last Updated: 2024-12-12 22:40:00

----

Langit sore menyelimuti kota dengan warna keemasannya. Di beranda rumah mewah itu, Mauren duduk sambil menyesap teh hangatnya. Angin tipis membawa aroma hujan yang sebentar lagi akan turun. Matanya tertuju pada halaman depan, tempat Ares dan Ava bercanda di bawah pohon flamboyan. Tawa Ava melengking riang, seolah menggema di hati Mauren, memecah keheningan sore yang tenang.

Mauren tahu ia seharusnya tak membiarkan tatapannya terhenti terlalu lama pada Ares. Namun, seperti magnet, pandangannya selalu kembali pada sosok pria itu. Cara Ares berbicara lembut, melindungi Ava, dan tertawa ringan ketika Ava menggoda, membuat dada Mauren sesak dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

"Aku ingin punya suami seperti itu," gumamnya lirih, suaranya hampir tenggelam dalam deru angin. Ia buru-buru meneguk teh, mencoba menenggelamkan pikirannya sendiri.

---

“Ren, ayo bantu aku di dapur,” suara Ava memecah lamunannya.

Mauren tergeragap, cangkir teh di tangannya nyaris terlepas. Ia menghela napas panjang, berusaha mengembalikan fokusnya.

“Iya, Kak,” jawabnya sambil berdiri dan melangkah ke dalam rumah.

Ava sibuk mengiris sayuran di meja dapur. “Nanti malam Ares mau masak buat kita. Katanya dia mau coba resep baru. Jadi aku siapin dulu bahannya.”

Mauren mengangguk kecil, bibirnya melengkungkan senyum tipis. Ares? Masak untuk istrinya? Lagi-lagi sempurna.

“Kak Ava, Kak Ares itu... memang selalu perhatian, ya?” tanyanya tiba-tiba, tanpa sadar kata-katanya meluncur begitu saja.

Ava menghentikan irisan pisau, lalu tertawa pelan. “Iya, Ren. Dia memang seperti itu sejak dulu. Kadang aku sendiri heran, kenapa dia mau bertahan dengan aku yang banyak kurangnya.” Ava menatap Mauren dengan senyum penuh cinta.

“Dia selalu membuatku merasa istimewa.”

Kata-kata itu seperti belati yang menusuk pelan di hati Mauren. Ia merasa dadanya mencelos, tapi tetap memaksakan senyum samar.

“Kakak beruntung punya suami seperti Kak Ares,” bisiknya hampir tak terdengar.

“Tentu saja,” jawab Ava tanpa keraguan sedikit pun.

Langkah kaki terdengar mendekat, memecah suasana canggung. Ares masuk ke dapur membawa sekotak jamur segar.

“Aku sudah siap, tinggal masak. Nanti bantu cicip, ya?” katanya sambil tersenyum ramah.

“Pasti!” sahut Ava riang, langsung mendekati suaminya.

Sementara itu, Mauren hanya berdiri terpaku. Ada sesuatu dalam cara Ares memandang Ava—sesuatu yang tulus, penuh cinta, dan membuat Mauren kembali merasa hampa. Ia tahu, tatapan seperti itu tidak akan pernah ia terima dari pria seperti Ares.

Tidak, aku tidak boleh seperti ini. Aku tidak boleh seperti Ibu, pikirnya keras.

---

Setelah makan malam selesai, Mauren memilih menyendiri di kamarnya. Suara tawa Ava dan Ares masih terdengar samar dari ruang tamu, mengisi rumah dengan kebahagiaan yang seharusnya membuat semua orang tersenyum. Namun, kebahagiaan itu justru membuat Mauren semakin tenggelam dalam kesendiriannya.

Ia membuka jendela kaca, membiarkan angin malam menerpa wajahnya. Tatapannya jatuh pada langit gelap, tempat bintang-bintang berkelip redup di kejauhan.

“Aku tidak mau menjadi seperti dia,” bisiknya, suaranya nyaris hilang tertelan angin.

Bayangan ibunya kembali melintas—wanita yang pernah menjadi duri dalam rumah tangga orang lain. Meski Mauren hanya tahu sedikit dari cerita lama itu, ia paham betul konsekuensinya. Ibunya pernah mencintai pria yang salah dan menghancurkan kehidupan keluarga lain.

“Aku tidak akan menjadi seperti Ibu,” tekadnya, meski ia tahu tekad itu goyah setiap kali Ares tersenyum padanya.

---

Keesokan paginya, Mauren bangun lebih awal dari biasanya. Ia memutuskan membersihkan taman belakang untuk mengisi waktu, berharap kerja fisik bisa mengalihkan pikirannya. Namun, begitu ia keluar, ia melihat Ares sudah lebih dulu di sana, menyapu daun-daun yang berserakan.

“Pagi, Dek. Bangun pagi sekali,” sapanya dengan senyum ramah.

Mauren menelan ludah, berusaha menjaga nada suaranya tetap netral. “Pagi, Kak. Aku pikir, aku bisa bantu-bantu di sini.”

Ares mengangguk. “Bagus. Ava pasti senang kalau taman ini rapi.”

Obrolan ringan pun mengalir. Ares bertanya tentang kuliah Mauren, rencana liburannya, dan hal-hal kecil lainnya. Semuanya terasa biasa, namun perhatian kecil itu cukup membuat hati Mauren bergetar.

Ketika selesai, Ares menatapnya dengan senyum yang hangat. “Terima kasih sudah membantu. Ava pasti senang lihat hasilnya.”

“Sama-sama,” jawab Mauren pelan, suaranya nyaris tenggelam.

---

Di malam hari, saat semua sudah tidur, Mauren duduk termenung di ruang tengah. Ia memandangi foto pernikahan Ava dan Ares yang terpajang di meja kecil. Wajah keduanya begitu bahagia, seolah dunia hanya milik mereka.

“Aku hanya ingin seseorang seperti dia,” bisiknya jujur pada dirinya sendiri.

Namun, ia segera menghapus air matanya. “Tapi tidak dengan cara ini. Aku tidak akan pernah menyakitimu, Kak Ava. Aku janji.”

Mauren tahu perasaan itu harus dimatikan sebelum ia kehilangan kendali. Ia hanya berharap waktu akan membantunya melupakan.

TBC ☘️ ☘️ ☘️ ☘️ 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Istri Muda Suami Kakakku   Ikatan tersembunyi

    Flashback Setelah pernikahan diam-diam itu, Mauren merasa puas. Ia kini memiliki status resmi sebagai istri kedua Ares, meskipun pernikahan itu hanya diketahui oleh segelintir orang. Malam itu, di villa tempat upacara berlangsung, ia dan Ares diberikan kamar khusus. Ibu Ares memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, dengan harapan cucu segera hadir dalam keluarga mereka.Namun, Ares tidak merasakan kebahagiaan seperti yang dirasakan Mauren. Hatinya masih berat, pikirannya terus melayang pada Ava yang sendirian di rumah. Ia tahu Ava pasti bertanya-tanya mengapa ia tidak mengajaknya pergi, tetapi Ares terlalu pengecut untuk menghadapi kenyataan.Di dalam kamar yang diterangi cahaya lampu temaram, Mauren duduk di tepi ranjang, menatap Ares dengan sorot mata penuh harapan. Ia mengenakan gaun tidur sutra berwarna pastel yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Namun, bukan tentang penampilannya yang membuat Ares terdiam, melainkan kenyataan bahwa ia kini telah menjadi istrinya.“Kita ak

  • Menjadi Istri Muda Suami Kakakku   After the secret wedding

    Villa di pinggir kota itu terasa sunyi setelah semua tamu meninggalkan tempat. Pernikahan sederhana antara Ares dan Mauren baru saja selesai, tetapi suasana yang tertinggal tidak menunjukkan kebahagiaan seperti pernikahan pada umumnya. Mauren masih mengenakan gaun pengantin sederhananya, berdiri di balkon villa sambil memandang ke arah taman yang kini kosong. Senyum kecil menghiasi wajahnya, tetapi di hatinya ada kecemasan.“Sekarang, Kak Ares sudah jadi milikku dan begitu sebaliknya, kami resmi sebagai pasangan,” kata Mauren lirih sambil memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya tak lupa seulas senyuman seolah sebuah kemenangan.Di tempat lain yakni di dalam ruang utama villa, Ares sedang duduk sendirian, menatap segelas anggur yang hampir tidak ia sentuh. Ibu Ares masuk, membawa senyuman puas.“Kamu sudah membuat pilihan yang tepat, Ares,” katanya seraya duduk di sebelah sang putra."Mauren akan menjadi pendamping yang baik, dan keluarga kita akhirnya akan memiliki pewaris.”

  • Menjadi Istri Muda Suami Kakakku   Hari pernikahan

    Hari itu, Ares berdiri di depan kaca besar di kamar villanya, mengenakan setelan jas hitam yang pas di tubuhnya. Tangannya gemetar, bukan karena gugup, tetapi karena perasaan bersalah yang terus menghantui. Ia menatap bayangannya, mencoba meyakinkan diri bahwa keputusan ini adalah yang terbaik. Namun, setiap kali wajah Ava terlintas di pikirannya, hatinya terasa mencelos.Sementara itu, Mauren berada di kamar lain, dibantu oleh ibu Ares untuk mengenakan gaun putih sederhana yang telah dipilih khusus untuk momen ini. Gaun itu tidak semegah impian pernikahan Mauren, tetapi ia tahu bahwa ini adalah awal dari kehidupannya bersama Ares. Baginya, momen ini adalah kemenangan. Ia telah mendapatkan apa yang selama ini ia inginkan—tempat di sisi pria yang ia cintai.Upacara berlangsung di taman villa, di bawah naungan pohon besar yang dihiasi lampu-lampu kecil. Hanya ada beberapa orang yang hadir: ibu Ares, dua sahabatnya, dan seorang penghulu yang telah dibayar untuk menjaga kerahasiaan pernika

  • Menjadi Istri Muda Suami Kakakku   Menikah diam-diam

    Di suatu malam yang sunyi, hanya terdengar dentingan jam yang berdetik. Ares duduk di ruang kerjanya dengan pikiran yang berkecamuk. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya beberapa bulan terakhir terasa seperti benang kusut yang sulit diurai. Hubunganya dengan Ava yang semakin dingin, belum lagi desakan ibunya untuk menikahi Mauren, dan sekarang perasaan bersalahnya yang terus menghantui dan menjadi beban yang kian tak tertahankan.Di atas meja kerjanya, tergeletak laporan medis Ava yang tak sengaja ia baca beberapa hari sebelumnya. Dokumen itu menjadi titik balik yang memaksanya merenungkan sejauh mana ia telah melukai wanita yang dulu ia sudah berjanji untuk mencintai dan menlindungi. Namun, di sisi lain, kehadiran Mauren juga telah mengguncang hatinya. Ia tidak bisa memungkiri kenyamanan yang ia rasakan saat bersama wanita itu, sebuah perasaan yang telah lama hilang dari hubungannya dengan Ava.Keputusan yang harus ia buat tidak hanya melibatkan dirinya sendiri, tetapi juga kehidupa

  • Menjadi Istri Muda Suami Kakakku   Konflik dengan Mertua

    Pagi itu, Ava merasa kepalanya berat. Mata yang sembab akibat tangis malam sebelumnya sulit ia sembunyikan. Ia bangkit dari tempat tidur dengan perasaan campur aduk, antara kekecewaan terhadap Ares dan ketakutan akan langkah selanjutnya. Ava tahu ia harus bertindak tegas, tetapi sebelum ia sempat memutuskan, suara ketukan keras di pintu depan mengalihkan pikirannya.Saat membuka pintu, ia melihat ibu Ares berdiri di sana, dengan tatapan tajam yang langsung membuat Ava merasa tak nyaman. Perempuan tua itu melangkah masuk tanpa menunggu undangan, membawa aura ketegangan yang langsung memenuhi ruangan.“Kita perlu bicara,” kata ibu Ares dengan nada serius, menatap Ava dari atas hingga bawah.Ava mencoba bersikap tenang, meski ia sudah menduga pembicaraan ini tak akan berjalan lancar. Ia menyiapkan secangkir teh untuk ibu Ares, yang hanya duduk dengan tangan terlipat, seperti mempersiapkan serangan.“Kamu tahu apa yang ingin kubicarakan,” ibu Ares memulai setelah beberapa menit keheningan

  • Menjadi Istri Muda Suami Kakakku   Bukti

    Di suatu malam yang tenang, Ava sedang duduk di ruang tamu, menatap gelapnya malam melalui jendela. Perasaan gelisah dan curiga terhadap Ares semakin kuat. Selama beberapa minggu terakhir, ia merasakan ada sesuatu yang tidak biasa antara suaminya dan Mauren. Sikap Ares yang semakin dingin terhadapnya, ditambah dengan keakraban yang terlihat jelas antara Ares dan Mauren, membuat hatinya semakin resah.Ia mencoba mengabaikan perasaan itu, tetapi instingnya mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan. Setelah beberapa saat berjuang dengan pikirannya sendiri, Ava memutuskan untuk tidak lagi diam. Ia merasa harus menemukan jawabannya, apa pun risikonya.Esok harinya, saat Ares akan pergi bekerja, Ava memanfaatkan waktu itu untuk menyelidiki. Ia masuk ke ruang kerja Ares, tempat yang biasanya tidak pernah ia sentuh. Ruangan itu terlihat teratur seperti biasa, tetapi Ava merasa ada sesuatu yang tersimpan di tempat ini, sesuatu yang bisa mengungkapkan kebenaran pikirnya.Ia mulai membuka laci m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status