"Aku melukainya sedikit."Lucas melirik Yaris. Yaris bukannya tidak tahu reaksi Lucas tersebut. Tapi ia berpura-pura tidak menyadarinya, sebab tatapan Lucas saat itu benar-benar memperlihatkan tatapan seorang pembunuh. Yaris menarik kerahnya sendiri, memberikan celah agar udara dapat masuk ke celah-celah kerahnya itu. Entah kenapa dia tiba-tiba merasa gerah. Dengan gerakan yang cepat, Yaris melirik ke arah Lucas dan mendapati di tangan Lucas ada sebuah gumpalan energi magis yang sudah siap dilemparkan ke Yaris pada saat itu juga. Pantas saja ruangan itu tiba-tiba terasa panas sekali, rupanya itu dampak dari kekuatan magis Lucas. "Aku sudah mengobatinya, dasar sentimentil." Yaris mencibir. "Lagipula, darah perak itu rupanya punya tingkat regenerasi yang cukup bagus. Setingkat lebih baik dari regenerasi yang dapat dilakukan oleh manusia asalkan kau tahu."Cahaya terang di tangan Lucas itu menjadi redup, seiring dengan itu rasa panas yang mengelilingi ruangan itu juga menghilang. Aten
"Ya? siapa?" Terdengar sahutan dari dalam kamar itu. "Ini aku, Lucas. Bolehkah aku masuk?" tanya Lucas. Ada jeda beberapa saat antara pertanyaan Lucas dengan jawaban dari Alyuura. Nampaknya Alyuura sedikit ragu untuk memperbolehkan Lucas masuk ke kamarnya. Tapi, mau tidak mau dia tidak bisa melarang Lucas masuk. Sebab meskipun itu adalah kamarnya Alyuura, tapi kamar Alyuura itu berada di dalam istana Lucas. Alyuura harus sopan santun ketika berada di rumah orang lain, terlebih-lebih dia sedang menumpang di rumah Lucas. Walau pun sebenarnya dia ini diculik oleh Lucas. "Ya, silakan masuk." Terdengar jawaban Alyuura dari dalam kamar itu. Lucas kemudian memutar kenop pintu itu, masuk perlahan ke kamar Alyuura dan melihat langsung ke dalam kamar Alyuura. Tidak ada yang berantakan, semua barang disitu tertata rapih. Juga tidak terdengar teriakan dan tangisan dari Alyuura. Tidak seperti gambaran orang yang sedang diculik atau disekap. Namun, kondisi Alyuura sendiri lah yang terlihat m
Alyuura lebih memilih untuk diam, daripada dia hnaya tersudutkan oleh ucapan Lucas. Mengajak bicara lelaki yang selalu ingin menang sendiri hanya akan membuat Alyuura merasa jengkel.Namun setelah Alyuura pikir sekali lagi, rasanya terasa aneh bila Lucas mengajak dia bepergian hanya karena alasan untuk membeli pakaian. Bukankah selama ini pakaian yang Alyuura kenakan itu selalu dibelikan oleh Lucas oleh orang lain. Bukan langsung Alyuura beli sendiri. Alyuura menebak kalau Lucas sengaja mengajaknya keluar dari istana. Tapi alasan Lucas melakukan hal itu masih belum dapat Alyuura prediksi. Alyuura tidak berpikir bahwa Lucas akan iba dan memiliki tenggang rasa terhadap Alyuura. Setelah hampir dua puluh menit berlalu, mobil yang membawa Alyuura dan Lucas kini sampai di sebuah pusat perbelanjaan besar di pusat kota. Pusat perbelanjaan itu adalah yang terbesar di negara itu. Dan kebetulan, pusat perbelanjaan tersebut sahamnya sudah dimiliki oleh Lucas sebanyak tujuh puluh persen. Jadi,
Lucas berdecih pelan. Dia juga mengumpat di dalam hatinya karena semakin lama Alyuura semakin terlihat menggemaskan. Sedari tadi sampai sekarang, Alyuura tidak berhasil menyeka es krim yang ada di pipinya tersebut. "Tch, kemarikan wajahmu," ucap Lucas. Dia kemudian berdiri dan langsung menyeka pipi Alyuura dengan lembut sekali. Alyuura terdiam, wajahnya merona merah. Dia tertegun dengan perlakuan Lucas kepadanya. Padahal saat pertama kali mereka bertemu, Lucas adalah sosok lelaki yang dingin dan tidak terlihat ramah sama sekali. Lucas bahkan sering membuat wajah dan tangan Alyuura lecet. Namun Alyuura hanya diam karena setelah itu dia sembuh dengan cepat. Tapi tetap saja dia menyimpan rasa was-was bila Lucas mendekat kepadanya. Melihat wajah Lucas yang bereaksi menggunakan kekuatan magisnya sebagai Werewolf membuat Alyuura tidak merasa tenang. Lucas yang terkenal dengan sifat keras dan dingin itu membuat penilaian Alyuura tentang Lucas itu selalu jelek. Namun baru kali ini Lucas
Alyuura dan Lucas ini bersama-sama tengah menikmati es krim mereka masing-masing. Semua orang yang berada di sekitar mereka terus memandangi mereka berdua dengan tatapan iri. Namun Lucas tidak ingin memperdulikan hal tersebut. Karena dia ke sini bukan untuk menjadi pusat perhatian, melainkan ingin menyenangkan hati calon mate nya tersebut. Dia sedang memikirkan harus melakukan apa setelah ini. Entah harus mengajak gadis itu pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian yang mahal dan bagus. Ataukah pergi ke tempat yang romantis agar bisa menikmati waktu romantis berdua. Lukas tengah mengamati Alyuura yang sedang makan es krim dengan lahap. Saat mengamati Alyuura, dia semakin merasa gemas dan ingin mencoba pipi wanita cantik tersebut. Andaikan saat mereka pertama bertemu, bekas memperlakukan Alyuura dengan lembut dan baik seperti ini. Bisa jadi Alyuura akan suka kepada lukas. Namun karena kesan pertama yang diciptakan Lucas kepada Alyuura itu tidak baik, maka hal yura menjadi t
'Dia memang tidak ingin membeli sesuatu yang berharga. Hanya makan dan melihat-lihat saja. Aku memang tidak keberatan, tapi kalau hanya seperti ini saja tentunya tidak akan spesial,' ujar Lucas membatin. Untung saja Alyuura tidak punya kemampuan khusus untuk membaca pikiran orang lain. Kalau tidak, dia pasti akan mendengar dan mengetahui ucapan Lucas tadi. Tapi, akan lebih mudah seandainya Alyuura punya kemampuan seperti itu. Sebab, Lucas tidak perlu repot-repot untuk mengatakan perasaannya yang sesungguhnya pada Alyuura. Dan Alyuura juga tidak perlu penasaran terhadap perasaan Lucas kepadanya.Namun sayangnya Alyuura tidak punya kemampuan seperti itu. Lucas harus berusaha sedikit lebih keras agar bisa mengungkapkan perasaannya. Permasalahan yang klasik. "Apa kau sudah merasa kenyang?" tanya Lucas. "Kau mau pesan apa lagi?""Tidak, aku sudah kenyang sekarang," balas Alyuura dengan wajah yang terlihat puas dengan makanan yang telah ia santap itu. Lucas mengangguk, dia tidak protes
Pada hari itu, mereka benar-benar menikmati waktu berdua. Mereka bermain bersama, menonton film, menonton pertunjukkan yang menarik dan mengagumkan itu. Walau Lucas tidak memperlihatkan wajah senang atau terhibur, namun di dalam hati dia merasa sangat senang karena bisa menghibur gadis yang dia cintai. Wajah cantik Alyuura semakin terlihat cerah ketika dia tersenyum bahagia. "Terimakasih Lucas. Aku senang sekali bisa bepergian ke tempat yang menyenangkan seperti ini," tutur Alyuura. Dia terlihat sangat bahagia. Lucas berusaha menutupi senyumannya, wajahnya memerah karena tersipu melihat wajah Alyuura yang tersenyum menggemaskan dengan topi kelinci. 'Kenapa harus topi kelinci? awas saja nanti, aku akan membuatmu memakai pernak-pernik telinga kelinci saat kita bercinta nanti,' ujar Lucas membatin dengan rasa gemas tak tertahankan. "Lucas? kau kenapa?" tanya Alyuura. "Ck, aku hanya menikmati pemandangan di sini. Kau terlalu banyak bicara," ucap Lucas. Kali ini Lucas benar-benar in
"Ck, tentu saja tidak. Maksudku aku tidak berpikiran bahwa kita baru saja melakukan ciuman hanya karena kau menempelkan lip balm itu pada mulutku," sanggah Lucas. Padahal dia sudah merasa sangat malu dan juga tersipu dengan ucapan Alyuura tadi. Lucas membiarkan lip balm itu membuat bibirnya menjadi lebih lembab dan mengkilap. Sekarang Lucas terlihat lebih lucu dengan bibir yang mengkilap tersebut, dia seperti baru saja memakan sebuah lolipop. Bibirnya mengkilap terkena cahaya lampu yang terpantul di sana. "Begitu ya," balas Alyuura. Dia tertawa. "Tapi aku rasa kau cocok memakai lip balm ini. Kau boleh menyimpannya."Lucas tersentak saat Alyuura dengan cepat tanpa izin darinya langsung memasukkan lip balm itu ke kantong baju Lucas. Pikiran Lucas yang masih memproses keadaan ingin mengembalikkan lip balm itu namun Alyuura sudah lebih dulu berlari meninggalkannya.Sungguh menggemaskan. Lucas tersenyum, dia menatap lip balm itu dengan perasaan hangat yang menjalar di dalam hatinya. Men