Share

Bab 6

Nia pov

Hari-hari yang aku jalani seperti apa yang Mas Bayu katakan, jika aku harus melayani Mona istrinya. 

Selama seminggu aku mulai memahami sifat Mona dan tidak jarang kewalahan menghadapinya, karena sangat mudah marah dan selalu memiliki keinginan yang aneh-aneh. Ternyata apa yang dikatakan bibi Ijah benar malam itu, jika majikannya selalu memiliki mood yang mudah berubah-ubah semasa hamil dan kini aku benar-benar diuji saat harus menuruti keinginan Mona yang selalu di luar batas. 

"Aku tidak mau itu!" Tolak Mona sembari mengibaskan tangannya, saat aku masuk ke dalam kamar mereka membawakan satu piring puding yang ia minta beberapa menit yang lalu. 

"Tapi ini puding yang nyonya inginkan tadi." Aku mencoba mengingatkan sembari berbuat meletakkan piring di atas meja.

Prak! 

Mataku membulat saat melihat puding yang sudah aku buat susah payah bertaburan di lantai bersama dengan pecahnya piring sebagai penyangganya, karena ulah Mona yang melemparkan puding tersebut ke lantai. 

"Sudah ku katakan! Aku tidak mau! Kau terlalu lama! Mood ku kini sudah hilang! Dasar lambat!!" Cercanya mengumpati ku, padahal hari masih terlalu pagi untuk memuntahkan kata-kata hina itu untuk ku, karena jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Bahkan mas Bayu masih terlelap di sampingnya.

Melihat pemandangan ini, hatiku sangat sakit. Bahkan rasa panas pada netraku mulai terasa ingin tumpah. 

"Maaf nyonya, pudingnya harus dibekukan terlebih dahulu di dalam freezer itu sebabnya saya harus menunggu sebentar."Dengan hati-hati aku menjelaskan agar wanita berstatus sama seperti ku itu mengerti, kenapa aku terlambat membawakan puding keinginannya.  

"Banyak alasan! Kau memang janda tidak berguna, Nia! Pantas saja suamimu pergi! Ternyata seperti ini kelakuan mu! Lambat!! Keluar kau dari sini!" 

Begitu hinanya diriku, padahal aku tidak mengerti apa masalahnya hingga Mona sangat membenciku, meski di dalam pelakon aku harus menjadi janda seperti yang Mona katakan. Tapi kenapa dia begitu membenciku bahkan terlihat dia memiliki dendam pribadi padaku. 

"Uughh, ada apa lagi, sayang!" 

Mas Bayu melindur, karena terganggu dengan omelan Mona, setelah mendengar suara bantingan piring yang pecah di lantai.

"Janda tidak berguna itu benar-benar membuat ku kesal sayang! Mas lihatlah!" Mona memaksa mas Bayu agar menatap ku yang tengah membersihkan sisa tumpahan puding di lantai. 

"Mas lihatkan!! Dia tidak berguna, mas!"

Mendengar cercaan dan hinaan dari istri baru suamiku, rasa sakit yang aku rasakan di hati ini semakin bertambah, sehingga aku harus menahan air mata yang telah siap tumpah dan menelan pahit apa yang kini aku dapat selama tinggal disini akibat suamiku sendiri, awalnya aku berpikir semuanya akan kembali seperti semula setelah kami bersama, akan tetapi aku salah. Mas Bayu bahkan tidak peduli pada nana selama seminggu kami di sini.

"Dengar Nia, aku memperkerjakanmu untuk melayani Mona, aku tidak memintamu untuk bermalas-malasan seperti ini apalagi sampai membuat istriku menunggu. Lain kali kau harus lebih cepat! Jika kau terus menerus membuat istriku marah, aku tidak segan-segan akan memecatmu! Camkan itu!" 

Kini mas Bayu turut memarahi dan mengancam ku seakan-akan aku ini benar-benar seorang pembantu untuknya. Tuhan di mana hati nuranimu mas, aku juga istrimu. Aduku dalam hati yang tersakiti. 

"Baik Tuan, maafkan saya."Dengan terpaksa aku meminta maaf, meski semua ini bukan kesalahanku. Aku melakukan semua ini hanya ingin nana bisa mendapatkan perhatian dan aku harus bersabar lagi. 

Dengan langkah tergesa-gesa aku berlalu menuju pintu lalu menutupnya. 

Air mata yang kutahan akhirnya luruh tidak terkendali, hingga kakiku dengan sekuat tenaga kutahan agar menopang tubuhku yang gemetar setelah berada di luar kamar. 

Kenapa kau begitu tega mas, kenapa kau memperlakukan aku seperti ini, di mana hatimu mas.

Aduku dalam air mata yang terus menganak sungai di pipiku. 

Cukup lama aku menangis dalam kesedihan, tapi aku tidak ingin terlihat lemah di hadapan anakku. Kutarik nafas dalam lalu menghembuskannya lagi, ku seka air mataku agar tidak lagi terlihat, aku tidak ingin Nana melihatku apa lagi mengetahui aku habis menangis.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status