Share

Bab 1019

Author: Camelia
Aura menjauhkan ponselnya sedikit. Setelah mengusap telinganya, dia berkata ke telepon, "Mm, jadi akhir-akhir ini aku nggak bisa ke perusahaan."

Dia tidak mungkin pergi bekerja dengan kondisi luka seperti ini. Terlepas dari hal lain, Aura juga takut keadaan dirinya yang tidak baik justru akan memberatkan perusahaan.

Dari sisi Lulu terdengar sedikit keributan. Dia menyahut, "Kamu masih mikirin hal-hal begitu? Aku langsung kembali ke Jakoro."

"Nggak per ...." Kata "perlu" belum selesai terucap, Lulu sudah mematikan telepon. Aura menatap ponsel dan menggeleng tak berdaya. Lulu selalu tergesa-gesa.

Aura mengira Lulu paling cepat juga baru bisa sampai besok pagi, tetapi ternyata dia sampai tengah malam. Dia bahkan tidak pulang ke rumah, langsung menuju ruang rawat Aura.

Saat sampai di pintu, Lulu dihentikan oleh pengawal yang Jose tempatkan untuk menjaga Aura. Aura yang setengah sadar mendengar suara Lulu, jadi langsung membuka mata.

"Biarkan dia masuk." Aura bangkit sedikit dan berseru ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1024

    "Bukankah kamu bertanya terlalu banyak?" Jose mencibir. "Aktivitasku perlu dilaporkan ke kamu?"Selesai berbicara, sorot mata Jose tiba-tiba menjadi tajam. Dia menatap Lulu sampai membuat bulu kuduk Lulu berdiri.Hari ini sebenarnya cuacanya bagus. Cahaya matahari yang cerah menyinari tubuh, membuat orang merasa hangat.Namun, begitu ditatap oleh Jose, Lulu merasa suhu sekitar mendadak turun beberapa derajat. Dia menggigit pelan bibirnya, memaksakan diri menatap Jose balik."Aku tahu Pak Jose itu orang sibuk. Tapi jangan lupa, dulu kamu yang memakai sedikit trik untuk bisa menikah dengan Aura.""Kalau Pak Jose melakukan hal yang menyakiti dia, aku yakin dengan sifat Aura, meskipun harus sama-sama hancur, dia nggak akan tetap bersamamu."Suara Lulu lembut tetapi tegas, tidak cepat dan tidak lambat. "Jadi, kalau Pak Jose nggak ingin bersama Aura lagi, kamu bisa langsung memberitahunya. Nggak perlu berurusan dengan wanita lain di belakangnya."Jose mengerutkan alis. Benar-benar teman Aura

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1023

    Aura tidak menyadari maksud tersembunyi dari ucapannya. Dia menatap Lulu dengan wajah penuh rasa terharu. "Lulu, kamu benar-benar baik.""Cium dulu dong ...." Aura menengadah, memberi Lulu sebuah ciuman terbang.Lulu mengangguk. "Tentu saja, di hatiku cuma ada kamu."Lulu kembali melirik Jose dengan makna tertentu.Jose merasakan tatapannya. Dia mengangkat pandangan melihat ke arah Lulu. Tatapannya sedikit menakutkan. Hanya satu kali lihat sudah memberi tekanan besar.Lulu baru dilihat sebentar olehnya saja sudah ingin menghindar. Namun, memikirkan dia harus membela Aura, Lulu pun menegakkan leher, membalas dengan tatapan galak, lalu mendengus sebelum memalingkan wajah.Aura mendengar dengusan itu, lalu menghentikan tangannya yang sedang membuka kotak kue. Dia menoleh pada Lulu. "Kenapa?"Lulu menggeleng. "Nggak kenapa-napa."Aura mengangkat alis. "Oh." Kemudian, dia menunduk lagi dan lanjut membuka kotak kue.Setelah menemani Aura makan, Jose berdiri dan berkata kepada Aura, "Aku masi

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1022

    Lulu mendengarkan suara serak Deddy yang masih membawa sedikit rasa tertekan. Dia menggigit ringan bibirnya.Cinta di masa remaja memang tidak semudah itu dilepaskan. Namun, dia memang sudah melepaskannya. Hidup ini sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Dia tidak mungkin membayar seumur hidup untuk perasaan masa remaja itu. Apalagi perasaan itu sama sekali tidak pernah diterima dan tidak dianggap baik.Karena tidak mendengar jawaban dari Lulu, Deddy menjadi tidak senang. Dia menarik Lulu dari dalam pelukannya. Tangan besarnya mencengkeram bahu Lulu. Dengan bantuan cahaya lampu ruang tamu yang menyorot ke arahnya, dia menunduk menatap Lulu."Kamu ke mana saja beberapa hari ini? Kenapa nggak telepon aku sama sekali?"Lulu menggigit bibir, mendongak menatap Deddy. Deddy sepertinya minum cukup banyak karena tatapannya agak linglung.Lulu berpikir sejenak, lalu mengangkat tangan. Dia menurunkan tangan Deddy dari bahunya dan berkata dengan suara rendah, "Kamu mabuk. Setelah kamu sudah sadar, b

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1021

    Lulu berpikir sejenak, lalu mengeluarkan ponsel dan langsung menelepon Aura.Aura yang baru saja tertidur pun terbangun karena dering ponsel. Suaranya saat menjawab telepon terdengar malas. "Halo, Lulu, kenapa?"Lulu awalnya ingin mengatakan bahwa Jose diam-diam pergi menemui anjing betina lain, tetapi begitu kata-kata itu sampai di bibir, dia malah berhenti.Kalau Aura tahu, apakah dia akan sedih dan itu akan memperburuk kondisinya? Begitu pikiran itu muncul, mulut Lulu seakan-akan ditempeli lem.Karena tidak mendengar Lulu bicara, Aura bertanya lagi, "Ada apa? Terjadi sesuatu?""Oh, nggak ... nggak." Lulu menggeleng. "Aku cuma mau bilang aku sudah sampai rumah dengan selamat."Di telepon terdengar suara Aura menghela napas lega. "Baguslah. Istirahatlah lebih awal."Lulu mengiakan. Sebelum Aura menutup telepon, dia memanggilnya lagi, "Eee ...."Aura yang tadinya hendak menutup telepon pun berhenti. Dia merasa Lulu seperti masih ingin berbicara. "Ada apa lagi?"Lulu menggigit bibirnya

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1020

    Lulu mengerutkan alis dan berhenti, menatap Jose yang tidak jauh dari sana, sedang bersandar pada mobil sambil merokok.Dia menebak Jose pasti datang untuk menjaga Aura. Saat hendak melangkah maju untuk menyapanya, tiba-tiba Marsel berjalan dari arah lain."Tuan Jose." Marsel berkata kepada Jose. "Nona Sherly sudah sadar, dia bilang ingin bertemu Tuan."Marsel menyerahkan ponselnya kepada Jose.Mendengar kalimat itu, Lulu refleks berhenti melangkah. Setelah berhenti sesaat, dia bersembunyi di balik sebuah pilar di samping.Jose menunduk melirik ponsel, lalu menerimanya."Halo." Suara Jose rendah.Tempat parkir itu sunyi. Lulu samar-samar mendengar Jose berkata dengan lembut kepada wanita itu di telepon. "Aku masih ada urusan, besok saja aku jenguk kamu."Entah pihak sana mengatakan apa, alis Jose sedikit berkerut. Dia terdiam sebentar, lalu mengiakan, "Mm, oke."Setelah menutup telepon, Jose tidak naik ke lantai tempat ruang rawat Aura berada. Sebaliknya, dia berbalik dan berkata kepad

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1019

    Aura menjauhkan ponselnya sedikit. Setelah mengusap telinganya, dia berkata ke telepon, "Mm, jadi akhir-akhir ini aku nggak bisa ke perusahaan."Dia tidak mungkin pergi bekerja dengan kondisi luka seperti ini. Terlepas dari hal lain, Aura juga takut keadaan dirinya yang tidak baik justru akan memberatkan perusahaan.Dari sisi Lulu terdengar sedikit keributan. Dia menyahut, "Kamu masih mikirin hal-hal begitu? Aku langsung kembali ke Jakoro.""Nggak per ...." Kata "perlu" belum selesai terucap, Lulu sudah mematikan telepon. Aura menatap ponsel dan menggeleng tak berdaya. Lulu selalu tergesa-gesa.Aura mengira Lulu paling cepat juga baru bisa sampai besok pagi, tetapi ternyata dia sampai tengah malam. Dia bahkan tidak pulang ke rumah, langsung menuju ruang rawat Aura.Saat sampai di pintu, Lulu dihentikan oleh pengawal yang Jose tempatkan untuk menjaga Aura. Aura yang setengah sadar mendengar suara Lulu, jadi langsung membuka mata."Biarkan dia masuk." Aura bangkit sedikit dan berseru ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status