Share

Bab 517

Penulis: Camelia
"Tenang saja, aku sudah menempatkan diriku di posisi yang tepat," lanjut Aura sambil tersenyum tipis, meskipun sudut bibirnya terlihat sedikit pahit. Jika tidak diperhatikan dengan saksama, itu tidak akan terlihat.

Aura menambahkan, "Yang kuharapkan cuma Pak Jose bisa memberiku sedikit martabat. Karena kamu sudah mau bertunangan, lepaskan aku. Mulai sekarang, kita nggak punya hubungan apa-apa lagi."

Semua itu diucapkan Aura dengan sangat tegas. Itu juga merupakan kata-kata yang tulus. Dia juga mengakui bahwa selama berinteraksi dengan Jose, dia tak bisa menghindari sedikit rasa jatuh hati. Bagaimanapun, rasanya tak banyak wanita yang bisa menjaga hatinya tetap terkendali ketika berhadapan dengan pria seperti Jose.

Hanya saja, Aura merasa dirinya selalu cukup sadar. Dia sadar bahwa dirinya dan Jose tidak pernah memiliki kemungkinan bersama. Sekarang, karena Jose ingin bertunangan, dia merasa tidak ada alasan lagi untuk terus terikat dengannya. Lebih baik mengakhiri semuanya dengan tegas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dencia Gonçalves
harus tegas Aura syg
goodnovel comment avatar
ramadhiadewi
tarik ulur teruuuss... kapan pada bilang i love u nya?!
goodnovel comment avatar
Ku Maters
Jose mzu mu zp sih, klo dah mo tunangn y udh gk ksian aura apa,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 517

    "Tenang saja, aku sudah menempatkan diriku di posisi yang tepat," lanjut Aura sambil tersenyum tipis, meskipun sudut bibirnya terlihat sedikit pahit. Jika tidak diperhatikan dengan saksama, itu tidak akan terlihat.Aura menambahkan, "Yang kuharapkan cuma Pak Jose bisa memberiku sedikit martabat. Karena kamu sudah mau bertunangan, lepaskan aku. Mulai sekarang, kita nggak punya hubungan apa-apa lagi."Semua itu diucapkan Aura dengan sangat tegas. Itu juga merupakan kata-kata yang tulus. Dia juga mengakui bahwa selama berinteraksi dengan Jose, dia tak bisa menghindari sedikit rasa jatuh hati. Bagaimanapun, rasanya tak banyak wanita yang bisa menjaga hatinya tetap terkendali ketika berhadapan dengan pria seperti Jose.Hanya saja, Aura merasa dirinya selalu cukup sadar. Dia sadar bahwa dirinya dan Jose tidak pernah memiliki kemungkinan bersama. Sekarang, karena Jose ingin bertunangan, dia merasa tidak ada alasan lagi untuk terus terikat dengannya. Lebih baik mengakhiri semuanya dengan tegas

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 516

    Hanya saja, Aura tetap keras kepala. Dia berujar dengan suara rendah, "Benaran nggak ada apa-apa kok."Mendengar itu, Jose mengernyit, lalu kakinya tiba-tiba menginjak pedal gas. Laju mobilnya sontak menjadi lebih cepat.Aura tahu bahwa Jose memang sengaja melakukannya. Dia tidak berkata apa-apa, tetapi jarinya malah menggenggam erat sabuk pengaman di depannya.Pemandangan di pinggir jalan berlalu begitu cepat. Jelas bahwa Aura merasa takut. Akan tetapi, dia tetap bersikap keras kepala dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.Beberapa waktu kemudian, Jose mulai mengurangi kecepatan mobil secara perlahan. Akhirnya, dia memarkirkan mobil di depan pintu garasi bawah tanah vila.Saat keluar dari mobil, Jose berjalan beberapa langkah ke depan. Namun karena Aura tidak keluar, dia pun berbalik dan menatapnya. Aura merasa sedikit takut dengan tatapan Jose, tetapi dia tetap nekat keluar dari mobil."Lebih baik aku kembali ke rumahku malam ini," ucap Aura sambil sedikit menggigit bibirnya. Meski

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 515

    Apakah di antara dia dan Jose punya semacam medan magnet aneh? Kenapa mereka selalu saja bertemu?Senyuman di ujung bibir Aura mendadak membeku. Namun, dia segera teringat berita yang dilihatnya di mobil tadi siang.Perasaan seperti tertangkap basah itu pun lenyap. Senyumannya kembali mengembang, lalu dia menoleh ke arah Fendro dengan ekspresi seolah-olah tak terjadi apa-apa.Mata Jose memang jeli. Jarak mereka tidak terlalu jauh, jadi ekspresi di wajah Aura bisa dia lihat dengan jelas. Mata pria itu menyipit sedikit dan bibirnya ditekan kuat-kuat.Berdiri di sampingnya, Ferdy melihat Jose diam mematung. Dia tak tahan untuk bertanya, "Lihat apa?"Begitu menoleh ke arah pandangnya, wajah Ferdy langsung menggelap. Dia melirik ekspresi Jose sekilas dan tahu situasi ini sangat gawat.Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Jose melangkah naik ke lantai dua, langsung menuju tempat duduk Aura dan Fendro. Ekspresinya dingin saat berkata, "Kebetulan banget. Nggak ada kursi lagi, kita gabung saja yu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 514

    "Ssshh ...." Aura akhirnya tersadar, menarik napas karena rasa sakit. Begitu mendongak, pelakunya masih saja tersenyum ke arahnya, membuat tatapannya langsung memancarkan rasa jengkel. "Kamu ngapain?"Fendro mengabaikan tatapan jengkel Aura, mengangkat dagunya sedikit, dan berkata, "Kalau tadi aku nggak cegat kamu, kamu pasti sudah jatuh."Aura mengikuti arah pandangnya, baru sadar bahwa di depannya adalah tangga. Kalau jalan sambil melamun memang bisa celaka. Namun, dia tetap keras kepala, mencibir. "Siapa bilang aku bakal jatuh."Dia terdiam sejenak, lalu berkata, "Ya sudahlah, kerjaan hari ini sudah beres. Kamu boleh pulang."Fendro mengangkat berkas kontrak di tangannya. "Bu Aura, aku baru saja dapat satu kontrak. Masa kamu langsung mau buang aku? Bukannya seharusnya traktir makan buat rayain?"Aura menggeleng. "Nggak ada uang." Jawabannya sangat tegas.Dengan tak tahu malu, Fendro meraih pergelangan tangannya. "Nggak apa-apa, aku punya. Aku yang traktir.""Nggak usah!" Aura buru-b

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 513

    Sore harinya, Anrez datang ke kantor. Dia dan Aura bertemu di depan lift. Wajah Anrez tampak muram.Saat Aura datang pagi ini, Anrez belum ada di kantor. Tanpa perlu ditebak, dia pasti keluar untuk mengurus pembebasan Ghea. Melihat ekspresinya, Aura langsung tahu usaha itu gagal.Dia tersenyum manis, seolah-olah semua yang terjadi kemarin tak pernah terjadi. "Ayah."Anrez tidak membalas, hanya melirik tajam padanya sebelum berjalan pergi. Ketika melewati Aura, dia bahkan mendengus keras.Aura tak ambil pusing. Dia hanya mengangkat alis santai dan masuk ke lift.Baru saja ingin menekan tombol lantai, tiba-tiba sebuah tangan panjang dan ramping lebih dulu menekannya. Saat menoleh, dia langsung disambut senyuman cerah Fendro.Dia mengernyit. "Katanya semangat kerja? Ini belum juga jam pulang, sudah mau kabur?"Fendro tersenyum, "Leona bilang kamu sebentar lagi mau ketemu klien dan suruh aku temani."Leona ini benar-benar ....Fendro pura-pura tidak melihat ekspresi Aura yang seperti ingin

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 512

    Fendro terkekeh-kekeh. "Apa maksudmu? Aku lagi nggak ada proyek belakangan ini, jadi butuh pekerjaan benaran buat cari makan.""Lihat perusahaanmu buka lowongan asisten, ya aku coba saja. Eh, siapa sangka malah diterima. Menurutmu, ini bukan takdir?"Aura hampir memutar bola matanya. "Anak kedua Keluarga Pranata kekurangan uang buat makan? Kamu kira aku bakal percaya?""Perusahaanku kecil, nggak sanggup nampung dewa sekelasmu. Mending kamu balik saja." Aura melambaikan tangannya. "Silakan keluar."Fendro langsung memprotes, "Aku sudah tanda tangan kontrak, kamu nggak bisa pecat aku seenaknya."Kenapa orang ini kayak permen karet sih? Susah banget dilepas.Aura menghela napas. "Ya sudah deh. Bilang saja, kamu sebenarnya mau apa? Kamu nggak takut kakakmu bakal hajar kamu kalau tahu?"Begitu nama Ferdy disebut, senyuman Fendro langsung hilang. "Jangan sebut-sebut dia. Aku nggak ada hubungan sama dia."Aura terdiam. Dia benar-benar tidak mengerti, kenapa Fendro yang hidupnya serba enak mal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status